Riuh suara obrolan dari siswa kelas 11 terdengar sepanjang lorong gedung C--gedung penghubung kelas 11 dan kelas 12--yang kini penghuninya sudah lepas dengan status baru mereka. Entah mahasiswa, entah pekerja, atau malah mungkin ada yang membuka usaha sendiri. Entahlah. Yang pasti, Athiya akan bangga dengan segala status kakak kelasnya kini selagi masih di lingkaran positif.Ngomong-ngomong tentang status setelah SMA, Athiya jadi kepikiran dengan dirinya nanti. Memang benar dirinya akan berkuliah di tahun depan, bahkan niatnya itu sudah dari ia SMP dulu. Restu pun sudah Athiya kantongi dari dirinya mulai mengutarakan keinginan. Berbagai plan juga sudah Athiya susun sedemikian rupa. Namun, mengapa kini dirinya mendadak ragu dengan kemampuan?
Athiya menggeleng di sela-sela kaki jenjangnya melangkah. Dirinya harus menghapus pikiran-pikiran negatif itu dari kepala. Sudah hampir dua tahun dirinya berjuang agar nanti bisa lolos jalur SNMPTN, tinggal selangkah lagi. Pikiran buruk itu tidak boleh memengaruhinya. Tidak boleh!
Athiya tersenyum saat berpapasan dengan salah satu gurunya, yang dibalas senyuman juga. Netra cokelatnya yang terhalang lensa kacamata sudah mulai melihat ruangan tujuan kakinya melangkah.
"Untung sepi," gumamnya saat melihat rak sepatu di depan ruangan penuh buku itu hanya ada lima pasang sepatu. Setidaknya dirinya bisa leluasa mencari buku yang ia inginkan.
Mata Athiya langsung disuguhkan dengan tumpukan majalah berbagai tema milik sekolah di sisi kiri pintu. Di sebelahnya, penjaga perpustakaan tampak sibuk dengan tumpukan kertas di tangan juga komputer di depannya.
Tanpa perlu waktu lama, Athiya langsung beranjak ke rak tempat buku yang ia inginkan--buku materi kelas 12 sekaligus rangkuman latihan soal SBMPTN--walaupun dirinya yakin pasti lolos di jalur SNMPTN, tetapi plan B-nya tetap harus ia perhatikan.
Setelah lelah berkeliling dari satu rak ke rak lainnya demi mencari buku yang cocok, kini dua buku tebal seukuran dengan kertas HVS akhirnya berada di tangan Athiya.
Suara berdebum terdengar sesaat setelah gadis ber-kacamata bulat itu meletakkan dua buku tebalnya di atas meja. "Lumayan pegel juga ternyata," gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
12/8 Month [END] ✔️
Teen Fiction"Tepat di kelas 12, selama 8 bulan ini, kita resmi saingan!" __________________ Bagi Athiya atau yang kerap disapa Aya, nilai itu segalanya. Lo bisa dihargai, karena nilai. Lo bisa dianggap pintar, karena nilai. Dan lo juga bisa dianggap berprestasi...