Chapter 1

908 74 2
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih

***

[Long Ago]

Di luasnya hamparan rumput hijau di temani dengan pepohonan yang membuat tempat itu terlihat begitu cantik di tambah dengan cuaca yang mendukung ada seorang anak kecil yang sedang bermain. Tawa nya terdengar sangat lepas, kaki mungilnya terus berlari tanpa arah.

Dirinya begitu ceria. Senyuman yang jarang sekali terlihat untuk saat ini semua hal terlihat jelas disana, ia sangat menikmati setiap detik dan menit yang terlewatkan.

"Valesha istirahat dulu boleh tidak?" seru Arina wanita muda cantik dan lemah lembut itu memanggil anaknya yang masih terus berlari kesana-kemari.

"Iya bunda tunggu sebentar." jawab gadis mungil nan cantik yang langsung berlari ke arah bundanya dan menempatkan tubuhnya untuk duduk disamping Arina sambil mengusap-usap perut yang sedikit membuncit. Disana ada calon adiknya.

"Bunda cape nemenin Vale main ya?" tatapan anak itu terlihat cemas dan merasa bersalah.

"Bunda ga capek ko malah bunda seneng bisa nemenin ka Vale main tapi dari tadi bunda lihat kakak lari-lari terus gamau istirahat nanti kasihan tubuhnya, lelah." Arina memberi pengertian untuk putri pertamanya seraya mengusap surai hitam yang terlihat indah.

"Vale ga cape bunda cuma sedikit pegel aja kakinya. Tapi Vale suka bunda, Vale suka di sini engga di rumah." kalimat yang diucapkan memanglah singkat tetapi ada makna dalam di kalimat terakhirnya.

"Yaudah Vale mau main lagi ya bunda."

"Tapi ka sekarang kita harus pulang karena sudah mau malam. Lain waktu kita akan kembali lagi ya. Kita bisa pergi bareng sama Omah, Opah, Rana ya." Arina mencoba membujuk Valesha yang bersikeras tidak ingin pulang masih ingin bermain.

Tapi bukan seorang ibu jika tidak bisa membujuk seorang anak dengan baik. Hanya dengan menjanjikan sesuatu akhirnya Valesha mau kembali ke rumah.

Dan selama perjalanan Valesha masih terus bernegosiasi oleh bundanya untuk kembali ke tempat tadi. Hingga akhirnya mereka sampai di rumah yang terlihat seperti sebuah istana kerajaan. Indah tapi menakutkan.

Saat Arina ingin membuka pintu mobil tangannya di tahan oleh genggaman mungil milik putrinya.

"Bunda kita nginep dirumah Omah Opah aja boleh ga?" tanyanya dengan sorot mata cemas, takut dan gelisah. Ia ragu untuk turun dari mobil yang hanya bisa ia lakukan adalah menatap rumah yang terlihat menyeramkan. Valesha kecil takut dengan kejadian yang terjadi berikutnya.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang