ᴅᴇᴊᴀ ᴠᴜ 26- "ᴡʜᴀᴛ ʜᴀᴩᴩᴇɴᴅ?"

134 15 10
                                    


"PASIEN MENGALAMI KEKURANGAN DARAH PADA BAGIAN KEPALA! CEPAT BAWA DIA KE RUANG OPERASI!" seru seorang Dokter disana.

Seru-annya dijawab oleh anggukan.

Suara langkah kaki yang diduga sedang berlari sedikit demi sedikit menghilang, dikarenakan suara Itu sudah memasuki sebuah ruangan, ruangan operasi.

"Kami akan tangani pasien sebisa mungkin, Mohon tunggu diluar." ucap seorang suster.

Jaden mengangukan kepala nya sebagai jawaban, setelah itu suster tersebut memasuki ruangan.

Jaden duduk di samping Junkyu, menenangkan nya.

Junkyu dan Ha-eun menangis. Mengapa?

ꜰʟᴀꜱʜʙᴀᴄᴋ.

PRANG!

Dan seseorang melempar suatu Vas bunga ke arah Wajah Jihoon yang membuat Jihoon jatuh dari atap rumah Ha-eun. 

"JIHOON!" seru Junkyu.

Ia menatap orang yang melempar vas bunga itu hanya 1 detik, lalu lari ke bawah, kelaur dari Rumah Ha-eun.

Sebab melihat Junkyu yang lari dengan muka paniknya, Ha-eun dan Jaden pun Bingung.
ada apa?

Ha-eun mengikuti Junkyu, sedangkan Jaden berlari ke atas rooftop, mengapa? karena Junkyu berlari dari arah tersebut.

Mata Jaden membulat saat tahu siapa itu.

"JaEun-Ha.."

"Apakah kamu terkejut?" Ucapnya.

Dengan emosi, Jaden menarik tangan Eun-Ha kebawah, menemui semua orang. dan pastinya sembari menelephone ambulans.

Di bawah ada Junkyu dan Ha-eun yang sudah menangis, bahkan ada Jihoon yang sedang mengedipkan matanya.

"Ha-eun!" Seru Jaden.

Ha-eun menoleh, matanya bertemu dengan mata adiknya.

"KIM JAEUN-HA! APAKAH KAMU YANG MELAKUKAN INI?!" tanya semabri berseru diwajah Eun-Ha.

"YA! MEMANGNYA KENAPA!? AKU HANYA MEMBALAS DENDAM KEPADA ORANG YANG SUDAH MEMBUAT HIDUP MU HANCUR KAK!" seru Eun-Ha.

Mata Junkyu membulat, "JIKA KAU SUDAH DIBERI OTAK DARI TUHAN MOHON UNTUK DIGUNAKAN! JIHOON TIDAK ADA SAMA SEKALI KEPADA DIRIMU MAUPUN HA-EUN!" Seru nya.

Dengan bersamaan, Ambulan telah sampai.

"Kita bicarakan ini di rumah sakit." ucap Jaden.

ᴇɴᴅ ᴏꜰ ꜰʟᴀꜱʜʙᴀᴄᴋ.

Seperti yang dilihat, Wajah Eun-Ha terlihat seperti mengatakan bahwa ia telah menyesal.

"Kaka membencimu, Eun-Ha." walaupun Ha-eun bergumam, Eun-ha tetap dapat mendengarnya.

"Kaka justru yang salah! Aku sudah berbuat seperti ini untuk kaka, tetapi kaka malah mempedulikan teman kaka daripada adik kaka sendiri!" seru Eun-Ha.

"Cukup! Eun-Ha berhentilah berbicara jika engkau tidak tahu semuanya!" seru Junkyu.

♡ -

20 Menit sudah terlewat, akhirnya salah satu dokter dari ruang operasi keluar dari Ruangan operasi.

Ha-eun dan Junkyu tertidur karena sudah lelah menangis, Hanya Jaden dan Eun-Ha saja yang terbangun.

Jaden berdiri, memghampiri Dokter tersebut. "bagaimana kondisi teman saya, dok?" tanya Jaden khawatir.

Dokter itu tersenyum untuk mengenangkannya, "Tenang saja, teman anda baik baik saja. ia sekarang hanya tertidur, kalian sudah boleh mejenguknya. Saya dan yang Lain permisi." ucapnya sembari tersenyum.

Jaden menghela nafas lega, "Terima kasih dok" ia juga membungkuk 90°.

Ia membangunkan Junkyu dan Ha-eun saat Jihoon sudah dibawa ke kamar inapnya. Lalu Terlihat dengan jelas Junkyu dan Ha-eun dengan semangat lari ke arah kamar inap Jihoon.

Tetapi sama saja, Jihoon masih tertidur.

Junkyu memegang tangan Jihoon dan Ha-eun hanya duduk di samping Jihoon.

"Jihoon.. bangun.." Ucap Junkyu Menutupi wajahnya di dalam tangan.

Jaden mengelus Punggung Junkyu dan Ha-eun, menenangkan mereka. "Jihoon akan baik baik saja."

Do you get deja vu?

"Jihoon melakukan hal yang sama saat Yo-.. Saat teman ku.. akh sudahlah!" ucap Junkyu, tetap menenggelamkan Wajahnya di tangan.

Bagaimana dengan Ha-eun? ia mengatakan Maaf berkali kali dan sekali berdo'a untuk Jihoon.

Walaupun Ha-eun hanya menganggap Jihoon sebagai teman, tetapi tidak rugi Jika ia mempedulikan Jihoon bukan?

"Sudah sudah, Jangan Lah menangis Kyu. Doktr sudah mengatakan bahwa dia baik-baik saja." ucap Jaden sembari tersenyum dan mengusap Air Mata Junkyu.

Junkyu peluk Jaden, jaden hanya menepuk punggungnya.

"Aku.. Aku hanya. aku hanya takut kehilangan Jihoon.. seperti aku kehilangan dia.." Ucap Junkyu.

"Aku janji itu tidak akan terjadi! saat Jihoon terbangun kita akan jaga Jihoon dan diri kita sendiri bersama sama, ya?" sahut Jaden.

Junkyu meng-angguk kecil.

Tidak diketahui oleh Jaden maupun Junkyu, Ketujuh teman mereka sudah mengelilingi kasur yang Jihoon tiduri.

Apakah kalian tahu? Walaupun Jaden mengatakan Jihoon akan baik baik saja, di dalam hatinya, ia mengetahui sesuatu yang tidak satu pun orang ketahui.

"Deja vu" || TREASURE 00LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang