Chapter 10

490 38 1
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Di sudut cafe yang nampak begitu klasik nan mewah terdapat seorang gadis remaja yang sepertinya sedang menunggu seseorang. Dirinya menjadi pusat perhatian karena baju yang ia kenakan terdapat bercak darah dengan muka yang terlihat ketakutan. Mungkin para pengunjung berasumsi bahwa gadis itu adalah seorang pembunuh atau akan di bunuh. Bahkan ia terus menerus memainkan jemarinya risau dan beberapa kali menatap arah pintu masuk berharap orang yang ia tunggu cepat sampai.

Sampai akhirnya dentingan bell membuat pandangan Kyra teralihkan kepada seorang cewe berpakaian serba hitam dengan topi nike hitam menghiasi surai cokelatnya. Ia menatap penuh kelegaan ketika melihat Valesha sudah mulai mendekati dirinya.

"Kita pindah ke ruang VIP." ajak cewe itu berjalan lebih dulu setelah melewati gadis dengan baju yang sangat jauh dari kata baik-baik saja. Tujuannya adalah menghindari pandangan tidak mengenakan dari pengunjung lainnya yang sudah ia lihat bagaimana mereka membuat adiknya merasa tidak nyaman.

Valesha dan Kyra adalah sepasang adik kakak yang sedang berjuang dijalannya masing-masing.

"Duduk." titah Valesha mempersilahkan Kyra untuk duduk di hadapannya setelah memasuki ruangan yang sangat private bernuansa Italy.

Tidak lama dari mereka duduk dua orang pelayan masuk untuk menghidangkan berbagai makanan khas negara tersebut dan ada berbagai macam alkohol juga jus.

"Jadi apa keputusan lo?" tanya Valesha seraya meneguk satu shot wine agar tenggorokannya terasa lebih nyaman.

Sedangkan Kyra masih berusaha menetralkan perasaannya yang campur aduk, ia juga tidak mau membuat kakaknya harus menunggu terlalu lama. Cewe itu menarik nafas beberapa kali sebelum membuka suaranya tapi Valesha yang sadar mendorong satu gelas jus alpukat dengan susu cokelat didalamnya.

"Minum dulu. Kesukaan lo kan?"

Dengan tangan yang gemetar cewe itu menarik gelas yang disodorkan kakaknya untuk diteguk sedikit demi sedikit berharap akan meredakan rasa takut, terkejut, gugup, dan bingung. Butuh beberapa saat bagi cewe itu sebelum mengeluarkan flashdisk dari balik saku bajunya untuk diserahkan kepada Valesha yang melihatnya dengan alis yang menyatu bingung.

"Aku yakin kakak ga akan percaya kalau hanya dengan lisan. Aku bawa itu untuk langkah pertama bahwa aku ikut sama ka Valesha sebagai bukti." jelas Kyra membuat senyuman cewe itu tercetak jelas.

"Kalau begitu langkah yang lo ambil sekarang cukup memuaskan." ujar Valesha yang fokusnya masih terbagi dengan bercak darah pada baju Kyra.

"Tapi kakak bakalan beneran jemput akukan? aku takut kalau harus terus tinggal bareng mamah ditambah papah jarang pulang akhir-akhir ini."

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang