13. Sisi Gelap Si Ambis

258 48 22
                                    

"Egois itu sifat manusia. Wajar adanya.
Namun, 'egois' juga layaknya api. Jika tidak benar penggunaannya, akan membakar diri sendiri."
--12/8 Month

"Hah? Saya punya mag?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? Saya punya mag?"

"Loh? Kamu baru tau?" Penjaga UKS menatap bingung ke arah Zefran dan Athiya. Begitu juga dengan Athiya sendiri. Gelombang di dahi itu bahkan tampak dalam saking terkejutnya.

Sedang yang ditatap, cowok itu justru fokus menatap langit-langit UKS. Ingatannya melayang ke dirinya akhir-akhir ini yang sering merasa nyeri di bagian perut atas ditambah diare beberapa hari kemarin yang diikuti juga dengan mual. Namun, anehnya nafsu makannya malah hilang. Zefran kira dirinya masuk angin akhir-akhir ini.

 Zefran kira dirinya masuk angin akhir-akhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini ibu kasih obat pereda nyeri dulu, ya. Habis ini kamu ke kantin buat beli makan." Guru penjaga UKS tersebut tampak mengotak-atik beberapa butir pil dari dalam lacinya.

"Eh, tapi inget. Jangan makan pedes dulu. Kurangi makan pedes kalo enggak mau kambuh lagi." Guru itu menatap Ita dan Zefran bergantian. "Sama satu lagi. Kurangi merokok. Saya tau kamu perokok kalau di luar area sekolah."

What?

Netra Athiya refleks membulat mendengar kalimat yang guru itu lontarkan barusan. Kerutan di dahinya semakin bertambah. Zefran ngerokok?

"Ya, Mbak." Pandangan guru itu beralih ke Athiya. "Pacarnya diperhatiin, ya. Biar nggak kumat-kumat lagi sakitnya."

"Oh, shit!"

Zefran membuang beberapa butir pil yang kemarin ia dapat dari penjaga UKS. Pikirannya yang tiba-tiba melayang ketika melihat benda itu membuat dirinya merasa terbebani.

"Bisa-bisanya gue kena mag."

Cowok itu mengurungkan niat ketika ingin memantik rokok di tangannya. Cabai utuh yang selalu tidak ketinggalan ketika dirinya memakan gorengan pun kini tampak tak tersentuh di mangkok kecil yang berada di meja. Padahal sepiring tempe goreng serta bakwan sudah tinggal hitungan jari saja di piring itu.

Setidaknya jika obat itu tak ia minum, perutnya tidak akan kumat lagi karena makannya tidak sembarangan.

Namun, selain fakta tersebut, ada hal lain yang membuat pikiran Zefran terusik.

12/8 Month [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang