⚠ Hallucination, Mention of death, S3lf H@/rm ⚠
"Sekolah akan selesai beberapa menit lagi, tetapi dari pagi tadi Yoshi tidak kembali ke kelas. Apakah ada suatu Masalah? " Gumam Jihoon.
"Kyu, apakah kamu sedang memikirkan apa yang aku pikirin?" Tanya Jihoon ke Junkyu yang sedang berbicara dengan Haruto.
"Mikirin Yoshi? Jika iya, semuanya sedang memikirkannya juga." Jawab Junkyu.
Itu aneh, "dan sekarang guru guru semua dipanggil ke Ruang Kepala sekolah, sebenarnya apa yang sedang terjadi sih?" Tanya Jihoon lagi.
"Saat Pak Seungyoon ke sini Lagi, Aku akan menanyakannya" Ucap Junghwan.
Mereka semua Menganggukan Kepalanya.
dan benar saja, SeungYoon telah kembali ke kelas mereka, "Baiklah baiklah, selesaikan percakapan kalian." Bell pun berbunyi. "Ya, Bell sudah berbunyi, Kalian Boleh Pulang" ucap Yoon sambil membungkuk
"Terima kasih Pak". Murid-murid pun keluar dari kelas mereka.
Terlihat Di kelas 3-4 hanya ada 10 murid tersisa. "Apa yang kalian tunggu? Kalian boleh pulang" Ucap Yoon kembali.
"Maafkan kami jika menyinggung bapak, Tetapi Dimana Yoshi?" Tanya Jihoon.
"Kanemoto Yoshinori?"
"Kanemoto Yoshinori."
Yoon menghela nafas kasar, "Anak itu.." ia berhenti, "tunggu, kenapa kau menanyakan tentang nya?" tanya Yoon.
"Kami adalah sahabat nya" Jawab Hyunsuk.
"Baiklah kalau begitu, Bapak minta maaf, Tetapi Kami Guru-guru Sudah mengeluarkannya dari sekolah ini." Ucap Yoon dengan sedih.
Mereka Semua terkejut. Mereka tidak salah dengar, 'kan?
"Tunggu apa? Sebentar Pak, saya tidak mengerti. "
Tanya Jeongwoo."Ananda Kanemoto Yoshinori telah kami keluarkan dari sekolah ini nak, tidak ada yang harus dijelaskan lagi." Jawab Yoon.
Mereka semua sedih dan terkejut, kereka tau bertapa bahagianya Yoshi dulu saat dia diterima di sekolah ini.
Tidak mungkin guru-guru Mengeluarkan nya tanpa alasan, Dia adalah Murid Kesayangan.
"Jika boleh tau, apa alasannya?" Tanya Yedam.
"Kalau yang itu tidak boleh diberi tahu. Jika kalian ingin tau, Kalian bisa mengujungi Ananda Yoshi sendiri" Jawab Yoon. " Bapak Pamit." dan Yoon pun keluar dari kelas tersebut.
Meninggalkan 10 murid nya yang duduk diam, menatap satu sama lain.
"Benar Kata pak yoon, Kyu.. Kita harus Ke Rumah Yoshi sekarang"
Ucap Jihoon.Mereka semua pun Mengangkat tas mereka ke pundak, Lalu Keluar kelas.
♡ -
"Tidak. Kalian tidak diperbolehkan Masuk" Ucap ibu Yoshi.
"Eomma? sebenarnya apa yang salah disini? Kenapa Eomma terdengar Marah?" Tanya Junkyu.
Ibu Yoshi menatap Junkyu Sedih, Mata Nya berkaca Kaca dan Air Mata Berhasil Keluar tanpa diperbolehkan.
"Eomma jangan Menangis.. Nanti kita akan ikut menangis.." Ujar Junghwan.
Ibu Yoshi menghapus air matanya menggunakan tangan kanannya, "Kalian semua anak baik.. Kalian sangat perhatian kepada anak Eomma.. Jika kalian ingin sekali melihatnya, kalian eomma perbolehkan masuk." Ucapnya.
10 Pelajar itu terlihat bahagia, "Terima kasih Eomma!!" Mereka berseru dan memasuki Rumah tersebut.
Rumah keluarga Kanemoto tidak main-main besarnya. Bahkan saat masuk, Suasana nya sangat berbeda dengan dunia luar, Seperti memasuki Surga.
"Sekali lagi terima kasih, Eomma" Jawab Junkyu tersenyum ke arah Ibunya Yoshi.
"Jika ada sebagian dari kalian pupa atau tidak tau, kamar Yoshi ada disebelah kanan saat menaiki tangga. Eomma pamit ingin keluar sebentar" sahut Ibu yoshi.
Mereka pun menaiki tangga dan berjalan ke arah kanan, Sebelum mereka berjalan ke arah tersebut, beberapa dari mereka melihat ke arah Kiri. Arah tersebut itu dihiasi Oleh lilin dan sebuah Foto. Percayalah, banyak sekali Foto dan Lilin.
Jihoon mengetuk pintu kamar Yoshi. Ada beberapa yang melihat ke arah jendela nya.
"Aku tidak melihat nya dikamar" Ucap Doyoung.
Jihoon dan Junkyu pun langsung mengetahui Ia sebenarnya ada dimana. "Ayo Kita ke taman belakang"
♡.
Dan mereka benar, Ada Yoshi di taman belakang rumah Itu. Terlihat ia sedang menduduki sebuah bangku Panjang dengan melihat ke arah bunga bunga yang baru ia sirami.
"Kanemoto Yoshinori~" Panggil Jihoon.
Tidak ada Jawaban.
"Yoshi hyung" Panggil Junghwan.
Tetap tidak ada Jawaban dari Yoshi.
"hyung?" Panggil Haruto.
"Aku bukan pembunuh"
Mereka semua terkejut. Mereka bersyukur Yoshi menjawab mereka, Tetapi itu bukan lah jawaban yang mereka Inginkan.
Mereka menghampiri Yoshi. Ada yang duduk disamping nya dan adapun yang duduk dibawah nya.
Sekali lagi Yoshi bergumam, "Aku bukan pembunuh, Eomma.."
Yang lain menatap satu sama lain, kebingungan.
"Hyung bukan Membunuh.." Ucap Jeongwoo berusaha untuk membaca pikiran Yoshi.
"Tetapi mereka kengira aku lah yang membunuh Ji-an.." Ucap Yoshi.
Asahi dan Jaehyuk menatap Yoshi terkejut. Saking terkejutnya Mereka berdiri dan menatap yoshi. Yoshi pun menatap mereka.
"Hyung.. Hyung membunuh Ji-an?!" Seru Asahi.
Yang lain pun terkejut dan ikut berdiri.
"Apa apaan ini?!Kamu tidak mempunyai bukti jangan langsung menuduh!!" Seru Junkyu."Tetapi kemarin malam kita melihat Ji-an tergeletak di tengah jalan dengan Ha-eun dan Orang orang sekitar. Darah keluar dari tubuhnya dan kita melihat nya dengan mata kita sendiri! Kita lah yang memanggil Ambulans!! Kita Dan Ha-eun adalah saksi!!" seru Jaehyuk.
"Jadi selama ini.. aku telah berteman dengan Seorang pembunuh..?!" Seru Doyoung.
"Hyung.. aku kira kau baik.." ucap Yedam.
Jaehyuk, Asahi, Doyoung dan Yedam pun menatap sinis ke arah Yoshi, "Aku tidak ingin berteman dengan seorang pembunuh, Mungkin saja Hyung akan membunuh kami juga!!" Ucap Yedam.
Mereka berempat pun pergi dari taman dan keluar dari Rumah tersebut.
"Apa apaan mereka?! Mengapa mereka secara tiba-tiba menuduh Yoshi!?" Tanya Junkyu emosi.
"Aku bukan membunuh.."
"Kamu adalah pembunuh" Ucap Seseorang.
Yoshi pun terkejut dengan suara yang ia dengar tadi. "Yoshi hyung? hyung kenapa? kenapa terlihat sangat terkejut?" tanya Junghwan.
"Wan, Mungkin ia terkejut di bentak oleh mereka berempat."
Ujar Jeongwoo"Dia ada disini.. " Ucap Yoshi.
"Siapa?" Mereka semua bertanya ke yoshi bersamaan.
"Mashiho.. adik ku.." Ucap Yoshi dengan Mata berkaca
"Kamu adalah Pembunuh, hyung.." Ucap Mashiho.
"Kamu membunuh ku.." Tambah nya.♡ -
KAMU SEDANG MEMBACA
"Deja vu" || TREASURE 00LINE
Short Story"kalian sama saja seperti membunuh seseorang, bedanya kalian membunuh melalui Mental, Bukan fisik." - ᴩᴀʀᴋ ᴊɪʜᴏᴏɴ. "Hampir setiap hal yang aku lakukan mengingatkanku tentangnya. Aku seperti merasakan 𝓭𝓮𝓳𝓪 𝓿𝓾.." - ᴋɪᴍ ᴊᴜɴᴋyᴜ Kanemoto Yoshinori...