ᴅᴇᴊᴀ ᴠᴜ 32 - "ʀᴇᴀʟ ʟɪꜰᴇ"

155 19 16
                                    


Semua orang di ruangan Yoshi hanya terdiam dan kebingungan. mereka tenggelam oleh pikiran mereka sendiri.

Tetapi hal itu tidak terjadi untuk waktu yang lama. karena tiba tiba mereka dapat mendengar seseorang terisak.

"Yoshi?!" seru mereka semua.

Jaden menekan tombol merah yang ada di samping tempat tidur Yoshi.

Yoshi menangis..

Para dokter dan suster ke ruangan tersebut, lalu mereka dengan segera dan cepat memeriksa apa yang terjadi.

Dan benar saja..

"Selamat, Kanemoto Yoshinori telah siuman." ucap salah satu dokter itu sembari tersenyum.

Mereka semua membulatkan mata mereka. benar kah?! bertemu yoshi setelah 2 tahun?!

Para Dokter dan suster selesai memberi tahu apa yang seharusnya mereka lakukan dan keluar meninggalkan kamar dengan perasaan senang untuk mereka.

Yoshi menangis karena tiga hal, karena ia tidak bisa melihat dengan jelas, kedua karena ia tidak bisa menggerakan anggota tubuhnya. dan yang terakhir rencana nya gagal lagi.

"Ma.. Mama.." gumam yoshi sembari menangis.

Memang iya itu adalah Yoshi.. Suara lembutnya dapat mereka dengar.

Jaden, Jihoon, Junkyu dan Ha-eun memegang tangannya. "Y.-Yoshi.." gumam Jihoon menangis.

Yoshi berhenti menangis. "Ji.. Hoon.." gumam Yoshi kembali.

Jihoon sudah tidak tahan, ia menangis semakin besar.
dan akhirnya Yoshi dapat melihat dengan jelas.

Ia melihat sekitar nya, orang-orang yang menangis.

"Ja.. Jaden?" gumam Yoshi.

"Kak.."

"Ka. Kak.. gagal.. ya?" tanya Yoshi mengumpulkan segala tenaga untuk berbicara.

Jaden terdiam tidak ingin menjawab, ia ingin mengangguk tetapi takut, ia ingin menggeleng tetapi salah.

"Yoshi.." gumam Ha-eun dan Junkyu.

"Yoshi.. Yoshi maafkan aku.. Maaf kan aku Yoshi! Aku sungguh bersalah dan jahat.. Maafkan aku Yoshi! Aku bersalah! maafkan aku...." Ucap Ha-eun sembari menenggelamkan wajahnya.

Yoshi dengan segala tenanga nya mengusap rambut Ha-eun.

"Ma.. Maaf.. Kan" Jawab Yoshi, memaafkan Ha-eun.

"Maafkan kami Yoshi.. Gomen.." lirih Hyunsuk sembari menangis.

Yoshi ikut menangis, "Ja.. ngan jangan, menangis.." kata itu, adalah kata yang sering Yoshi ucapkan.

"Yoshi.. Apakah kamu tahu? Kami sungguh senang melihat mu berbicara.. Suara mu sangat lembut.. Kau baik yoshi.. Jangan melakukan itu lagi.." ucap Junkyu.

"Aku.. aku lelah.." ucap Yoshi menutup matanya.

"Kami ada disisi kamu Yoshi.. kamu punya kita sekarang. dengan cara mu melakukan itu bukan lah hal yang tepat." sahut Jihoon.

"sudah sudah.. terima kasih karena sudah berjuang kak...."  ucap Jaden.

"mama.." gumam Yoshi.

"apakah Kakak mau berbicara bersama mama? Jaden bisa menelephone mama sekarang juga" ucap Jaden.

Yoshi menggeleng lemas.

Keadaan sekarang adalah kebingungan, tidak tahu harus apa.

"Eom.. ma.. mau.." gumam Yoshi.

"Deja vu" || TREASURE 00LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang