ᴅᴇᴊᴀ ᴠᴜ 30- ᴩᴀꜱᴛ

141 15 9
                                    

⚠️ ᴩᴀꜱᴛ ⚠️


Yoshi sangat menyukai membaca, itu adalah hobinya dan semua orang tahu itu.

Tidak mungkin orang yang didekat Yoshi tidak mengetahui hal tersebut, Jika tidak tahu maka ia bukanlah teman Yoshi.

Tetapi terkadang hal yang ia sukai tidaklah disukai oleh kedua orang tuanya, seperti apa yang ia lakukan bersalah, bahkan hanya menghirup udara segar!

Walaupun begitu, Yoshi tidak terlalu peduli, meskipun harus menangis setiap malam, Yoshi pasti akan me-pendam semuanya.

Sampai orang mengira hidupnya sangatlah istimewa.

Ia sedang membaca buku disuatu taman, dia tidak sendiri tetapi ada beberapa teman yang ia kenal.

Awalnya Yoshi di ajak untuk ketaman bersama mereka, tetapi saat sudah sampai mereka tidak memperdulikan Yoshi, lebih tepatnya mengabaikan.

Yoshi merasa sedih, tetapi ia menghiraukan semua itu dengan membaca buku.

Pasti disetiap halaman, yoshi akan menatap teman-temannya, ah aku juga ingin bebas seperti mereka. itulah apa yang ia katakan di batinnya.

Ini sungguh tidak adil, saat salah satu temannya merasa sedih ia pasti akan menenangkan nya, tetapi saat Yoshi merasa sedih mereka akan menghiraukan dan sesekali meledek.

Hari mulai menggelap, ia memberi tahu salah satu teman nya bahwa ia akan pulang.

Apakah kalian mengira dia meminta izin kepada kedua orang tuanya? tidak.

Jawabannya selalu tidak, ia akan selalu menyelinap keluar rumah untuk mendapatkan kebebasan.

Tetapi ia tidak akan pernah merasa kan hal itu.

Ia mengetuk pintu rumah-nya dan memperlihatkan seorang ibu dan Ayah nya.

⚠️ YOSHI'S POV! ⚠️

Aku diperbolehkan masuk, membersihkan diriku sendiri lalu makan malam.

"Bagaimana anak-anak Mama disekolah tadi? Apakah sekolah menyenangkan untuk mu Bang-jeon?" Tanya Eomma Kanemoto.

"Kaka baik-baik saja disekolah, Ma. Kaka mendapatkan teman baru! Dan pelajaran semester kali ini sangatlah mudah dipahami. Mama tidak usah khawatir" Jawab kak Bang-jeon

lalu Eomma mengangguk dan lanjut berbicara, "Bagaimana dengan anak kesayangaan Eomma? Apakah tadi sekolah menyenangkan?" tanya Eomma.

Jaden melihat Eomma dan Appa dengan senang, ia menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Eomma, "Aku sama dengan kak Bang-jeon! Aku mendapatkan teman baruu!" seru Jaden.

Anak kecil yang lucu! Adek ku benar-benar sangat lucu.

Eomma mengaggukan kepalanya sekali lagi, "Baiklah-baiklah, anak-anak Eomma baik baik saja ya ternyataa. makan dengan lahap lah, hari ini pasti melelahkan" ucap Eomma mengakhiri percakapan.

Tunggu sebentar.

Bagaimana dengan ku?

Apakah aku tidak ditanya apakah aku baik-baik saja? Atau bagaimana hari ku?

Ah sungguh! ini sangat membuatku kesal!

Aku mengendus kesal, aku berdiri dari kursi ku lalu, "Aku selesai makan, terima kasih atas makanannya." ucapku langsung berlari ke kamar.

Aku menjatuhkan tubuh dan wajah ku di kasur, aku menutup wajah ku dengan bantal lalu berteriak dan menangis.

Setelah tenang, aku akan duduk dikursi ku memikirkan apakah aku harus bertahan hidup? entahlah.

"Ah Yoshi ini.. tidak menghabiskan makanan nya, langsung ke kamarnya dan berteriak tidak jelas .. kak Bang-jeon dan adik Jaden jangan mengikuti dia ya." aku mendengar eomma mengucapkan hal seperti itu.

Oh ayolah! apakah sekarang aku menjadi contoh buruk?! apalagi nanti!?

Aku menenggelamkan wajah ku di tangan ku dan menangis, kali ini dalam diam.

Aku perfikir sejenak, akh tidak ada gunanya untuk menangis! Eomma dan Appa tidak akan perhatian kepadaku jika aku menangis! aku memarahi diriku sendiri.

Aku kemudian menghapus air mata ku lalu mengambil salah satu buku ku.

Baiklah! Watunya belajar!

Tok.. tok. tok..

Seseorang mengetuk pintu kamar ku, baiklah! aku tidak ada niat untuk belajar lagi.

"Masuk saja " ucap ku.

Pintu terbuka lebar memperlihatkan Eomma, mengapa tiba-tiba sekali aku merasakan rasa takut?

"Eomma baru saja mendapatkan pesan dari gurumu, Nilai bahasa inggris mu dapat 99?" tanya Eomma.

Oh tidak.

Aku memiringkan kepala ku, "Aku.. Tidak tahu.."

"Jangan bermain bersama Eomma! mengapa kau mendapatkan nilai 99 dan bukan 100?! Apakah kamu tahu bertapa malu nya Eomma saat melihat nilai mu?!" seru Eomma.

Aku benci ini, aku benci bentakan.

Air mata ku perlahan menetes, "aku tidak tahu.. aku tidak tahu aku akan salah.."

"Kamu ini ya! Eomma sudah banting tulang untuk mendapatkan uang untuk mu tetapi kamu mengsia-siakan itu semua! apakah kamu mengira uang akan tumbuh seperti pohon?!" seru Eomma.

Sakit. saat engkau dibentak apakah yang kalian rasakan? sakit bukan?

Itulah yang aku rasakan sekarang.

Aku melihat Kak Bang-Jeon dan Jaden menghampiri kamar ku. Hanya menatap ku.

Aku tidak menatap mereka lagi, aku takut.

"Eomma.. sudah.." Aku gumam.

"Kamu ini gimana sih?! Dapat Nilai 100 sesusah itu kah?! Masa kayak gitu aja ga bisa! yang kamu lakukan hanya bermalas-malasan dan tidak pernah berusaha!" bentak Eomma.

Kepala ku pusing, aku menyesal tidak meminum obat pusing tadi pagi.

Aku memegang kepala ku yang sakit.

Meengapa kamu?! apakah kamu sekarang ingin mengalih kan topik dengan berpura-pura sakit?? oh Ayolah!" seru Eomma.

Pengheliatan ku semakin pudar, pudar manjadi gelap. Hal terakhir yang aku dapat rasakan adalah tubuh ku yang jatuh.

"Deja vu" || TREASURE 00LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang