Chapter 13

256 34 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Bi Asri yang sedang membersihkan dapur sehabis memasak di kagetkan dengan dering ponsel yang menggema di ruangan tersebut sampai-sampai membuat anak majikannya menghampiri dirinya.

"Bi ada yang telpon."

"Iya Non, ini mau bibi angkat. Maaf ya Non suaranya mengganggu." ucap bi Asri merasa tidak enak.

"Gapapa bi, yaudah angkat aja dulu nantikan pekerjaannya bisa di bantu sama yang lain atau mau Kyra bantu?" tawar cewe itu dengan senyuman yang tulus.

"Eh gausah Non. Jangan sampai Non Kyra sentuh ini semua ya, bibi mau angkat telpon dulu." ucap wanita paruh baya itu meninggalkan dapur menuju kamarnya.

Bi Asri yang melihat nama yang tertera di ponselnya 'Non Valesha' dengan cepat langsung menggeser layar hijau ke atas. Wanita itu sudah tidak bisa lagi menahan rindu yang ia tahan selama ini kepada anak pertama majikannya yang sudah dirinya urus sejak bayi.

"NON VALESS KENAPA BARU HUBUNGI BIBI SEKARANG SIH NON! BIBI TUH KHAWATIR SAMA NON TAUU.. UDAH GA ADA KABAR, MAIN KE RUMAH JUGA ENGGA. TERUS SEKARANG TELPON BIBI TIBA-TIBA." ucapnya tanpa memberi waktu untuk Valesha menyapa terlebih dahulu.

Disebrang sana terdengar kekehan ringan yang membuat air mata itu menetes dengan sendirinya. Bi Asri sangatlah lemah jika sudah berhadapan dengan Valesha entah mengapa.

"Maaf bi Vale baru bisa sekarang telponnya, bibi ga usah khawatir Valesha baik-baik aja disini. Bibi gimana kabarnya? sehat?" ucap cewe itu sangat lembut layaknya berbicara kepada ibu kandungnya sendiri.

"Alhamdulillah bibi sehat. Non Vale ada apa telpon bibi ada yang mau di tanyain?" tanya bi Asri yang tepat sasaran.

"Apa bibi bisa tolong bantu Vale?" nadanya terdengar sangat serius, berbeda dengan yang tadi.

"Bibi pasti bisa untuk Nona Valesha tersayang. Mau di bantu apa?"

"Tapi kalau Vale jelasin di telpon kurang sopan bi, apa bisa kita ketemu?"

"Bisa atuh Non, mau ketemu dimana? tapi bibi engga bisa ketemuan terlalu lama dan jauh jaraknya dari rumah Non." jelas bi Asri.

"Gimana kalau di depan komplek? ga akan lama kok bi cuma sebentar aja bi." ucap Valesha membuat wanita paruh baya itu menimbang-nimbang.

"Oke siap atuh kalau begitu mah. Bibi izin dulu sama nenek sihir itu nanti Non kalau sudah sampai kirim pesan aja ke bibi." ucapan bi Asri membuat senyuman Valesha terukir.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang