Chapter 7

467 45 4
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

"Ada banyak hal sebenarnya yang pengen aku kasih tau ke kakak. Tapi waktunya belum tepat, mungkin hari ini udah saatnya. Kalau mamah itu --"

Tok tok tok..

Belum sempat Kyra melanjutkan ucapannya pintu putih UKS itu sudah lebih dulu di ketuk oleh seseorang. Membuat Valesha mengusap wajahnya kasar karna kesal, hanya tinggal sedikit lagi ia bisa mengetahui lebih banyak hal yang sebenarnya terjadi. Cewe itu pergi membuka pintu dengan wajah yang ditekuk cemberut.

"Kenapa dikunci? gue ganggu ya?" tanya Rana.

Ya, orang tersebut adalah Rana yang sudah kembali dari ruang guru. Dan ditangan cewe itu terdapat paper bag cokelat dengan tulisan dan logo sekolahnya yang berisi makanan dan juga air mineral yang cewe itu beli dikantin untuk kedua adik dan kakak itu.

"Kalian makan dulu nih." ucapnya sambil menyodorkan nasi dengan lauk pauk yang lengkap.

"Ran tolong temenin Kyra dulu. Gue mau ke toilet." ucap Valesha mengembalikan nasi yang dibelikan oleh Rana kepada cewe itu.

Valesha pergi dengan tergesa-gesa. Tujuannya sebenarnya bukanlah toilet melainkan sudut taman belakang sekolah yang jarang sekali di jamah oleh warga SMA Dalazka. Tempat itu begitu sunyi dan sejuk, banyak pohon-pohon besar yang hidup di sekelilingnya. Ia kembali merasakan kerja jantungnya yang berubah cepat secara tiba-tiba hingga keringat dingin membasahi dahinya dan telapak kakinya.

Valesha memilih untuk duduk di salah satu bangku dengan tempat yang strategis. Dibawah pohon juga sangat dipojok.

"Kenapa semakin hari gue selalu perduli sama Kyra? dan reaksi apa yang gue rasain sekarang?" tanya Valesha kepada dirinya sendiri. Hingga sekelebat perkataan bundanya menghampiri dirinya begitu saja,

"Selalu anggap Kyra sebagai adik kandung kamu. Karena ia tidak pernah melakukan kesalahan apapun nak."

Disaat ia sedang terlarut dengan bayang-bayang masa lalu tiba-tiba seseorang menyodorkan sebuah sapu tangan berwarna hitam dengan tulisan kecil Pramayoga's di sudut kainnya. Hal itu membuat Valesha mendongakan wajahnya hingga bertemu pandang dengan iris mata tajam nan indah milik seorang cowo yang beberapa hari ini selalu bertemu dengannya secera tidak sengaja.

"Pake buat hapus air mata lo." ucapnya mengayunkan sapu tangan miliknya untuk segera diambil.

"Ambil pegel tangan gue." ketusnya yang langsung di tanggapi oleh Valesha meski dirinya sedikit bingung mendengar kata air mata keluar dari mulut cowo tersebut sebelum akhirnya ia meraba wajahnya, dan memang benar saja ada jejak air mata yang tanpa ia sadari dan izinkan meluncur begitu saja.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang