Chapter 25

104 16 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Waktu sudah menunjukkan tengah malam. Manusia pada umumnya sudah lebih memilih untuk terbaring dipulau kapuk, tapi perempuan berhoodie hitam itu lebih memilih untuk menikmati secangkir darah dengan kepala yang menunduk dalam, tapi sebenarnya ada senyum kecil yang bersembunyi diwajah cantik menawan miliknya.

"Satu langkah menuju lubang kematian anda Maura." ucap cewe itu dingin tak tersentuh. Kilatan amarah juga dendam terpancar dinetra cokelat tersebut. Dirinya mengambil kunci mobil yang tergeletak diatas meja kecil dihadapannya, ia bangkit dari duduk tenangnya menuju mobil yang baru saja ia pesan secara khusus hanya untuk malam ini.

Derap langkah yang terdengar menakutkan memenuhi indra pendengaran siapapun yang berada didalam mansion tersebut. Terdengar tenang tapi mematikan ketika berhenti.

Secerah senyum yang jarang sekali terlihat tapi malam ini nampak sangat jelas, sampai-sampai deretan gigi putih rapihnya terlihat sempurna. Cewe itu benar-benar menikmati malam yang akan ia kenang di bab pertama bukunya. Kata Pengantar.

"Play ur game Valesha." ucap cewe itu seraya memasuki Lamborghini Huracan hitam miliknya. Sesaat cewe itu menikmati senderan nyaman dikursi pengemudi dengan mata yang terpejam juga permen karet yang ia kunyah perlahan-lahan menikmati sensasi manis yang mulai menghilang.

"Huhhhh.." ia menghembuskan nafasnya dengan netra cokelat yang mulai terbuka dengan kilatan mata yang berubah sangat tajam juga dingin layaknya manusia yang tidak mempunyai hati atau manusia yang akan mencabut nyawa seseorang. "Rasanya begitu tidak sabar untuk melihat setetes darah jatuh dari balik kemunafikan anda Nyonya. Sejujurnya saya sangat ingin menyelesaikan semuanya secara bersamaan, tapii.. bukankah seorang pemain harus diberi permainan terlebih dahulu agar dirinya bisa bersenang-senang?" lanjutnya kepada dirinya sendiri.

Valesha mulai menghidupkan mesin mobilnya yang membuat suara Lamborghini itu terdengar sangat garang, cewe berhoodie dengan penutup kepala itu mulai menjalankan badak hitam miliknya menuju suatu tempat yang sudah ia sulap menjadi surga untuk semua penjahat. Jika saja dunia tidak memberinya sebuah runtutan masalah yang silih berganti mungkin saja cewe itu masih menjadi cewe yang tidak mengenal kegelapan. Atau bahkan dirinya tidak pernah mengenal kegelapan.

Jarak antara mansion dengan villa miliknya tidak terlalu jauh tapi alih-alih mengemudi dengan cepat, cewe itu malah mengulur waktu dengan kecepatan yang tidak lebih dari 50 kilometer. Bahkan sekarang cewe itu menyalakan musik untuk menyambut malam ini. Valesha benar-benar menikmati setiap moment yang ada, cahaya bulan, lampu jalan yang tidak terlalu terang, pohon-pohon besar yang tumbuh dipinggir jalan, juga jalanan yang sepi. Sorot lampu mobil yang ia kendarakan menembak ke salah satu pohon yang terlihat paling rindang disekitaran jalan, tapi yang membuat dahinya mengkerut penasaran adalah ia melihat seluet seorang laki-laki disana yang sepertinya menggunakan topi.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang