Colaboration with abangcendol
***
"Mo"
"hm"
"Momo"
"apa sayang?" jawab Momo dengan tangan yang masih menulis dan mata yang masih pada papan tulis.
"istirahat kapan sih? lama bener perasaan dah ah" keluh Jeongyeon di sebelahnya.
"keknya setengah jam lagi paling" jawab Momo santai.
"aaahhhh, lama beneeeer" Jeongyeon berdecik sebal masih dengan kepalanya bersandar pada tangan menghadap Momo.
Momo tertawa kecil. "lagian lu kenapa sih dari tadi? lemes bener perasaan"
Jeongyeon menghela nafasnya dan kembali menidurkan kepalanya pada lipatan tangannya di bawah, tetap menatap Momo. "gak tau, lu tau sendiri lah gua kalo pelajaran Ekonomi bawaannya ngantuk mulu"
"yaudah lu tidur aja, nanti gua bikinin catetannya buat lu" Momo mengusap kepala temannya itu.
Jeongyeon tersenyum. "thanks ya sayang"
Setelah itu Jeongyeon mengubur seluruh wajahnya pada lipatan tangan itu mencoba untuk tidur. Pelajaran Ekonomi memang selalu menjadi obat tidur baginya.
"Yoo Jeongyeon!"
Suara itu langsung membuat Jeongyeon terperanjat dan bangkit duduk meluruskan tubuhnya. Ia sedikit bingung saat melihat seluruh kelas menatapnya tapi langsung mengerti saat melihat sepasang mata di depan kelas.
"kamu tidur lagi!?" itu lebih terdengar seperti pernyataan dari guru Ekonomi.
"eh? eng-enggak bu--"
"cepet kamu ke kamar mandi terus cuci muka! abis itu balik lagi" guru Ekonomi di depan memotong perkataannya.
"i-iya bu" ucap Jeongyeon sedikit takut.
"kok lu gak ngasi tau sih Mo" bisik Jeongyeon sambil menyenggol lengannya.
"ya mana gua tau kalo dia merhatiin lu? gua kan lagi nyatet"
Sebelum keluar, ia membuka tasnya dan mengambil sesuatu di dalam lalu mengantunginya di roknya. Ia berdiri dan masih mendapati banyak murid yang menatapnya dan beberapa menertawainya. Termasuk dua manusia pendek yang duduk di depannya yang senang sekali jika dia kena masalah.
Ia keluar dari kelasnya dan seketika rasa ngantuknya menghilang. Memang lah ini masalahnya pada pelajaran Ekonomi sejak awal.
Tapi ia tetap menuju ke toilet, bukan di lantainya tapi di lantai atas kelas IPA. Siapa tau kan pas ke atas bisa sekalian ngeliat Doi-- eh, maksudnya toilet kelas IPA lebih bagus hehe.
Sesampainya di lantai atas wajahnya langsung berubah menjadi berseri kala melihat seseorang yang tentu saja menjadi alasan ia naik ke atas. Orang itu sedang berada di depan kelasnya, dengan damainya memandang ke luar bersandar pada tembok pembatas. Sepertinya ini adalah hari keberuntungannya dan sepertinya ia tak lagi berminat dengan toilet.
"sendirian aja nih Ji?" ucap Jeongyeon sambil bersandar pada tembok pembatas di sebelahnya.
Jihyo terkejut dengan kehadiran orang itu di sebelahnya. "Jeongyeon!? lu lagi lu lagi, kenapa harus lu mulu sih yang selalu muncul sama gua?"
"waduh, jangan-jangan kita jodoh Ji!"
"ish gak jelas! udah ah gua mau masuk" Jihyo membalikan badannya tapi dengan cepat Jeongyeon menarik pergelangan tangannya kembali. "Jeongyeon apaan sih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Above | Jeonghyo
Fiksi Penggemar"kamu tau gak? awan awan apa yang nyenengin? awana be with you forever xixixi" *** "udah sana Jeongyeon! jangan gangguin gua!" *** Masa SMA akan agak garing jika tidak ada bumbu-bumbu cinta di dalamnya. Itulah yang mereka lakukan, terjebak di dalam...