Lapangan futsal sekolah tampak ramai dipadati siswa-siswi dari berbagai kelas. Teriakan serta pukulan dari berbagai macam benda--yang lebih didominasi suara ember dan galon--terdengar riuh memenuhi pendengaran. Semua itu dilakukan tak lain dan tak bukan agar tim futsal cowok dari kelas mereka semangat mencetak poin. Syukur-syukur bisa mengharumkan nama kelas.Para cowok yang jadi objek di tengah lapangan sana pun tak kalah semangat dengan pendukung mereka. Maklum, selain untuk mengasah skill, acara class meeting ini juga sebagai ajang buat tebar pesona. Jadi menyelam sambil minum, ya, kan?
Dan ... berhasil!
Usaha para cowok memikat cewek-cewek cantik yang berada di balik jeruji lapangan dengan air asin yang keluar dari pori-pori berhasil membuat pekikan keluar dari mulut mereka. Membuat wajah-wajah basah itu semakin berseri-seri.
"DAAAN ... GOOOL! Permainan dimenangkan oleh KELAS SEBELAS IPS TIGA! Tepuk tangan untuk mereka!"
Riuh tepuk tangan mengiringi kepergian kelas yang disebut MC barusan. Bukan cuma anak kelas mereka yang bertepuk tangan, tetapi hampir semua murid perempuan! Maklum, IPS 3 memang terkenal dengan para cowoknya yang populer dan bisa dibilang parasnya di atas rata-rata.
Namun, hal itu tidak berlaku untuk satu cowok dan dua cewek yang ada di ujung lapangan. Ketiganya terlihat dengan bermacam ekspresi.
Satu cewek berkacamata tampak bergerak tidak nyaman, di sebelahnya, cewek berlesung pipi tampak manyun dengan tangan bersedekap, dan di sebelahnya lagi, seorang cowok tampak memelas sembari menggoyang-goyangkan tangan cewek di sebelahnya.
"Tay ... ih, kamu, mah ...."
"Hust! Gak usah pegang-pegang." Cewek berlesung itu beralih ke sebelah kanan cewek di sebelahnya.
"Kamu, ih."
"Apa?" Ita melotot saat melihat Tama mengekor dan mendekat. "Sana jauh-jauh! Sana foto-foto aja sama mbak-mbak yang tadi. Ngapain ke sini?" Ita kembali ke sebelah kiri cewek di sampingnya.
Dan lagi-lagi, Tama mengikuti.
Hal itu sukses membuat cewek berkacamata yang dari tadi dijadikan objek muter-muter pusing dibuatnya. Cewek itu berdecak. Sungguh, rasanya Athiya ingin mengikat saja keduanya di bawah pohon yang ada di belakang mereka. Biar bisa puas saling adu mulut. Sekalian saja sama Mbak Kun yang katanya penghuni pohon itu. Biar adu mekanik sekalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
12/8 Month [END] ✔️
Teen Fiction"Tepat di kelas 12, selama 8 bulan ini, kita resmi saingan!" __________________ Bagi Athiya atau yang kerap disapa Aya, nilai itu segalanya. Lo bisa dihargai, karena nilai. Lo bisa dianggap pintar, karena nilai. Dan lo juga bisa dianggap berprestasi...