⚠ Mention of death and killing ⚠
Mereka menghampiri kamar tersebut saat suster itu ingin keluar.
Mereka melihat pasien yang terbaring lemas lagi, ternyata benar.. itu adalah Yoshi!
"Permisi Kak, tetapi tidak boleh ada yang kesini kecuali keluarga, suster dan para Dokter " Ucap suster itu membungkuk sembilan puluh derajat.
"Mengapa tidak boleh?! bukan kah sedih jika tidak ada yang menghampiri nya dan mengatakan semua nya akan baik baik saja??" seru salah satu mereka.
"Jika saya bisa saya akan mempersilahkan kalian, tetapi ini adalah permintaan keluarga nya. maafkan saya.." ucap suster tersebut.
Jaden menghela nafas kasar, ia membuka penutup wajah nya, "Perbolehkan mereka masuk." ucapnya datar.
Lalu suster itu menatap Jaden hanya untuk 1 detik, lalu ia memperbolehkan mereka masuk ruangan.
Mereka lari ke arah tempat tidur yang ada di kamar inap itu.
Ia melihat dengan jelas wajahnya, dan benar saja, itu adalah Yoshi.
Mereka mengelilingi tempat tidur Yoshi.
Jihoon memegang tangan Yoshi. dingin. Dingin adalah hal pertama yang ia rasakan.
Mereka semua perlahan mengeluarkan air mata yang tidak di izinkan keluar.
"Yoshi.." gumam Mereka."Kak.. aku minta maaf.." ucap Jaden tidak dapat menahan air matanya.
Mereka semua membulatkan mata mereka dengan apa yang diucapkan oleh Jaden. Kakak? kalau begitu artinya..
"Kak ayo bangun.. sudah 2 tahun kak.. Teman-teman kaka menunggu kaka untuk bangun.." sahut Jaden.
"Jaden? Kau adik Yoshi..?" tanya Ha-eun.
Jaden mengangguk. "Nama aku Kanemoto Jaden.. Aku juga orang yang menerormu, Junkyu.."
Jaden menenggelamkan wajahnya di tanganya, "aku minta maaf.." gumamnya.
Jihoon hanya melihat nya lesu, dia butuh penjelasan
"Aku.. Aku bisa menjelaskan semuanya sekarang.." gumam Jaden.
Baguslah, Mereka all ears sekarang. siap mendengarkan masalah apa saja yang akan menyerang. Mereka akan senang untuk mendengar apa yang ingin Jaden jelaskan.
Jaden menarik nafas, Rahasia yang ia sembunyikan akan segera diketahui.
"Sebelumnya aku minta maaf, aku minta maaf sudah merahasiakan ini semua. aku tahu bertapa sedih nya kalian saat kak Yoshi pergi."
"Nama aku Kanemoto Jaden. Aku memiliki dua kaka Laki-laki. Kaka pertama ku bernama Kanemoto Bang-jeon, Lalu kaka keduaku bernama Kanemoto Yoshinori. Lalu yang terakhir ada aku, Kanemoto Jaden."
"Sebelumnya kita tinggal di Jepang, Kobe. Kita adalah keluarga yang sangat dekat. Tetapi suatu hari Mama dan Papa berantam. Kejadian itu menjadi setiap hari, lalu mereka cerai."
"Kak Yoshi ikut Mama, Aku dan kak Bang-jeon ikut Papa. seharusnya ketiga kita ikut papa, tetapi mama memaksa kak Yoshi untuk ikut dengannya.."
"Bertahun tahun aku tidak melihat kak Yoshi, Tetapi suatu hari juga aku melihat nya di depan gerbang suatu sekolah bersama kalian, kak Jihoon, Junkyu dan Ha-eun."
"Aku bertanya kepada salah satu murid disekolah kalian, dan dia tahu Kak Yoshi dan memberi ku nomor handphone nya dan nomor handphone kalian."
"Awalnya aku sangat senang, aku sangat senang karena mengetahui dimana rumah kalian. aku mendapatkan ide untuk memberi nya hadiah saat ia ulang tahun."
"Saat aku ingin kerumah nya, aku melihat kalian di dalam mobil. aku panik lalu mengikuti kalian."
"Ternyata kalian berada di rumah sakit dimana Appa ku bekerja, Di rumah sakit ini. Appa ku adalah salah satu dokter yang membantu Kak Yoshi untuk hidup waktu itu juga."
"Ternyata Kak Yoshi tidak dapat diselamatkan.." ia terisak. "Aku, Appa dan yang lain hampir ingin memindahkan Yoshi ke kamar jenazah, tetapi tiba-tiba detak jantung nya dapat di dengar kembali." ucap Jaden.
Mereka semua membulatkan Matanya, "Bagaimana bisa?! kami sendiri yang melihat detak jantungnya menjadi garis lurus! bahkan kami menghampiri pemakamannya!" seru Haruto.
"Aku pun tidak tahu! Tetapi kata Appa itu adalah Mati suri! Appa dan aku memindahkan Kak Yoshi kesini berharap Yoshi akan bangun. Tetapi ia koma dan mendapatkan kanker darah. yang dikubur bukan lah Kak Yoshi! Itu semua adalah palsu."
"Pemakaman itu, Kematiannya, semua itu palsu."
"Maafkan aku sudah menyembunyi kan ini.." ucap akhirnya.
Apakah kalian ingin tahu apa yang mereka rasakan setelah mengetahui segalanya? rasanya seperti ingin membanting bumi.
Jihoon, Junkyu dan semua orang yang berada di ruangan itu kecuali Jaden merasa gagal menjadi seorang teman.
orang-orang berkata jika berteman tidak usah berlebihan, tetapi mengapa ini rasanya sangat sakit? Mengapa melihat Yoshi tertidur tidak berdaya sangat sakit?
Nyatanya mereka tidak menganggap Yoshi hanya sebagai teman, sebagai keluarga mereka.
💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
"Deja vu" || TREASURE 00LINE
Historia Corta"kalian sama saja seperti membunuh seseorang, bedanya kalian membunuh melalui Mental, Bukan fisik." - ᴩᴀʀᴋ ᴊɪʜᴏᴏɴ. "Hampir setiap hal yang aku lakukan mengingatkanku tentangnya. Aku seperti merasakan 𝓭𝓮𝓳𝓪 𝓿𝓾.." - ᴋɪᴍ ᴊᴜɴᴋyᴜ Kanemoto Yoshinori...