Chapter 26

104 14 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

"Apakah kedatangan anda sudah menjadi simbol perdamain untuk kita berdua? apa kita akan menjadi rekan untuk kedepannya? bicara saja selagi papah kamu belum datang." tanya Maura seraya menyesap segelas anggur dengan senyum yang benar-benar membuat cewe itu merasa muak.

Valesha yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum kecil untuk menanggapi pertanyaan yang tidak masuk akal sama sekali. Cewe itu akan mengisi ulang gelasnya dengan anggur dihadapannya, tapi Maura sudah lebih dulu merebut botol tersebut dan menatap Valesha dengan satu alis yang terangkat.

"Untuk anak yang berbakti kepada ibunya." ucapnya menuangkan setengah gelas anggur.

"Thanks."

Sebenarnya diantara kesunyian dan ketegangan yang tercipta diantara keduanya ada hati yang sedang dilanda kegelisahan. Tapi untuk menutupi itu semua ia terus menyesap wine atau memakan buah-buahan yang ada dimeja panjang tersebut.

"By the way bagaimana kabar anak kandung saya? apa dia sudah mendapatkan kenyamanan dan tempat yang layak setelah meninggalkan asalnya." tanya Maura yang malah membuat Valesha terkekeh sinis.

"Hey listen. Kyra itu anak kandung atau anak yang menutupi aib anda? dan kabar dia sangat baik setelah meninggalkan beban hidupnya." sarkas cewe itu.

"APA MAKSUD KAMU?!" teriak Maura yang malah semakin membuat Valesha melebarkan senyumnya.

"Hanya menyuarakan apa yang sudah saya lihat. Karena saya bukan Danial yang gampang percaya dengan sekenario murahan." balas Valesha masih tenang. Bahkan cewe itu sesekali menyesap anggur yang membuat tubuhnya terasa hangat.

Maura hanya menanggapi dengan kekehan sinis yang terasa menahan sesuatu. Wanita bergaun merah itu memalingkan wajahnya kearah kanan untuk sekedar meredakan emosi yang sudah hampir meledak.

'Calm down Maura. Tugasmu sekarang hanya menunggu waktu yang tepat.' batinnya berdialog. Tapi tanda ia sadari bahwa seseorang sudah membaca pergerakan yang aneh pada dirinya.

Sedangkan Valesha ia masih tenang dikursi miliknya ditemani dengan buah-buahan yang sudah tersaji rapi diatas meja. Cewe itu mengamati wanita dihadapannya yang menurutnya sangatlah lucu, bagaimana tidak menggelikan ketika mereka tidak bertemu Maura selalu menerornya dengan pesan yang terkesan mengancam. Tapi sekarang? dia hanya terdiam dan meminum anggur dengan canggung? Ya walaupun Valesha sudah tau apa yang akan direncanakan Maura tapi cewe itu tetap masih bersikap santai layaknya meminum teh disore hari.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang