Chapter 24

93 19 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Matahari sejak pagi tadi tidak menampakkan wujudnya membuat bumi terasa dingin oleh tutupan awan hitam. Kicauan burung yang biasanya nyaring terdengar kini tidak terdengar apapun, melainkan hanya suara guntur yang saling bersautan. Suhu ruangan juga semakin terasa dingin walaupun sudah berpakaian tebal dan juga selimut.

Dan tepat pagi ini juga seorang cewe dengan sifat yang sangat feminim itu terbangun dari tidur nyenyaknya. Hal pertama yang ia rasakan adalah asing, sangat asing. Dirinya tidak pernah bermalam dimanapun selain rumah nyamannya, tapi sekarang ia sudah harus memulai membiasakan diri untuk tinggal bersama dengan kakak tirinya. Suasana kamar yang sangat jauh berbeda dengan kamar lamanya. Sekarang ruangannya di dominasi berwarna abu-abu juga putih.

Cewe itu terduduk di kasurnya masih dengan bed-cover yang melekat disetengah tubuhnya. Ia memejamkan matanya sejenak, menarik nafas dalam lalu membukanya kembali seraya tersenyum lebar yang terukir di wajahnya.

"Walaupun rasanya masih terasa asing, tapi aku gabisa bohong kalau aku benar-benar bahagia bisa tinggal bersama ka Valesha. Yaa, walaupun aku harus pisah sama mamah." ucapnya berdialog kepada dirinya sendiri. Cewe cantik itu membuka ponselnya yang sejak tadi terus saja berbunyi, alih-alih Maura menanyakan kabarnya tapi justru mengiriminnya sebuah pesan yang membuat hatinya berdenyut perih.

Mamah:

Saya harap kamu bahagia disana Kyra. Ada satu hal yang harus saya sampaikan kepada kamu sebagai bekas anak saya. JANGAN PERNAH KEMBALI KERUMAH INI DAN JANGAN PERNAH LAGI KAMU MENGANGGAP SAYA IBU KAMU. Karena saya sudah tidak pernah mempunyai anak dengan sifat pembangkang seperti kamu! Dan jangan pernah berbesar kepala, karena kamu sekarang masuk kedalam target saya. Mati.

"Mah?" tanpa ia sadari air mata itu jatuh sangat deras seiring turunnya hujan yang begitu lebat. Kyra meremas bajunya menahan isakan yang akan keluar dari bibirnya, sekuat tenaga dirinya menahan diri agar tidak terlalu terdengar oleh orang-orang yang berjaga di depan kamarnya. Bahkan ia menelungkupkan kepalanya untuk meredam isakan yang terus saja keluar.

Tapi sayangnya seorang perempuan lainnya masuk dengan piyama yang masih melekat ditubuhnya yang cantik itu dengan segelas susu putih digenggamannya. Wajahnya begitu indah untuk ditatap setiap saat walau tanpa hiasan make-up apapun. Valesha berjalan dengan tenang kearah adiknya yang ia tahu sedang dalam keadaan menangis tersedu-sedu. Bahkan ia bingung dengan dirinya yang dengan tiba-tiba ingin menghampiri Kyra dipagi hari dengan membawakan segelas susu putih kesukaan cewe itu.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang