Chapter 8

424 43 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Arsenio mengendarai motor besar miliknya dengan kecepatan yang tinggi. Cowo itu pergi begitu saja meninggalkan sekolah dan para teman-temannya yang tengah asik mengobrol dengan segelas kopi dan sebatang rokok menuju jalan pulang ke Mansion pribadinya setelah ia mendapatkan kabar bahwa seseorang yang sudah lama ia tunggu ternyata kembali datang dengan sendirinya tanpa harus cowo itu bersusah payah mengeluarkan banyak tenaga dan waktu.

Suasana jalanan yang sepi membuat Arsen lebih leluasa mengendarai kuda besi hitamnya. Perhitungan yang cowo itu berikan terhadap setiap tikungan sangat tepat, rasanya dirinya seperti kembali ke masa-masa kebahagiaan hidupnya sebelum semua itu di renggut secara paksa. Sampai penglihatannya bertemu dengan seorang cewe yang sedang terkapar di aspal yang panas dengan kedua pria bertubuh besar di hadapannya. Merasa bukan urusannya cowo itu kembali berpaling tapi ekor matanya menangkap lebih jelas siapa cewe tersebut yang membuat ia terbelalak, cewe itu adalah Valesha Helios gadis dingin yang ia temui di sudut taman sekolah tadi.

Tanpa berpikir panjang cowo itu menambah kecepatannya menuju beberapa orang yang sedang mempertahankan nyawa mereka satu sama lain. Dirasa sudah dekat ia memarkirkan motornya di belakang mobil sedan Valesha, raut wajah juga gerak-gerik yang natural keluar begitu saja tidaklah mencerminkan seoeang Arsenio Alankar. Tak dipungkiri detak jantung cowo itu juga berkerja lebih kencang dari biasanya.

"Jangan gegabah Sen, kalau lo salah langkah yang celaka bukan hanya lo tapi Valesha." ucapnya kepada dirinya sendiri untuk mencoba lebih tenang sebelum melangkah cepat setelah melihat salah satu seorang pria yang akan melayangkan pukulan keras kearah Valesha yang sepertinya tidak menyadari hal tersebut terlihat dari cewe itu yang sedikit menyamping. Dan—

Hap!

Arsen sudah lebih dulu mencengkram pergelangan tangan pria itu dengan satu tangannya dengan tangan yang lainnya mengunci dari belakang. Jika ia telat sedikit saja mungkin kepalan tersebut sudah menghantam belakang kepala Valesha sangat kencang.

"Apakah ini yang di lakukan seorang pria terhadap wanita? damn it's so embarrassing bro." ucap Arsen semakin memperkuat kuncian dari belakangnya.

"Akh, anda tidak perlu ikut campur. Lebih baik pergi sebelum terjadi sesuatu." jawab pria dengan bekas luka di pipinya yang memberontakkan tubuhnya.

"Saya tunggu sesuatu itu terjadi." balas Arsen menantang dengan melepaskan kedua tangannya dari tubuh pria tersebut yang langsung ia putar menghadap kearahnya—

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang