Colaboration with abangcendol
***
"jadi Jihyo sama Daniel itu satu kelompok buat tugas Fisika mereka?" Jeongyeon menarik kesimpulan. "terus kenapa Jihyo harus sekelompok sama Daniel?"
"kata Nayeon sih mereka kelompoknya diacak sama gurunya, terus Jihyo dapetnya orang itu" Dahyun menaikan kedua bahunya.
Jeongyeon terdiam sebentar terlihat berfikir. Kalau prakteknya masih hari kamis nanti, kenapa mereka keliatan bareng terus akhir-akhir ini? Yup, dugaannya selama ini memang benar, Daniel memang punya maksud lain dari Jihyo.
"lu kenapa sih kak? gak terima bener perasaan" singgung Chaeyoung.
"gua? gak terima? huh, kenapa juga?" elak Jeongyeon.
"lu kira kita gak nyadar apa? sejak awal Daniel deket-deket Jihyo, lu dah ketauan kalo lu tuh gak suka banget sama dia kak" ucap Tzuyu.
"ups~ fix ini mah Jeonghyo bakal kejadian" ucap Chaeyoung.
"idih gak jelas lagi kan lu pada nyatu-nyatuin lagi gua sama Jihyo"
"terus kenapa lu kok sewot banget sama urusannya Jihyo? apalagi ditambah Daniel sekarang" tanya Dahyun
"mana ada gua sewot, gua pengen tau aja emang gak boleh kah?"
"itu bukan pengen tau kalo lu sampe kesel gitu, itu aneh sama mencurigakan" ucap Momo.
Jeongyeon tertawa tidak percaya. "gua gak kesel okay? gua cuma... ya mungkin bisa dibilang lah kalo gua agak gak suka sama Daniel? gak taulah, tapi gua gak suka aja sama tampang dia"
"lu gak suka sama dia gara-gara dia deketin Jihyo. dan itu juga bukan gak suka kak, itu karena lu cemburu, ya kan?" tanya Dahyun.
"lah, buat apa gua cemburu?"
"karena lu suka sama Jihyo, makanya lu gak suka kalo ada orang lain yang deketin dia" ucap Chaeyoung.
"gua gak suka sama dia buset dah susah bener perasaan dibilangin dari dulu"
"ya terus kenapa lu gak suka kalo Daniel deketin Jihyo!?" Tzuyu meninggikan suaranya, mungkin sudah kesal dan gemas dengan jawaban Jeongyeon selalu muter.
"haha galak bener buset dah, pasti lu laper kan? mending kantin kuy"
Jeongyeon bangkit dari duduknya membuat temannya melihatnya tak percaya. Jelas sekali kalau dia sedang menghindar.
"heh! kita belom selesai ngomong!" ucap Tzuyu pada Jeongyeon yang masih berjalan.
Jeongyeon membalikan tubuhnya. "udah ah males gua ngomongin itu lagi, mending kantin sekarang mumpung masih sepi" Jeongyeon kembali berjalan.
Semua menghela nafasnya. Namanya juga Jeongyeon, selalu sulit untuk mereka mengerti. Mereka berempat akhirnya menyerah dan juga bangkit dan menyusul Jeongyeon menuju kantin.
Sebenarnya pergi ke kantin dengan keadaan sepi seperti ini, di saat semua murid masih belajar di dalam kelas, cukup membuat hati berdebar cepat. Mata harus selalu waspada memantau guru yang berkeliaran agar tidak ketahuan, atau tidak akan kena omel. Mungkin rasanya seperti akan maling mangga dengan pemiliknya yang ada di dalam rumahnya. Tapi itu semua terbayarkan karena kantin akan seperti milik mereka sendiri.
Di tengah perjalanannya, mereka melewati lapangan dan Jeongyeon menangkap sesuatu dengan matanya di sana.
"guys, lu pada duluan aja ya, gua mau ke sana bentar" ucap Jeongyeon sambil menunjuk ke arah lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Above | Jeonghyo
Fanfiction"kamu tau gak? awan awan apa yang nyenengin? awana be with you forever xixixi" *** "udah sana Jeongyeon! jangan gangguin gua!" *** Masa SMA akan agak garing jika tidak ada bumbu-bumbu cinta di dalamnya. Itulah yang mereka lakukan, terjebak di dalam...