Colaboration with abangcendol
***
'tok tok tok'
'cklekk'
Jihyo yang sedang belajar pada meja belajarnya menoleh ke samping ke arah pintu kamarnya yang terbuka. Itu ternyata mamahnya yang keluar dari balik pintu itu.
"Ji, ada temen kamu tuh yang nungguin di bawah" ucap sang mamah.
Jihyo mengerutkan keningnya. "siapa? biasanya mereka langsung masuk ke kamar kan?"
"ini bukan Nayeon, Sana atau Mina. ini temen kamu yang lain lagi" ucap mamah sambil menatapnya sesuatu dan itu malah membuat Jihyo semakin bingung. "kamu samperin aja gih, dia udah nunggu di bawah"
Jihyo dengan penasarannya pergi ke luar kamarnya untuk turun ke bawah. Jika mamahnya bilang bukan ketiga teman biasanya, kemungkinan yang paling mungkin adalah teman sekelasnya karena memang Jihyo tak memiliki banyak teman. Tapi siapa? Dan ada urusan apa ke sini?
Sesaat setelah turun dari tangga, ia bisa langsung melihat ada seseorang yang duduk di sofa ruang tamu. Tapi yang membuatnya terkejut adalah melihat orang itu memakai hoodie maroon yang sangat familiar.
"Jeongyeon!? n-ngapain lu disini!?"
Jeongyeon menoleh ke samping dan senyum langsung merekah setelahnya. Ia berdiri dan mendekat ke Jihyo.
"ngapain? gua mau ngajak lu pergi lah" ucap Jeongyeon.
"hah!?" Jihyo tak percaya mendengarnya. "sejak kapan gua janjian sama lu? pergi sama lu aja gak pernah mau"
"eh Jihyo kok gitu" mamahnya muncul dari belakang dan berdiri di sampingnya. "Jeongyeon udah dateng loh, masa kamu nolak gitu"
"tapi mah, aku kan gak mau~!" rengek Jihyo. "lagian salah dia sendiri kenapa ke sini. dianya sendiri pasti udah tau kalo aku gak mau pergi sama dia. udah deh mending pulang aja"
"eh, masa tamu dateng baik-baik kamu usir gitu aja" ucap mamah. "lagian kamu lagi gak ngapa-ngapain kan? kasian loh Jeongyeon udah dateng jemput kamu tapi kamunya nolak"
"au Ji, masa lu mau nolak perintah orang tua. dikutuk jadi batu baru mampus dah lu" Jeongyeon menimpali dengan seringai di wajahnya.
Jihyo merengek dalam hati dengan ide gila ini. Ia sama sekali tak percaya, masa iya mamahnya sendiri lebih dukung Jeongyeon daripada dirinya, malah bersekongkol seperti ini. Mereka berdua memang sama saja sejak pertama ketemu.
"ish!" kesal Jihyo. "yaudah!"
Jihyo dengan kesalnya kembali pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya dan sedikit memakai make up. Sebenarnya ia sangat malas harus mengganti baju cuma karena mau pergi sama orang yang gak penting itu. Tapi ini ia lakukan hanya karena tidak ingin terlihat aneh di tempat umum. Setidaknya cukup pantas untuk ke mall kalau Jeongyeon akan mengajaknya ke sana.
Setelah semuanya selesai, ia mengambil tasnya dan kembali turun ke bawah. Di sana ia masih bisa masih bisa melihat Jeongyeon yang masih menunggu disana bersama dengan mamahnya.
"uluh uluh, mukanya cemberut banget sih" ucap Jeongyeon sambil berdiri kembali. "nanti gua beliin permen deh, gimana?"
"berisik! udah cepet jalan!"
Jeongyeon kembali tertawa. "haha, yaudah ya tante, aku mau ngajak anaknya jalan dulu hehe" ucap Jeongyeon sambil mencium tangannya.
"berisik lu ah! udah sana!" Jihyo juga mencium tangan mamahnya lalu mendorong Jeongyeon sebelum ia menjadi kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Above | Jeonghyo
Fanfiction"kamu tau gak? awan awan apa yang nyenengin? awana be with you forever xixixi" *** "udah sana Jeongyeon! jangan gangguin gua!" *** Masa SMA akan agak garing jika tidak ada bumbu-bumbu cinta di dalamnya. Itulah yang mereka lakukan, terjebak di dalam...