21. Gak Suka

181 33 19
                                    

Colaboration with abangcendol

***

"kak Je~" ucap Dahyun.

"kak Je baik deh~" ucap Chaeyoung.

Jeongyeon yang duduk di antara mereka berdua seakan tuli tidak merespon dan mengabaikan perkataan yang mereka keluarkan sedari tadi. Ia hanya duduk dengan wajah tak bersemangatnya, kepala yang disandarkan pada tangan kirinya dan tangan kanannya yang memutar-mutar indomie di depannya dengan garpu. Jika seseorang sudah dihadapkan dengan Indomie tapi masih tak berselera makan juga, sesuatu yang salah pasti sedang terjadi.

"kak Je sorry ya, kemaren kan kita gak tau kalo ada Jihyo" rayu Chaeyoung.

"sorry ya? kak Je cantik deh, baik, pinter, gak pernah marah, gak sombong. pokoknya best best the best deh!" Dahyun juga melakukan hal yang sama.

"lu pada ngomong apaan sih dari tadi? panas tau gak kuping gua" Jeongyeon akhirnya berbicara.

"ya minta sorry- maksudnya minta maaf" Dahyun memanyunkan bibirnya.

"kalo gua minta duid aja gimana? btw lu kemaren gak ikut taruhan juga" ucap Chaeyoung.

"Chaeng!" Momo di depannya memperingati Chaeyoung dan menatapnya tajam.

"hehe sorry kak, maksudnya minta maaf"

"kan gua udah bilang gak papa, ya berarti gak papa" ucap Jeongyeon malas.

"ah, gua mah tau kalo lu gak tulus" ucap Dahyun.

"au kak, kalo kesel sama kita bilang aja napa" Chaeyoung menambahi.

"cium dulu kali Chaeng, siapa tau baru mau dimaapin" ucap Tzuyu asal yang duduk bersebrangan.

"oh gitu kak?"

"eh enggak! jangan macem macem lu!" Jeongyeon menjadi panik.

"yaudah makanya maapin" Chaeyoung kembali merengek.

"iya iya gua maapin, oke? dah, sekarang lu semua pada diem" ucap Jeongyeon lalu kembali menyandarkan kepalanya pada tangannya. Jika dilihat dari nada dan gerak badannya, mereka tak bisa memastikan jika perkataannya tulus atau tidak.

Tzuyu yang mulai tak tahan menghela nafasnya kasar sebelum akhirnya bangkit dari kursinya menarik perhatian semuanya. Ia berjalan memutari meja berdiri di sebelah Jeongyeon.

"kak," Tzuyu memegang kedua pundak Jeongyeon dan membuatnya menghadapnya membuat Jeongyeon terkejut. "kita minta maaf"

"hey hey hey! lu kenapa juga sih!?"

Belum sempat berfikir lebih jauh, Tzuyu menangkup kedua pipinya dan mulai memajukan wajahnya pada Jeongyeon.

"Tzuyu! lu mau ngapain!" Jeongyeon memegang kedua bahu Tzuyu menahannya.

"mau nyium lu biar mau maapin kita" tapi sia sia karena Tzuyu lebih kuat. Tzuyu mulai memejamkan matanya.

"YAAAHHHH! TZUYU LU GILA!" Jeongyeon mengerang tapi masih belum terbebas juga. "iya! iya, gua udah bilang iya! gua maapin!"

Mendengar itu Tzuyu langsung berhenti. "beneran?"

"iya!"

"suer nih?"

"i-iya, udah sana jauh jauh!" Jeongyeon mendorong Tzuyu dan semuanya menertawainya.

"tuh kan, batu sih lu berdua udah dibilangin berhasil" ucap Tzuyu saat duduk di tempat awal.

"lu tuh kenapa sih Tzu dari kemaren? serem bener dah perasaan" ucap Jeongyeon. "mana sekarang jadi uler lagi, kerasukan Sana apa gimana lu?"

"kebanyakan maen sama Sana ya gitu" sindir Momo.

Above | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang