27. Pensi: Time to Shine

165 30 19
                                    

Colaboration with abangcendol

***

Hari sabtu biasanya identik dengan tenang dan sepi karena itu adalah hari libur sekolah. Biasanya hanya diisi oleh beberapa ekskul yang memiliki jadwal di hari ini. Tapi sabtu sekarang berbeda, sekolah hari ini berubah menjadi ramai didatangi banyak orang.

Para panitia sudah sedari pagi, bahkan beberapa hari lalu sibuk mondar-mandir mempersiapkan event besar sekolah yang diadakan setahun sekali. Suasananya sangat ramai, entah itu dari suara orang-orang yang berkumpul di sana atau suara dari pengeras suara yang menggema ke seluruh penjuru sekolah. Murid-murid yang sedari tadi berlalu lalang tak sabar dengan acara pensi yang sebentar lagi mulai.

Banner di sisi lapangan, hiasan yang bertebaran di mana-mana menambah keramaian suasana sekolah hari ini. Belum lagi para peserta pensi yang juga tak kalah sibuknya, wara-wiri untuk mempersiapkan penampilan mereka nanti. Tidak itu juga, setiap ekskul membuka booth mereka masing-masing yang menjual berbagai macam hal seperti makanan, minuman dan lain lain yang juga ikut memeriahkan suasana.

Pentas Seni sekolah sudah menjadi tradisi dan cukup sakral di sekolah mereka.

Walau masih di gerbang saja, Chaeyoung dan Dahyun sudah dibuat melongo melihat bagaimana keramaian sekitar sekolah mereka. Mereka jadi membayangkan bagaimana ramainya di dalam. Melihat semua ini dan mengingat betapa pentingnya hari ini membuat semangat semakin menggebu.

"gass masuk!" ucap Dahyun antusias membuat Jeongyeon dan Tzuyu tertawa menggelengkan kepalanya.

Jeongyeon dan Tzuyu berjalan di depan dengan Dahyun dan Chaeyoung, dengan tas gitar yang mereka bawa di punggung mereka, mengiringi di belakang. Dan benar saja dugaan mereka, saat mereka masuk keadaannya jauh lebih ramai dari di luar. Jeongyeon terpukau melihat lapangan luas mereka berubah menjadi panggung besar dan megah dengan kursi-kursi penonton di depannya. Panggung dimana yang nantinya akan mereka kuasai.

Pakaian mereka berempat kompak, serba hitam ala-ala anak band biasanya. Kehadiran mereka langsung menarik perhatian banyak orang-orang sesaat mereka masuk ke dalam. Mereka sebenarnya sudah tak aneh lagi atau biasa saja saat banyak murid pria maupun wanita yang menyapa mereka, bak mereka band terkenal saja.

Bahkan Chaeyoung dan Dahyun saja sangat mendalami peran itu, berpose sok cool di hadapan banyak orang agar mendapat perhatian lebih lagi. Kalau Jeongyeon Tzuyu, dia malah akan malu kalau mendapat banyak perhatian seperti itu.

"ey Irene!"

Irene yang tadinya berjalan buru-buru berpapasan dengan mereka kemudian berhenti dan wajahnya langsung tersenyum lebar saat menyadari siapa mereka.

"widih, calon anggota DPR mau ke mana nih?"

"yeuh sembarangan aja lu, keren-keren gini mah udah pasti Coldplay lah" ucap Chaeyoung.

"haha iya dah. btw tu gitar taro kelas aja dulu ya, nanti pas mau tampil ada yang manggil kalian buat prepare"

"sip sip, baru mau gua tanya" ucap Jeongyeon.

"woke, gua pergi dulu ya"

Irene dan mereka kembali berpisah karena jalan yang berbeda arah. Mereka berjalan menyusuri lorong menuju ke kelas mereka, masih mengapresiasi pemandangan panggung dan juga lautan manusia yang mereka lihat.

'bughh'

Saat sibuk dengan dunianya sendiri, Chaeyoung tidak melihat jalan dan tiba-tiba saja menabrak sesuatu di depannya. Tapi itu hanyalah Jeongyeon yang tiba-tiba berhenti di tempat.

Above | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang