38. Menjauh

189 38 25
                                    

Colaboration with abangcendol

***

Malam berganti siang, dan siang akan berganti malam lagi. Siklus itu terus berulang hingga tak terasa hari yang kita tunggu telah tiba. Kejadian suka dan duka datang dan pergi saat melewati itu. Terkadang, duka datangnya tiba-tiba dan tidak lihat waktu. Ketiba-tibaan itu membuat kita tak siap untuk menghadapinya dan itu hanya membuat hari kita semakin buruk dan buruk.

Tapi itu tidak berlaku untuk Jihyo yang pagi ini wajahnya secerah matahari. Rutinitas paginya sih masih sama saja seperti biasa. Bangun pagi, mandi, memakai seragam, sarapan, lalu berangkat sekolah. Jika ditanya mengapa, entahlah ia juga tak yakin. Intinya hari ini ia lebih bersemangat pergi ke sekolah dari hari-hari sebelumnya.

Jihyo yang baru saja turun dari ojek online mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah, siap memulai hari pertamanya di semester dua ini. Kakinya seperti sudah sangat hafal dan akan otomatis melangkahkannya pergi ke kelasnya. Gedung utara, lantai tiga, kelas dekat tangga. Itulah dimana kelasnya berada, IPA 1.

Ia masuk ke dalam dan melihat keadaan sudah ramai seperti biasa. Apalagi ini hari pertama sekolah, semua orang pasti saling melepas rindu. Wajahnya semakin sumringah saat melihat siapa yang sudah ada duduk di tempat duduk biasanya.

"hai guys~" sapa Jihyo pada temannya yang sudah beberapa minggu tak jumpa.

"haha ngapa lu? aneh bener pagi-pagi gini" heran Nayeon.

"ngapa? biasanya gua pagi-pagi juga gini" jawab Jihyo sambil duduk di sebelah Nayeon.

"haha, serajin-rajinnya lu, lu gak pernah keliatan sesemangat ini, apalagi ini hari pertama sekolah" jawab Mina di depannya. "lu gak liat tuh si Sana masih molor"

"harusnya jam segini gua masih tidur di kasuuuur~!" keluh Sana dengan kepala yang ditidurkan di atas meja.

Jihyo hanya tertawa menggelengkan kepalanya. "itu mah dianya aja yg kebiasaan kek gitu"

"cih, bilang aja napa kalo lu udah ada sesuatu Ji" ucap Nayeon lagi dengan wajah yang berubah menjadi menggodanya. "jangan-jangan, ada orang yang deketin lu lagi ya?" selidik Nayeon. "atau Jeongyeon dah nembak lu dan lu nerimanya!? dan sekarang kalian berdua pacaran!?"

"gila sih ya, ini hari pertama sekolah dan lu dah jodoh-jodohin gua sama tu orang lagi?" ucap Jihyo seakan tak percaya.

"gua tau lu sebenernya suka sama Jeongyeon Ji, cuma lu nya aja yang denial. jujur aja ngapa sama diri lu sendiri" ucap Sana dengan suara ngantuknya yang masih tiduran.

"haha ni lagi orang, mentang-mentang lu sama onoh udah--" Jihyo tiba-tiba terhenti dari omongannya. "tunggu tunggu, itu Tzuyu ngapain pagi-pagi ke sini?"

"mana mana mana!" Sana langsung terbangun seakan lupa dengan kantuknya sendiri saat mendengar kalau penunggu hatinya disini.

Tapi saat ia melihat ke arah pintu, ia tidak mendapati siapapun. Bahkan melihat sekelilingnya pun juga tetap tidak ada. Sana membalikan badannya dan hanya mendapati semua temannya yang menertawainya.

"haha, makan tuh ayank Tzuzu" goda Jihyo.

"Jihyo lu ngeselin!"

Ini adalah cara terbaik untuk memulai hari. Tertawa bersama temannya adalah hal yang paling Jihyo rindukan. Ia tidak tahu kalau ternyata sekangen ini dengan temannya. Mood Jihyo yang sudah bagus, sekarang tambah bagus lagi. Ini akan menjadi hari yang baik.

Hari pertama sekolah berjalan biasa saja. Tapi ada hal yang paling ngeselin; ini masih hari pertama sekolah tapi kenapa kok guru rajin bener buat ngajar, hadeh. Padahal otak masih konek sama liburan kemaren. Pelajaran semester kemaren aja udah dilupain.

Above | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang