Chapter 15

337 30 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Bulan sudah berganti tugas dengan matahari. Burung-burung berkicauan di alam bebas menyambut datangnya pagi. Hawa sejuk menyambut para manusia yang akan melakukan aktivitas. Dan seorang perempuan dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya sedang meminum segelas susu putih di meja makan yang terisi dua orang lainnya.

"Opah dengar kamu tidak masuk sekolah kemarin? pergi kemana kamu? dan Opah sudah ke panthouse kamu tapi tidak ada siapa-siapa." tanya Nicholas dengan pandangan yang masih sibuk dengan sarapan di hadapannya.

"Ada urusan."

"Jawab yang benar Valesha. Kami mengkhawatirkan kamu paham?" kali ini Athena yang berbicara. Wanita paruh baya itu sudah lebih dulu menyelesaikan sarapan paginya.

"Vale gabisa kasih tau apa urusannya. Jadi jangan paksa."

"Kalau tidak di paksa mau sampai kapan kamu akan terbuka. Lagipula seharusnya kamu bisa bercerita apapun kepada Omah." ucap Athena yang hanya di beri anggukan kecil saja oleh cucunya itu.

"Kamu mendengarkan Omah tidak Valesha? Omah lihat kamu dari tadi hanya mengaduk-aduk nasi saja."

"Iya aku dengar." jawabnya singkat dan jelas. Cewe itu menaruh sendok dan garpu di atas piring dengan sembarang dan langsung beranjak dari kursinya tidak lupa mengambil tas juga laptop yang berada di samping kursi tempat ia duduk tadi.

"Kalau gitu Vale berangkat duluan." ucapnya mencium punggung tangan Nicholas juga Athena.

"Loh? Omah belum selesai bicara."

"Biar Opah antar. Tidak ada penolakan." ujar pria paruh baya itu yang ikut beranjak dan mengambil jas. Walaupun sarapannya belum selesai sepenuhnya setelah mendengar cucunya akan beranjak pergi, Nicholas dengan segera mengakhiri acara sarapan tersebut.

Valesha yang melihat Opahnya langsung ikut bangkit dari duduknya membuat cewe itu dengan sangat terpaksa menganggukkan kepalanya dengan malas. Karena jika ia menolak sudah pasti akan ada perdebatan panjang nantinya. Dan Valesha benci hal itu. Ia sudah sangat ingin pergi dari racauan Omahnya.

Pria ber-jas biru dongker itu berjalan di depannya dengan penuh wibawa. Aura yang di keluarkan benar-benar membuat semua orang merasa segan dan takut, bahkan cewe itu saja bisa merasakannya. Tidak heran jika Opahnya mempunyai banyak relasi yang tidak main-main.

Saat sudah sampai di basemant cewe itu memberhentikan langkah kakinya membuat pria di depannya ikut terdiam.

"Ada apa? ada yang tertinggal?" tanya Nicholas menghadapkan tubuhnya kepada cucu semata wayangnya.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang