Colaboration with abangcendol
***
[Many years later]
'drrt, drrt, drrt'
"halo?"
"yah Jihyo!"
Jihyo langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya karena teriakan itu. "yah Nayeon! bisa gak sih gak usah pake teriak segala?"
"yaudah si maap. tapi gua mau nanya, lu bener kan hari ini balik ke Indo?" tanya Nayeon di seberang.
Jihyo tertawa kecil. "harus gua bilangin berapa kali lagi sih? kan udah gua kabarin sejak sebulan lalu kalo gua mau balik"
"lu dah bertaun taun ngilang ke Jepang, Park Jihyo. jadi jangan harap gua bisa langsung percaya gitu aja, bisa aja lu boong. berapa taun ya gak ketemu? umm... pokoknya lama dah"
"iya iya, gua beberan bakal ke Indo. ini gua baru nyampe bandara. pesawat gua nanti landing tengah malem"
"mau gua jemput? gua sama Dahyun bisa banget jemput lu"
"ah gak usah, gua udah bilang ke adek gua buat jemput" tolak Jihyo.
"yaudah, safe flight ya. jangan lupa kalo udah nyampe kabarin. awas ae pas nanti ketemu lu gak bawain oleh-oleh. bye Ji~"
"bye Nay"
Jihyo mematikan panggilannya dan memasukan ponselnya ke dalam tas. Ia menghela nafasnya tapi diakhiri dengan senyum di wajahnya.
Indonesia. Ini sudah lama sekali sejak terakhir kali ia kembali ke tanah kelahirannya. Panggilannya dari Nayeon tadi membuatnya tersadar betapa ia merindukan rumahnya. Walaupun saat ini ia masih di bandara, membayangkan kalau setelah sekian lama bertemu teman-temannya lagi membuat sangat gugup.
"kamu gak bisa nangkep aku!"
Pikiran Jihyo terputus saat mendengar suara teriakan itu. Jihyo melihat di depannya ada dua anak kecil yang terlihat saling mengejar berlari ke arahnya.
"eh, eh, eh!"
Jihyo menjadi kewalahan saat anak yang dikejar berdiri di belakang Jihyo untuk mengumpat dari anak kecil yang mengejarnya. Dan jadilah mereka berputar-putar saling mengejar di kaki Jihyo.
"eh eh, kalian berhenti dong, jangan lari-larian di kaki tante" Jihyo menegur mereka berdua.
Setelah diberitahu, kedua anak itu kemudian berhenti saling mengejar. Jihyo menghela nafasnya sebelum akhirnya berjongkok untuk menyamakan level mata mereka.
"kalian ngapain disini? ibu kalian di mana?" tanya Jihyo lembut.
"Ka-san lagi ke toilet tante! terus kita main lari-larian aja biar gak bosen" ucap yang terlihat lebih muda.
Jihyo cukup terkejut saat mereka menyebut 'Ka-san', secara itu adalah bahasa Jepang. Mungkin mereka adalah half Indo dan half Jepang makanya bisa bahasa indonesia. "kalo kalian lari-larian nanti Ka-san nyariin loh, kalo Otou-san kalian mana?"
"kita gak punya Otou-san tante, tapi kita punya mamah!" ucap satunya lagi.
Awalnya Jihyo bingung dengan perkataannya. Tapi dengan cepat ia langsung mengerti apa maksud dari punya Ka-san dan juga mamah secara bersamaan.
"Ryujin! Yuna!"
Mereka bertiga menoleh ke arah suara panggilan itu. Seorang wanita tinggi berlari ke arah mereka dan sepertinya memanggil anak itu. Jihyo melihat kedua anak tadi berlari menghampirinya, mengasumsikan kalau mereka kenal wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Above | Jeonghyo
Fanfiction"kamu tau gak? awan awan apa yang nyenengin? awana be with you forever xixixi" *** "udah sana Jeongyeon! jangan gangguin gua!" *** Masa SMA akan agak garing jika tidak ada bumbu-bumbu cinta di dalamnya. Itulah yang mereka lakukan, terjebak di dalam...