⚠ Kidnapping, Mention of killing, Toxic Mother ⚠
Jihoon bangun dari tidurnya, sudah berapa lama Ia tertidur?
Ia terbangun di tempat yang ia tidak kenal. Percayalah, Jihoon sangat takut Sekarang. Tolong siapa pun, Tolong Dia.
"Wah, ternyata kau sudah bangun!!" seru seseorang
Jihoon membulatkan Matanya.
"H-Ha-eun?"
"Benar sekali, Ini aku. Ha-eun" Ucap Ha-eun tersenyum.
"Oh ya!! Aku hampir lupa!! Kita memiliki tamu!" Seru Ha-eun dengan menyalakan Lampu.
"Eomma?! Appa?!"
"Benar sekali!! Tenang, Eomma Dan Appa mu hanya tertidur. Mereka akan bangun beberapa jam lagi dengan tidak ingat semua ini" Senyum Ha-eun.
"Hentikan ini semua Ha-eun!!. Aku bisa saja melaporkan mu kepada Polis-"
Kalimat Jihoon terpotong, "Dengarkan aku baik baik, 𝓹𝓪𝓻𝓴 𝓳𝓲𝓱𝓸𝓸𝓷. sebaiknya kau tidak usah berteman dengan Yoshi atau kedua orang tua mu akan celaka." Ucap Ha-eun.
"Bagaimana bisa?! Yoshi tidak bisa sendir-"
"Sadar Lah, Park Jihoon!!"
Jihoon pun terdiam.
"Sadar Lah!! Sebelum ada si brengsek Yoshi, Ada aku!! Apakah kau melupakan ku?! Apa Yoshi Bodoh itu telah mencuci Otak Mu??!?! Aku tidak akan maafkan nya." seru Ha-eun
Jihoon Marah, "Jika kau iri padanya, tinggal bilang saja!! Tidak usah membikinnya sengsara!! Sebenarnya Yoshi berbuat salah apa kepada mu sampai kau tidak membolehkan hidupnya tenang?!"
"DIA MEMBUNUH AYAH KANDUNGMU!!" seru Ha-eun.
Jihoon kembali terdiam. "Tunggu, apa kata mu...?"
Ha-eun tersenyum miring, Akhirnya Jihoon ingin mempercayainya. "Tidak percaya? Aku memiliki banyak Bukti." ucap Ha-eun dengan melemparkan Kertas Ke arah Jihoon.
Jihoon mengambil semua kertas itu dan Membaca Kertas itu.
ternyata benar.."Yoshi dan Ibu Gilanya Itu membunuh Ayah Kandung Mu, Jihoon!! " Ha-eun Kembali tersenyum miring.
Saking terkejutnya Jihoon, Ia pun pingsan.
♡ -
Jihoon bangun, Jihoon terbangun dari tidurnya karena suara pecahan beling.
Ia langsung berlari ke arah tersebut. Itu adalah photo ia bersama Junkyu dan.. Yoshi.Aah.. Jihoon masih terkejut Kalau Ibu Yoshi dan Yoshi nya sendiri Membunuh Ayah Kandungnya.
Benar, Ayah kandung nya sudah meninggal dunia, tanpa alasan. Sekarang Jihoon sudah mengetahui siapa yang membunuh Ayahnya.
Percayalah, Dia menumbuhkan kebencian terhadap keluarga Kanemoto.
Jika ada yang tidak tau, Ha-eun dan orang-orang Di sisinya mengantar Jihoon dan orang tuanya ke Rumah Park, untuk singkat, ke rumahnya.
Sekarang, Jihoon sungguh berterima kasih kepadanya, ternyata.. Ha-eun tidak seburuk itu. pikirnya.
Pecahan Beling kembali terdengar, tetapi kali ini, bukan berasal dari rumah nya. Ternyata suara itu berasal dari Rumah Kanemoto.
Lagi dan Lagi pecahan kaca kembali terdengar, sekarang lebih kencang.
Jihoon menutup kuping nya, Seperti dia tidak mendengar apapun.
Tetapi, pecahan kaca itu terdengar kembali. tunggu, ini sudah ketiga kalinya."Mungkin tidak apa-apa jika melihat lewat jendela?" Gumam Jihoon.
Dan ia menuruti pikirannya, ia mengintip melalui Jendela, biasanya Jendela itu digunakan untuk berkomunikasi dengan Yoshi atau Junkyu.
Tetapi ia tidak melihat temannya tersenyum. Sedangkan yang ia lihat adalah Yoshi yang dipukuli oleh kaca-kaca. Pelaku yang memukuli Yoshi tersebut adalah ibu Yoshi sendiri.
Jihoon terus menerus mendengar kata kata "Ibu kecewa dengan mu" atau "ibu di masukan kepenjara gara-gara mu" dan "ibu membencimu "disetiap suara pecahan kaca.
Ia ingin membantu Yoshi, tetapi semua orang benar. dia pantas mendapatkan nya, dia adalah pembunuh.
Akhirnya, suara pukulan sudah tidak terdengar, sekarang Jihoon sedang melihat Yoshi yang sedang menangis.
"brengsek." Gumam Jihoon.
♡ -
Pagi hari telah tiba. Pagi-pagi sekali Junkyu sudah mendapatkan Notifikasi dari ponselnya.
"4 Message from 'ji nyebelin' "
Junkyu menghela Nafas Kasar, Ada apa lagi ini?
"Jihoon nyebelin"
| Maafkan Aku udah salah sangka ke Ha-eun dan kamu.
| ternyata benar, Yoshi adalah Pembunuh.
| dia membunuh Ayah Kandung ku.
| Boleh kah kau menemani ku? aku sedang sedih.Junkyu menutup mulutnya tidak percaya, Jadi, Yoshi adalah pembunuh Ayah kandung Jihoon? Junkyu menatap kesal rumah keluarga Kanemoto dan memasuki Rumah Park.
Ia mengetuk pintu Rumah Park, pintu itu terbuka dan memperlihat Jihoon yang berantakan.
"Astaga Jihoon!!" seru Junkyu memasuki Rumah Park tersebut. Percayalah, Muka Jihoon terlihat sangat pucat.
"Maafkan aku Junkyu, aku sudah salah sangka kepadamu, Ha-eun dan Semuan-"
"Tidak apa-apa, percaya kepadaku, mereka akan memaafkan mu. Sekarang ceritakan lah, bagaimana kamu bisa tahu bahwa Yoshi adalah pembunuh Ayah kandung mu?" Ucap Junkyu Memotong Kalimat Jihoon.
Jihoon pun mulai bercerita.
♡ -
"Anak tidak tahu malu, Bahkan dia sudah membunuh 3 Orang?! Bukan Kah seharusnya dia berada di penjaga?!?!" tiba tiba Junkyu terkekeh. "Oh iya, aku Lupa Jika di memang sudah ada di penjara."
Jihoon terdiam, "Tidak Kyu.. Yang di penjara bukanlah Yoshi, Tetapi Ibunya.."
Junkyu membulatkan matanya ke arah Jihoon.
"Ibunya Yoshi juga membunuh Ayah kandung ku. Aku tidak mengerti, mungkin dia kabur atau sudah dilepaskan, karena tadi malam aku melihat Ia menyakiti Yoshi." Tambah Jihoon.
"Kau.. melihat apa?"
"Apakah kamu mendengar suara Kaca pecah berkali kali? jika iya itu adalah Ulah Ibu Yoshi Melempari Kaca Ke arah Yoshi." Jawab Jihoon.
Junkyu terdiam.
Walaupun Ia membenci Yoshi, tapi ada satu perasaan yang membikin ia kasihan kepada yoshi.
".. aku ingin menenangkannya Seperti dulu.." gumam Junkyu Walaupun Jihoon bisa mendengarnya.Jihoon memeluk Junkyu. "Jika kau sedih, keluarkan kesedihan Mu kepada ku." Satu kalimat Itu membuat air mata Junkyu siap untuk terjatuh.
Dan akhirnya, Air Mata itu terjatuh tanpa izin membasahi Pipi Junkyu.
Terbawa Suasana, Jihoon ikut menangisi Bersama Junkyu.
"Jika saja Yoshi ada disini.. biasanya dia akan menenangkan kita.." gumam Jihoon"Seseorang tolong aku" - Yoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Deja vu" || TREASURE 00LINE
Kısa Hikaye"kalian sama saja seperti membunuh seseorang, bedanya kalian membunuh melalui Mental, Bukan fisik." - ᴩᴀʀᴋ ᴊɪʜᴏᴏɴ. "Hampir setiap hal yang aku lakukan mengingatkanku tentangnya. Aku seperti merasakan 𝓭𝓮𝓳𝓪 𝓿𝓾.." - ᴋɪᴍ ᴊᴜɴᴋyᴜ Kanemoto Yoshinori...