Colaboration with abangcendol
***
Suara standar motor yang diturunkan terdengar setelah kaki menurunkannya. Jeongyeon menarik kunci motor dari sana lalu membuka kaitan helm yang mengikat di lehernya. Ia mengangkat helmnya ke atas membiarkan rambut pendek hitamnya terbebas. Ia menyisir sedikit rambutnya dengan tangannya sendiri agar sedikit lebih rapih lalu menaruh helmnya di kaca spion.
Jeongyeon turun dari motor vespa matic miliknya itu. Motor kesayangan yang sudah bersamanya lebih dari dua tahun yang selalu menemaninya jika pergi ke sekolah. Kalau kata orang-orang, motor berwarna hijau tua itu sangat menggambarkan 'Jeongyeon' yang kalem, tenang, dan cool.
Ia merapihkan kembali kemeja berlogo osis dan juga rok abu-abu selututnya yang agak berantakan (gak rapih-rapih banget sih, dasi aja dia gak make wkwk). Setelah dirasa sudah, ia melangkahkan kakinya menuju gerbang.
Suasana sekolah saat ini jauh dari kata ramainya murid-murid yang berlalu lalang. Eits, jangan ngira ini masih pagi-pagi sekali, Jeongyeon tak mungkin berangkat sekolah sepagi itu. Suasana sepi seperti ini karena murid sudah masuk ke dalam kelasnya dan artinya Jeongyeon sudah terlambat. Pagi ini lagi-lagi ia terlambat bangun.
Suara gemerincing dari gantungan lonceng tas miliknya bersatu dengan derap langkah kaki santainya. Ia sudah terlambatkan? Mau lari sengebut apapun ujung-ujungnya pasti telat juga. Lebih baik jalan santai aja menuju gerbang dalam sekolah, tidak usah membuang banyak energi.
"hadeh Jeongyeon, suka bener dateng terlambat" guru piket yang ada di dekat gerbang tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan mencatat nama Jeongyeon di buku absen.
"hehe maaf bu"
Dia adalah bu Indah, guru bk. Pemandangan Jeongyeon yang terlambat seperti ini sudah biasa baginya. Sudah tidak heran lagi.
"cengengesan aja kamu. itu dasi kamu mana? kok gak make dasi? wah, ibu catet lagi ya?"
"eh tunggu tunggu bu! ada di dalem tas kok" Jeongyeon buru-buru mengambil dasinya di dalam tas.
"yaudah cepet ambil. sama itu, pagi-pagi gini baju kamu kok udah keluar gitu? benerin juga!"
"i-iya bu"
Jeongyeon mengikuti perintah dari bu Indah dengan memakai dasinya dan merapihkan kemejanya.
"nah gitu dong, yaudah seperti biasa, hukuman kamu hari ini nyapuin lapangan selama jam pertama, abis itu kamu boleh ke kelas" ucap bu Indah.
"yang lain pada kemana bu? kalo sendirian doang mah capek bu" keluh Jeongyeon.
"siapa suruh telat. yang lain mah rajin gak kayak kamu"
"yaudah berarti besok saya ajak temen saya buat telat biar bisa bantuin saya nyapu"
"heh, sembarangan aja" bu Indah memukul pelan Jeongyeon dengan buku absen di tangannya dan keduanya tertawa. "yang ada kamu harusnya dateng lebih cepet. udah, ini sapunya terus mulai nyapu"
"hehe, iya deh bu" ucap Jeongyeon pasrah.
Ia menaruh tasnya di bawah dan mengambil sapunya dan mulai menyapu dedaunan yang ada di lapangan. Nasib kalo telat ya begini, pagi -pagi harus nyapu. Dan herannya dia gak ada kapoknya dateng telat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Above | Jeonghyo
Fanfic"kamu tau gak? awan awan apa yang nyenengin? awana be with you forever xixixi" *** "udah sana Jeongyeon! jangan gangguin gua!" *** Masa SMA akan agak garing jika tidak ada bumbu-bumbu cinta di dalamnya. Itulah yang mereka lakukan, terjebak di dalam...