Chapter 17

229 26 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Bau khas rumah sakit menusuk indra penciuman cowo dengan baju hitam polos yang terbaring di brankar putih bersih tersebut. Hal pertama yang ia lihat adalah cahaya lampu yang menyorot dan juga beberapa temannya yang tertidur di sofa. Rasa pusing masih melanda belakang kepalanya, ia benar-benar tidak habis pikir dengan dirinya sendiri. Mana mungkin seorang Arsenio terbaring lemah hingga beberapa jam hanya karena satu buah balok.

Saat dirinya hendak memejamkan matanya kembali sayup-sayup terdengar keributan di luar ruangan yang membuat Arsen menajamkan indra pendengarannya. Seperti ada suara seorang perempuan, dan itu tidak asing ditelinganya. Karena rasa penasarannya yang tinggi cowo itu langsung berdiri tanpa memperdulikan kepalanya yang cidera mengakibatkan rasa pusing langsung menghajarnya hingga ia harus memejamkan matanya sejenak untuk meredakan rasa sakit dan setelah itu dirinya menyambar infusan yang tergantung. Arsen tidak keluar dari ruangan tapi cowo itu hanya mengintip dari sela-sela pintu yang tidak tertutup sempurna, walaupun begitu dirinya bisa melihat dengan jelas siapa orang-orang tersebut.

"Sekarang mending lo jujur aja. Sebenernya lo sendirikan yang buat anak Archiles nyerang kita? Rencana apa yang sebenarnya lo buat? Hm?" sudut Javas.

"Lo ngapa si dari tadi Ja? nyalahin Valesha yang jelas-jelas dia gatau apa-apa." bela Agra yang sudah mulai emosi melihat sahabat perempuannya terus di sudutkan.

"Lo semuanya aja pada dibegoin. Udah jelas-jelas setelah Arsen kepukul dia baru dateng. Dan satu lagi yang harus kalian inget. Dia mantan pacar ketua Archiles, kalau lo semua lupa." ucapnya penuh dendam.

"Gue rasa disini yang tolol lo si Ja. Yakali cewe-cewe keluar pas lagi ada tawuran kaya tadi." ucap Lingga tidak habis pikir, "Lagian nih kalau emang Valesha mantan pacarnya si Arion engga ada sangkut pautnya Ja." lanjut cowo itu.

"Ya jelas adalah. Bisa jadikan ni cewe bikin rencana bareng sama mantannya buat nyerang kita jadi lebih gampang."

"Lo bisa jangan fitnah terus ga anjing!" sungut Rana sudah tidak tahan menahan emosinya.

"ATAS DASAR APA LO BISA BIKIN TUDUHAN MURAHAN KAYA GITU KE SAHABAT GUE? HAH?!"

"Sabar Ran sabar. Tenang dulu." ucap Rafka mengusap pundak cewe itu.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang