Chapter 42

1.5K 192 6
                                    

Ini sudah hari ke 3 setelah kembali dari timur. Aku menitipkan Zion pada Ainsley, untungnya Zion menurut dan tidak merengek terlalu banyak, kecuali ketika aku harus berpamitan dengannya untuk pertama kali.

Aku terlalu sibuk di istana baru baru ini karena dalam 5 hari kedepan, penobatan penyembuh akan diadakan. Penobatan itu akan memakan waktu sekitar 2 hari. Hari pertama, penobatan resmi, malamnya akan ada perjamuan khusus untuk para bangsawan.

Hari kedua, mirip karnaval aku akan diarak ke seluruh Ibukota dengan sebuah kereta terbuka. Penjagaan sangat ketat hari itu. Ketika waktu itu banyak anak yang akan menyebarkan kelopak bunga chamomille.

Aku akan bertemu dengan Pangeran hari ini. Aku perlu berdiskusi beberapa hal, terkait penobatan dan permintaan seseorang.

Tok tok tok

“Yang Mulia, bisakah saya masuk?” aku bertanya dengan pintu tertutup.

“Masuk”

Setelah mendengar Pangeran mempersilahkanku masuk, aku membuka pintu.

Pangeran masih mengarahkan pandangannya di depan dokumen yang menumpuk. Aku hanya berdiri, menunggu Pangeran.

Tiba tiba sebuah pikiran terlintas dibenak ku, kapan terakhir aku berbicara pada Pangeran? Ketika aku melihat wajahnya, ada lingkaran hitam dibawah matanya. Aku sepertinya terlalu acuh tak acuh pada Pangeran, padahal aku adalah penyembuhnya.

“Duduklah”

Akhirnya pangeran melihat kearahku. Aku mengikuti perintahnya. Pangeran pun duduk di seberang sofa.

Pangeran membawa beberapa kertas, mungkin itu adalah beberapa hal yang akan kita diskusikan hari ini.

“Permisi Pangeran, bisakah saya mendekat?”

Aku bisa saja langsung duduk disampingnya, tapi itu bukanlah hal yang sopan.

“Apa? Untuk?” ada kebingungan diwajahnya sebentar.

“Saya akan meringankan beban kelelahan Pangeran”

“Tidak perlu” mata yang menatapku berpindah ke kertas kertas di depannya.

“Ya? Tapi saya penyembuh Pangeran dan sudah menjadi kewajiban saya untuk menjaga Pangeran.” aku tidak mengira pangeran akan menolak, ada apa dengan Xavier?

“Kau memang penyembuhku, tapi aku membutuhkanmu untuk rakyatku. Jadi kau tidak perlu memaksakan diri.” mata Xavier hanya berpusat pada kertas, ia menghindari tatapanku.

Lagi, ada apa dengannya?

“Pangeran adalah calon Kaisar, menjaga calon Kaisar berarti menjaga rakyat” aku berkata dengan nada kuat dan suara yang lembut.

“Baiklah” Xavier mengikuti arahanku, ia menurut.

Hari ini Xavier mencoba memberi jarak antara dirinya dengan Chartarina, ia berharap dengan itu ia tidak lagi merasa kesal saat melihat Chartarina dengan lelaki lain terlebih Ainsley.

Tapi harapannya sia sia, selama Chartarina masih menjadi penyembuhnya, Xavier akan selalu terikat.

Aku lalu berdiri dan duduk di sebelahnya. 

Be a Healer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang