"Senyum, ah. Siapa tau ada yang baper."
_________
"Athiya, lo sekelompok sama siapa? Sama gue aja gimana?"
Athiya gelagapan mendengar pertanyaan Rani yang tiba-tiba datang dengan buku catatan di tangan. Matanya bergerak gelisah. "A-anu, Ran. Gu--"
"Tulis nama lo."
Seorang laki-laki yang tiba-tiba duduk di sebelah cewek berkacamata bulat sembari menyodorkan kertas folio itu memotong kalimat Athiya.
"Hah?"
Alih-alih menjawab, cowok itu malah menyodorkan kertas ulangan yang baru saja dibagikan. Telunjuknya menunjuk ke arah pojok kanan kertas yang terdapat identitas si pemilik dengan nama, Oyji Zefran Mahardika beserta nomor absen juga kelas tertulis alakadarnya di sana.
Athiya mengernyit. Masih tidak paham dengan maksud cowok di sebelahnya.
"Sekelompok sama gue."
Deg!
Bak baru saja mendengar rahasia besar terucap, kalimat datar itu berhasil membuat mata Athiya dan Rani melebar. Keduanya sama-sama terkejut dengan pernyataan itu.
"Bener itu, Thi?"
"Lo budek?" Zefran bertanya sarkas. Membuat mulut Athiya yang sudah terbuka hendak menjawab menjadi kembali tertutup rapat.
Rani berdecak. Matanya melirik tajam ke arah Zefran, sebelum akhirnya, pergi meninggalkan keduanya begitu saja.
Berbeda dengan Rani yang pergi dengan perasaan dongkol, Athiya, cewek yang dari tadi diperebutkan (mungkin) malah tampak masih bingung dengan situasi ini. Lihat saja. Bukan menulis namanya dan nama Zefran seperti perintah cowok itu, Athiya malah masih mengernyit dengan pandangan menatap kertas folio, kertas ulangan, serta Zefran bergantian.
Hal itu tentu tidak luput dari pandangan Zefran. Cowok itu balik menatap Athiya dengan sebelah alis terangkat.
"Lo serius?"
KAMU SEDANG MEMBACA
12/8 Month [END] ✔️
Teen Fiction"Tepat di kelas 12, selama 8 bulan ini, kita resmi saingan!" __________________ Bagi Athiya atau yang kerap disapa Aya, nilai itu segalanya. Lo bisa dihargai, karena nilai. Lo bisa dianggap pintar, karena nilai. Dan lo juga bisa dianggap berprestasi...