Chapter 4

592 60 2
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

3 hal yang membuat siswa malas untuk masuk pelajaran; guru yang terlalu banyak bicara, pelajaran yang susah untuk masuk kedalam otak, dan yang terakhir selalu meminta siswa untuk merangkum setiap bab pelajaran tanpa menjelaskan apapun.

Opsi kedua adalah hal yang dialami Valesha dan Rana. Mereka berdua lebih memilih berada di kantin untuk menikmati dua jus alpukat bertoping susu cokelat.

"Tadi malem lo jadi pindah?" tanya Rana mencoba mengalihkan perhatian Vale dari jus alpukat didepannya yang sedari tadi hanya ia aduk-aduk.

"Jadi. Dan lo tau? rasanya bener-bener senyaman itu Ran, gue bisa bangun dengan suasana hati yang luar biasa baik. Gue bisa sarapan dengan tenang, tidur tanpa bayang-bayang dari mereka. Gue rindu itu." tuturnya menjelaskan dengan senyum yang mengembang cerah diwajah cantiknya.

"Gue seneng dengernya Va. Udah lama gue gapernah liat lo se-excited ini buat cerita tentang sesuatu, tapi lo gak lupa sama tujuan awal lo kan?" tanya Rana serius.

"Gak akan lupa. Gak akan pernah." jawab Valesha yang hanya di balas anggukan kepala saja oleh Rana sebagai jawaban singkat. Ia bukannya tidak mau menanggapi lebih dalam tapi tidak ingin membuat mood pagi sahabatnya buruk hanya karena hal yang tidak baik untuk kesehatannya itu. Walau akhirnya ia membuka suaranya kembali karena sangat penasaran.

"Apa lo bakal ikut libatin bokap lo dalam hal ini?"

Valesha yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya mampu mengedikkan bahunya. Bahkan ia sendiripun bingung, di satu sisi dirinya ingin mereka merasakan apa yang di rasakan oleh bundanya tapi di sisi lain dia tidak ingin melukai papahnya.

"Gue paham apa yang lo rasain Va tapi setidaknya kasih sedikit teguran. Tapi untuk wanita itu gue rasa teguran aja ga cukup, gue rasa lo harus tipisin muka nya karna terlalu tebel." bahkan Rana saja terpancing emosi jika sudah membahas ibu tiri Valesha.

"Kalau masalah dia lo gaperlu khawatir Ran." ucap Valesha di barengi kedatangan segerombolan anak cowo yang tidak lain tidak bukan mereka adalah anak Geng Draco.

Sebagian dari mereka mengenakan pakaian olahraga dan sisanya memakai baju seragam dengan kancing terbuka bebas, sudah di pastikan sebagaian dari mereka sedang cabut pelajaran. Mereka semua memasuki kantin dengan santai dan duduk ditempat yang sudah mereka hak miliki. Tetapi sebelum duduk dan bergabung bersama teman-temannya Agra menghampiri meja Valesha dan Rana terlebih dahulu.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang