"Akhirnya ia sampai juga, YA PARK JIHOON! Mengapa kau sangat lama?! Aku dan Yoshi sudah lama menunggu disini! Bahkan aku tidak dapat merasakan kakiku sendiri!" Seru Junkyu.
"Iya kah? Perasaan akulah yang menunggu kalian berdua. Kamu juga baru datang, Kyu." Ucap Yoshi menggelengkan kepalanya.
"Tumben sekali Kamu nungguin Yosh, Kangen ya?" Ejek Jihoon.
"Tumben nanya, Peduli ya?" Ejek balik Yoshi.
"Sut! Berisik tau gak?! mending tinju saja sekalian." Seru Junkyu dijawab oleh gelengan Yoshi. 'makin tidak waras'
"Sesat. Mendingan ke kelas, yuk?" Ucap Jihoon
Mereka menganguk. "Baiklah, Ayo" kata Junkyu
Disetujui oleh yang lain, mereka mengikuti Jihoon mengarah ke kelas mereka. Sekedar informasi, percaya lah, sekolah itu bukanlah sekolah kecil dan biasa. Sekolah itu sangat luas dan besar. Bahkan Ke kelas saja harus menaiki Lift.
Akhirnya mereka sampai juga di kelas, kelas 3-4. kelas TREASURE.
"Dan wah wah wah, the trio had arrive" Ucap Hyunsuk tersenyum.
"Hyunsuk hyung, kelas belum dimulai 'Kan? Tadi kita menunggu Jihoon sangat lama sampai Aku sangat lelah berdiri" Ucap Junkyu sambil menduduki tepat duduknya di dekat Hyunsuk.
"Belum mulai kok, Kyu. Bahkan bel saja belum bunyi" Jawab Hyunsuk.
Jihoon menggeleng kepalanya. "Mengapa kalian membicarakan orang yang jelas-jelas berada di belakang kalian"
"Ya tentu untuk kau mendengarkannya" Jawab Junkyu
♡ -
"Bukankah rencanamu itu.. Sungguh kejam? Uh terlalu kejam? Ya, pokonya keterlaluan! Pikirkan ini dengan matang! Jika bisa hapus saja semua rencana iblismu!" Ucapnya ragu. "Kau bisa saja membuat seseorang trauma" Tambahnya.
"Selesai kan ucapan tidak bergunamu, Ji-an. Lagi pula, kau tidak usah Ikut campur." Kata seorang pelajar perempuan.
"Walaupun ini bukan urusanku, Tapi kau tidak boleh seperti ini, Ha-eun." Ucap Ji-an. "Jika kau ketahuan, Aku tidak Ikut campur." Tambah Nya.
"Makanya jika tidak ingin ketahuan jangan memberi tahu. Sudahlah, kau berisik. Pergilah ke kelasmu sebelum bel berbunyi." Usir Ha-eun.
Jian sebenarnya sudah lelah dengan tingkah sahabatnya itu. Tunggu, Apa dia berhak di panggil sahabat? kurasa tidak.
Ji-an pergi ke kelasnya. Dia berfikir sejenak, "Mulai hari ini, aku tidak akan berteman dengannya lagi". Sedangkan Ha-eun hanyalah fokus kepada ponselnya.
2 menit telah berlalu, Bell berbunyi.
Pelajaran dimulai.
♡-
Pelajaran pertama telah selesai, waktunya untuk makan pagi.
"Kyu, kantin kuy?" Ajak Jihoon.
"Ajakan tertolak, Setelah makan pagi adalah pelajaran Ibu Rosè dan Aku belum menyelesaikan tugas darinya" Jawab Junkyu. "Kalau mau, ajak Yoshi saja. Dia belum makan dari tadi pagi." Tambahnya.
"Astaga anak itu.. Baiklah, aku akan ajak Yoshi saja. Tetapi engkau jangan menyesal saat aku sudah kembali ya" Kata Jihoon.
Tiba-tiba seseorang menghampiri Hyunsuk.
"Hyunsuk Hyung~" Panggil Junghwan.
"Ya Junghwaan? Ada apa?" Jawab Hyunsuk.
"Temani aku ke kantin, ayo hyung? Aku belum makan pagi tetapi aku juga tidak ingin makan sendirian.." Ucap Junghwan dengan menatap mata Hyunsuk sedih.
"Maafkan Hyung, Junghwan.. Tetapi Hyung sedang mengerjakan tugas dari Pak Yoon" Katanya sambil menatap mata Junghwan.
"Junghwan-a mau sama Hyung saja mau tidak? Tidak ada yang mau Hyung ajak ke kantin nih" Ucap Jihoon
Mata Junghwan membulat senang, "Boleh boleh! Junghwan Mau! Ayo Hyung!"
"Let's Go!" Seru mereka berdua.
"Mereka Ini ada-ada saja.. Seperti bayi" Ucap Yoshi menghampiri Junkyu.
"Mereka memang bayi, bayi disuruh sekolah jadinya begini deh" Jawab Junkyu "Eh Yosh, Karena kamu lagi 'free' nih, Tolongin aku jawabin pertanyaan Nomer 4 sampai 25 dong!!" seru Junkyu.
"KYU?! Apakah kau mengira aku robot?! kerjakan sendiri, aku ingin ke kantin." Jawab Yoshi.
Junkyu berdecak, "Aku sama sekali tidak mengerti dengan rumusnya.."
Yoshi menghela nafasnya kasar, Yoshi menatap mata Junkyu. setelah itu dia memberikan Junkyu suatu kertas. "Ini catatan dan rumusnya. Ada kalkulator di dalam lokerku dan kau boleh pinjam."
Junkyu tersenyum lebar, "TERIMA KASIH, TERIMA KASIH YOSHIII" Junkyu memeluk Yoshi dengan mengambil kertas yang dihiasi rumus dan langkah-langkah melakukan pertanyaan Matematika tersebut.
"Hyung, Kuping ku bisa meledak!" Teriak Haruto.
"Astaga Haruto! loh Haruto? Bukannya disini seharusnya Hyunsuk Hyung ya?" Tanya Junkyu.
"Hyunsuk hyung tidak ingin duduk bersamamu lagi, Kita bergantian. Alasannya gara-gara kupingnya sudah terlanjur meledak. " Jawab Haruto "Hyunsuk hyung sekarang duduk bersama Jihoon hyung, dan ya begitu"
"Baik-baiklah. Ruto, Jangan sampai kupingmu meledak juga seperti Hyunsuk hyung. Hyung ingin ke kantin" Kata Yoshi.
"Baiklah Hyung, sampai jumpa"
Dan diakhiri oleh melambaikan tangan mereka ke arah masing-masing. Tetapi tanpa mereka sadari, seseorang sedang memata-matai mereka.
"Hei, Apa yang kau lakukan didepan kelas ini? Sepertinya kau bukan murid di kelas ini, mau apa kamu? Apakah kau ada keperluan dengan salah satu murid disini?" Tanya Jinu.
"Eh Pak Jinu. Tidak apa-apa pak, Tadi saya hanya ingin melihat teman saya, Tetapi ternyata teman saya sudah ke kantin terlebih dahulu." Ha-eun Tersenyum Ramah.
'Dia kira aku bodoh? Aku dapat melihat dengan jelas ia sedang diam-diam melihati seseorang' gumam Jinu. "Baiklah kalau begitu, kembalilah ke kelas, dikit lagi akan bel" Tambahnya.
"Baiklah, Pak Jinu. Saya izin permisi" Angguk Ha-eun.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Deja vu" || TREASURE 00LINE
Short Story"kalian sama saja seperti membunuh seseorang, bedanya kalian membunuh melalui Mental, Bukan fisik." - ᴩᴀʀᴋ ᴊɪʜᴏᴏɴ. "Hampir setiap hal yang aku lakukan mengingatkanku tentangnya. Aku seperti merasakan 𝓭𝓮𝓳𝓪 𝓿𝓾.." - ᴋɪᴍ ᴊᴜɴᴋyᴜ Kanemoto Yoshinori...