Ditemani berbagai lilin cantik, serta malam kelam, bersama para bintang dan juga candra yang begitu apik menyinari kami yang juga bersinar pada saat itu.
***
Aku percaya, berlibur mesti membuat suasana hatiku kembali sedikit lebih membaik.
Sudah 6 minggu berlalu, tapi apa? Suasana dan bagaimana kata menyakitkan masih begitu keras memenuhi pikiranku.
Tubuh sekalku yang dulu aku miliki hanya tersisa tubuh kerempeng dengan mimik putih lesi dan karna itu Chris menjadi khawatir padaku. Sampai mau mengabulkan apapun yang aku katakan.
Lebih-lebih ia selalu menyuruhku atau mengajakku untuk berpergian kemanapun itu, entah hanya sekedar berjalan-jalan atau melakukan suatu hal diluar rumah yang jarang atau bahkan baru aku lakukan.
Aku tentu dengan senang hati pasti melakukannya. Tapi apa? Semua itu tetap nihil, aku masih terpuruk dengan keadaanku.
Seraya bagaimana diriku yang harus kehilangan bayi, dan semata-mata mesti tetap berdiri tangguh dalam kondisi yang tidak memadai.
Sampailah Chris yang terus berusaha membuatku kembali hidup setelah 6 minggu lamanya aku terpuruk.
Kami pergi, mengunjungi rumah singgah yang memang sengaja kami buat untuk berlibur, meninggalkan bisingnya kota nan menjengkelkan.
Terlebih ini sudah 6 minggu, pertanda bahwa aku sudah pulih. "Ada yang mau dibeli? Kita akan mampir sebentar dimini market."
"Makanan saja Chris, dirumah pasti tidak ada apa apa." Aku menjawabnya sembari menoleh menatap Chris yang hanya mengangguk dan tersenyum kecil sebagai respon jawabanku.
Memang kami sudah banyak membeli bahan-bahan masakan untuk makan kami disana. Tapi dengan cemilan kecil aku lupa membelinya.
"Tidak ada yang lain?"
Mobil yang kami tumpaki berhenti tepat didepan mini market, setelah Chris kembali bertanya, dan dia menatapku yang masih tersenyum dengan menampilkan gigi-gigiku
"Satu pelumas ya, hehehe."
Pawana malam menerpa wajah kami berdua. Langit terlihat begitu elok disini, memancarkan begitu banyak bintang juga terang rembulan yang nampak lebih berbinar atau lebih berani menunjukkan keterangannya.
Tidak seperti macam mana kami yang kenikmatan suasana malam diperkotaan.
Disini jauh lebih cantik serta menyegarkan. Sampai, dua gelas wine benar-benar terasa seperti bagian dari hal terindah diantara kami.
Cairan pekat berwarna merah yang hampir menyerupai hitam itu begitu menggugah selera. Menyisihkan pikiran bahwa sebelumnya kami baru saja memberantaki bagian kamar ini.
Aku menyukai malam seperti knj, kami kembali berdua dengan rasa yang begitu memikat, bahkan membahagiakan. Sampai angin dingin yang menusuk tubuh yang hanya dibaluti jubah satin pun kami abaikan.
Mendengar bahwa melakukan hubungan intim akan membawa kesan manis diantara pasangan yang telah sah secara Tuhan maupun negara. Terlebih kami yang sudah lama tidak melakukannya.
Itu benar, ketika hal yang akan dipandang bejat jika melangsungkan tanpa ikatan sah ini, dilakukan diantara insan yang bebas melakukan hal itu kapan saja, akan membawa dampak positif.
Aku suka, kala kami baru selesai melakukannya. "Chris..." Satu teguk wine membasahi kerongkonganku, setelah aku memanggil si tampan.
Gelas cantik yang aku pegang, aku goyangkan sedikit, membuat cairan itu berputar di antara tembok gelas bening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afeksi (Chanjin)
Random'Kau yang memiliki janji pada diriku untuk menjagaku, kau seharusnya menjaga dan melindungiku, mengapa malah menghantamku dengan kuat? Menjatuhkanku hingga berakhir tenggelam dalam kegelapan?' Apapun itu, hanya dia yang ada didalam benakku. Mau baga...