⚠ Mention of death. ⚠
Waktu sudah siang menjelang sore. Jika ada yang lupa, Hari ini adalah hari sabtu.
Junkyu, Jihoon dan Yoshi akan pergi ke taman, lebih tepat nya ke taman yang sudah ada dari mereka Kecil.
Saat mereka Kecil, Mereka akan kesitu saat mereka bosan.
Sekarang, Mereka ke sana untuk menenangkan diri.
Percayalah, Hampir semua orang disekitar taman itu mengenal jelas mereka.Sesampai mereka di taman, Mereka menduduki suatu bangku panjang yang sering mereka duduki, Mungkin Jika salah satu mereka menghilang, bangku itu tidak dibolehkan untuk diduduki orang lain.
Bangku itu sudah memiliki tahta hak milih Jihoon, Yoshi dan Junkyu.
Jihoon menghela nafas, "Kanemoto Yoshinori, Kita sudah berjanji, bukan kah begitu? kita sudah berjanji untuk menceritakan segala masalah satu sama lain. Jika kau sedang memiliki masalah jangan di simpan untuk dirimu sendiri yosh.."
Yoshi terlihat Ke bingungkan "Aku sedang tidak mempunyai masalah"
"Jadi kau menyakiti diri mu sendiri tanpa alasan?" Tanya Junkyu Tiba-tiba.
Yoshi Terdiam.
"Tidak mungkin kan?" Tambah Nya.
"Seperti yang Jihoon kata kan Yosh, jika kau mempunyai masalah, kau bisa memberi tahu kita." Junkyu Tersenyum.Karena senyuman dari seorang Kim Junkyu, Jihoon dan Yoshi ikut tersenyum. Sikap dia berbeda jika dia khawatir atau sedih.
"Sebenarnya ada yang sedang mengganggu ku. Tapi aku takut untuk memberi tahu." Ucap Yoshi.
Jihoon menggeleng dengan cepat "Tidak ada yang harus kau takuti, yosh. sekarang juga kita akan mendengarkan ceritamu."
Yoshi menganggukan Kepalanya "Sebenarnya-"
"Wah!! Sedang apa kalian di sini??" Panggil Seseorang
Lagi dan Lagi, Jihoon menghela nafas kasar, mungkin dikit lagi ia akan mencapai batas emosinya. "Hai.. Ha-eun.."
"Kembali ke pertanyaan pertama, sedang apa kalian disini?" Tanya nya lagi.
"Apakah taman ini milik mu? Harus banget tahu tentang urusan kami? Bahkan bumi Ini milik tuhan, mengapa malah kamu yang mengatur kita?" Kekeh Junkyu.
Ha-eun menatap Junkyu tidak suka, "Baiklah, Maafkan Aku. Eh? ada Yoshi?"
Seketika dia terkekeh. "Maafkan aku, maafkan aku sekali Lagi. Aku kira kau adalah debu di antara mereka, Kau sangat Kotor" Ejek Ha-eun"Lagi pula, kenapa kalian masih ingin berteman dengannya? Lebih baik bersama ku" Gumam Ha-eun.
"Aku mendengar Itu Ha-eun. Jika kau sangat membenci Yoshi, Kau Boleh pergi dari hadapan kita" ucap Jihoon
"Lihat lah ke arah kaca, Ini sebabnya kenapa Ji-an meninggalkan mu." Tambah Junkyu.
Ha-eun berdecak dan Menuruti perintah Jihoon untuk pergi, "Tunggu saja, Yoshi. Aku akan membuat Hidup mu sengsara" Batin Ha-eun.
"Jangan maafkan dia Yosh, Dia sudah memotong Kalimatmu dan mengata- ngataimu. Lebih baik kau bercerita sekarang, Dikit lagi sore" Kata Junkyu.
Yoshi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Tidak. Aku belum siap untuk bercerita, berikan aku sedikit waktu ya?"
Junkyu dan Jihoon menatap satu sama lain. "Baiklah, Balik yuk?" Senyum Jihoon.
♡ ♡ ♡
"Nah, Jika dia ditambah dengan x maka akan jadi berapa?" Tanya Jaehyuk
"Tidak tahu." Jawab Asahi singkat
Jaehyuk menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak tau"
Asahi membulatkan kedua bola matanya, "Jadi inti kau mengajariku itu untuk apa?"
Suaranya terdengar kesal."Sudah lah sa, Tidak ada gunanya untuk marah, mending marah ke rumus nya" Jaehyuk Berkekeh.
Melihat Jaehyuk sedang sibuk tertawa, Pandangannya berbubah. Awalnya dari Jaehyuk sekarang ke arah seseorang.
"Ha-eun? Sedang apa dia di tengah jalan?" Gumam Asahi.
"Hei Asa! apakah Kau Mendengarkan ku?" Tanya Jaehyuk.
Asahi Menggeleng "Tidak, aku tidak mendengarkan Mu""Tadi aku sudah berbicara Panjang X Lebar X Tinggi, tega sekali kau sa." Ucap Jaehyuk Kesal.
"Oh dan kau sedang memperhatikan siapa?"
"Kamu kepo sekali, Tapi aku sedang memperhatikan Ha-eun. Itu Ha-eun bukan.? Tetapi kenapa dia dikelilingi banyak orang.?"
Jaehyuk pun mengikuti arah Mata Asahi. "ASTAGA SA!!" seru Jaehyuk sambil berlari menghampiri Ha-eun dan yang lain.
"Hei Ha-eun! Apakah Ji-an tidak apa apa?" Tanya Jaehyuk
"Jaehyuk? ada ap- ASTAGA JI-AN!" seru Asahi.
Percayalah, bukan hanya Jaehyuk dan Asahi yang menghampiri Ji-an dan Ha-eun, Tapi warga sekitar juga.
Salah satu nya ada yang memanggil ambulans, Ada juga yang memanggil Polisi.
Tunggu sebentar, Apa yang sedang terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
"Deja vu" || TREASURE 00LINE
Short Story"kalian sama saja seperti membunuh seseorang, bedanya kalian membunuh melalui Mental, Bukan fisik." - ᴩᴀʀᴋ ᴊɪʜᴏᴏɴ. "Hampir setiap hal yang aku lakukan mengingatkanku tentangnya. Aku seperti merasakan 𝓭𝓮𝓳𝓪 𝓿𝓾.." - ᴋɪᴍ ᴊᴜɴᴋyᴜ Kanemoto Yoshinori...