11. Peluang

182 30 15
                                    

Colaboration with abangcendol

***

Bel sekolah yang terakhir sudah berbunyi. Guru sudah memperbolehkan semua murid di dalam kelas untuk membubarkan diri mereka masing-masing.

"eh, ke rumah Mitang yuk" ucap Sana pada orang di belakangnya.

"lah kenapa jadi gua, kenapa gak lu aja?" ucap Mina.

"rumah lu kan yang paling gede Min, kalo mau guling-gulingan kan enak"

"nah iya setuju" Nayeon menyetujui. "lagian gua lagi gabut gak tau mau ngapain"

"mantap, lu ikut juga kan Ji?" tanya Sana.

"umm, gua gak dulu deh soalnya udah ada rencana lain hari ini" jawab Jihyo sambil merapihkan bukunya.

"huuu gak seru huuu" sorak semuanya.

"seriusan, kalo hari ini gua gak bisa"

"oke gak papa, tapi besok kita kita main ke rumah lu" ucap Nayeon.

"wait, gua gak--"

"setuju!!" seru semuanya.

"gak ada penolakan Ji, pokoknya besok harus ke rumah lu" ucap Sana.

"iya dah iya" ucap Jihyo malas sambil menutup tasnya.

Mereka berempat keluar dari kelas mereka dan Jihyo langsung berpisah dari temannya karena tempat tujuan dari rencana yang ia katakan tadi mempunyai jalan yang berbeda dengan arah gerbang depan.

"Jihyo!"

Jihyo yang merasa terpanggil menoleh ke belakang melihat siapa di sana.

"ni orang lagi ternyata"

"eh Daniel, ada apa?"

Daniel yang sedikit berlari berhenti di depan Jihyo. "gak sih gua cuma mau nanya, lu mau ke mana kok sendirian?"

"gua mau ke perpus"

"oh, mau minjem buku?"

"engga, gua mau belajar di sana, nyari suasana baru" jawab Jihyo.

"oh gitu, gua boleh ikut?"

"ehh? lu mau belajar juga?"

"mungkin, lagian gua sekarang lagi gak punya kerjaan juga haha" jawab Daniel. "jadi gimana? boleh?"

"ya terserah lu lah, perpus kan bukan punya gua haha, jadi lu bebas" ucap Jihyo dengan nada candanya.

Mereka melanjutkan jalan mereka menuju perpustakaan yang berada di lantai satu gedung barat. Daniel yang ada di sebelah Jihyo merasakan ponselnya bergetar. Ia mengambilnya di saku celananya.

"sial" gumam Daniel saat membaca pesan masuk di ponselnya. Tapi suara itu terdengar cukup jelas di telinga Jihyo.

"umm Ji, sorry ya gua ada urusan mendadak" Daniel menggaruk tengkuk lehernya.

Above | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang