13. Resah

167 30 7
                                    

Colaboration with abangcendol

***

Jeongyeon memutar kunci motornya ke kiri membuat suara dari mesin motornya berhenti. Ia menurunkan standar motornya ketika ia sudah memarkirkan motornya. Tidak ada yang berbeda dengan hari sebelumnya, hanya pagi hari dengan Jeongyeon yang memarkirkan motornya di tempat biasa paling pinggir parkiran karena yang di dalam sudah diisi oleh murid yang datang lebih pagi.

Ia melepas helmnya yang ia kenakan dan saat itu juga, motor matic yang baru datang parkir tepat di sebelahnya.

"kak Je!"

Dari motor warna merahnya saja ia sudah tahu, apalagi mendengar suara dari pemiliknya itu dipadu dengan lesung pipinya saat tersenyum memanggilnya.

"weh, Chaeng!"

"widih, telat juga lu kak?"

"haha, iya dong"

Siapa coba di sekolah ini yang kalau telat bukannya buru-buru malah bangga? Mungkin itu sudah menjadi prinsip mereka. Kalau sudah telat, apa gunanya buru-buru?

Jeongyeon turun dari motor duluan dan menunggu Chaeyoung sebentar yang merapihkan dirinya. Setelah itu mereka berjalan ke gerbang.

"kak"

"hmm" Jeongyeon hanya membalas dengan deheman.

"kak Je!"

"apaan malih? tinggal ngomong aja ribet bat lu" ucap Jeongyeon.

"umm, anu, soal kemaren, lu..." Chaeyoung terdengar sangat ragu dengan apa yang ingin ia katakan. "lu beneran kan gak ada apa-apa sama Mina?" tanya Chaeyoung sambil menunduk, tak mau menatapnya.

Mendengar itu membuat Jeongyeon langsung tertawa. "gini ya, gua udah jelasin kemaren ke lu pada sampe mulut gua capek, dan sekarang lu masih gak percaya?"

"ya siapa tau kan lu? kek lu gak pernah boong aja"

"kagak udah, gua bilang kagak ada apa-apa gua sama Mina, okay? lagian masa gua ngambil cewek temennya sendiri?"

"dia bukan cewek gua!"

"ya iya, tapi lu pengen kan balikan sama dia?" tanya Jeongyeon.

"ya... itu mah... ummm.... anu, gua..."

Jeongyeon tertawa menggelengkan kepalanya. Itu adalah pertanyaan yang sudah tidak usah ditanya lagi tapi sudah tau jawabannya.

"haha, ketauan banget lu kalo emang masih demen sama dia"

"ya bukan gitu.." Chaeyoung menghela nafasnya kasar. "maksudnya ya, lu tau sendiri kan gua udah gak sama dia lagi. ya bebas sih kalo lu mau deket sama dia, gua juga gak punya hak buat ngelarang kalo lu suka sama Mina. apalagi kalo Minanya juga suka sama lu"

"dan lu bakal nerima aja gitu? tiap hari gua jalan berduaan sama Mina?"

Pertanyaan Jeongyeon membuat Chaeyoung terdiam. Ia tidak mau membayangkan, itu sudah pasti menyakitkan.

Jeongyeon kembali tertawa kecil. Kejadian beberapa bulan lalu tentu tidak bisa berlalu begitu saja untuk Chaeyoung. Terkadang Jeongyeon membenci Chaeyoung karena selalu bersikap kuat tentang dirinya dan Mina di depan temannya, tapi ia tahu sebenarnya tidak. Walau memang tidak pernah mengatakan, ia tau betul apa isi hati teman kecilnya ini.

Jeongyeon merangkulnya dan menariknya lebih dekat. "haha, lu budek apa gimana sih? gua bilang kagak. tenang aja Chaeng, gua gak bakal ngambil Mina lu dari lu"

"dia bukan punya gua!"

"haha, tapi serius, gua beneran gak ada apa-apa sama Mina. Mina cuma sebatas temen gua doang. jadi santai aja, gua sama Mina gak bakal ada apa-apa" ucap Jeongyeon memastikan. "tapi gua gak janji ya, gak tau dah kalo nanti sore"

Above | JeonghyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang