Chapter 35

73 4 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Luka tembak yang dialami oleh Valesha dan Kyra sudah jauh lebih membaik dari sebelumnya. Saat ini keduanya sedang berada di ruang VIP Rumah Sakit setelah diberi beberapa jahitan di luka masing-masing. Namun setelah Nicholas tiba ia langsung memindahkan cucunya ke ruang VVIP dengan alasan privasi yang lebih ketat, meninggalkan Kyra bersama Danial.

"Kenapa Opah pindahin aku kesini?"

Nicholas menyilangkan kakinya seraya membuka ponselnya acuh, "Karena kamu tidak akan nyaman untuk beristirahat bukan? lagipula bukannya kamu seharusnya berterimakasih sama Opah?"

"Thankyou." balasnya acuh. Valesha bangkit dari posisi tertidurnya menjadi duduk yang membuat kakek satu cucu itu ikut berdiri dan menghampiri cewe itu dengan satu alis yang terangkat.

"Mau ngapain kamu?"

"Maura." jawabnya seraya turun dari brankar dengan selang infus yang masih terpasang.

Nicholas yang melihat hal tersebut buru-buru menghadang cucunya dengan menangkup kedua sisi wajah dari Valesha lembut, "Kita tunda sampai keadaan kamu pulih baru Opah izinkan, oke?"

"Valesha lagi gak minta izin sama siapapun—" cewe itu menurunkan tangan Opahnya untuk ia genggam hangat, "Sekali ini aja izinin aku buat selesain semuanya, aku cuma gamau ada penundaan lagi dan lagi. Opah bisa dukung itukan?"

Nicholas menghembuskan nafasnya pelan berbarengan dengan terbitnya senyum kecil dari pria tua tersebut, "Tentu, kita mulai dari yang seperti apa?"

Mendengar hal itu senyum lebar dari Valesha sudah tidak bisa ditahan lagi, ia dengan semangat meminta Nicholas untuk memberi tahu dokter agar lebih cepat mencabut selang infus di tangannya juga memberikan suntikan vitamin pada dirinya. Sampai seseorang masuk kedalam ruangan dengan deru nafas yang tidak stabil.

"Sha lo gapapa?" tanya Arsenio khawatir. Ia bahkan tidak segan-segan menggenggam jemari cewe itu dihadapan Nicholas.

"Aman." jawabnya gugup yang terlihat dari bola mata cewe itu yang terus bergerak kesana kemari menghindari tatapan hangat dari Arsen.

Nicholas dengan tak berperasaan menghempaskan genggaman Arsen tanpa menunjukkan ekpresinya. Ia menatap kedua remaja itu dalam,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang