Chapter 2

701 57 1
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Jangan terlalu berharap banyak sama ceritanya karena tulisannya juga masih jauh dari kata rapih, so nikamtin aja ya xixixi.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih

***

Sejarah di hari senin layaknya seperti buku dongeng bagi penghuni kelas XII IPA 3, apalagi yang mengajar seorang wanita setengah baya yang saat menjelaskan sebuah materi dengan suara yang mendayu. Diizinkan tidur? Jangan harap karena ia salah satu guru yang sangat ditakuti.

Hal yang sering terjadi ketika siswa sedang melawan ngantuk itu; izin kamar mandi, mencoba mengobrol, menunduk agar terlihat seperti membaca buku, mencoret coret halaman buku belakang dan menganggu teman yang didepan atau dibelakang tempat duduk.

Dan yang paling menyebalkan adalah ketika disuruh maju kedepan untuk menjelaskan kembali apa yang tadi diterangkan, atau salah satu siswa dikelas terus bertanya tentang materi yang dijelaskan berakibat jam pelajaran tersebut menjadi semakin lama.

Sumpah serapah sudah keluar dari seluruh penjuru kelas untuk satu siswa yang terus mengulur waktu dengan pertanyaan yang menurutnya sangat penting. Padahal jika saja ia tidak banyak bertanya mungkin guru tersebut sudah keluar dari kelas sejak tadi.

Sampai akhirnya bell tanda perpindahan pelajaran berbunyi yang membuat mereka semua menghembuskan nafas lega. Jam kedua dilanjutkan dengan pelajaran matematika. Memang menyebalkan tetapi untuk saat ini XII-IPA 3 sangat semangat dan menantikan untuk jam tersebut.

Itu semua dikarenakan guru yang mengajar sedang jatuh sakit jadilah mereka hanya di beri tugas dan di kumpulkan saat bell pembelajaran berakhir. Sebagaian dari mereka berdoa agar guru tersebut terus sakit hingga seminggu ke depan agar mereka lebih banyak merasakan jam kosong. Tidak pantas untuk di tiru. Tapi namanya seorang guru yang tidak ingin rugi jadilah mereka di beri tugas 50 pilihan ganda dengan cara.

"Ini si Kasdi kaga mikir ya bro. Ngasih tugas udah kaya ngasih masalah. Banyak banget. Bangsat sekali oh bangsat banget sat." cowok berambut gondrong itu mengadu kesal seraya melempar bolpoin yang sedang ia pegang. Namanya Agra Mannaf Akhtar cowok manis dengan seribu tingkah anehnya.

"Gausah sok ngeluh njing, ujung ujungnya juga nyontek Vale." timpal cowok disamping Agra yang tengah memainkan ponselnya. Dan yang ini namanya Rafka Byantara, cowok tampan dengan tingkat kepercayaan diri di atas rata - rata.

Sedangkan Valesha yang terlihat tenang dengan semua soal dihadapannya itu sedikit menggeleng dengan percakapan keduanya yang berada di belakang tempat duduknya.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang