Chapter 14

411 47 4
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Seorang wanita dengan pakaian serba mewah sedang menatap layar besar di hadapannya dengan sorot mata yang sangat angkuh. Mejanya sudah penuh dengan botol-botol haram yang sudah tidak berisi. Perhatiannya sejak tadi tidak bisa lepas dari layar proyektor yang menampilkan sebuah grafik butik miliknya yang kian hari semakin menurun, bahkan wanita itu juga menanggung kerugian yang cukup besar. Jari-jemarinya mengepal kuat menyalurkan rasa amarah yang tidak bisa ia sampaikan, dengan tiba-tiba wanita itu bangkit dari duduknya dan mengambil satu botol wine kosong dengan kasar yang langsung dilemparnya kearah tembok. Bunyi pecahan beling menggema di seluruh ruangan.

"AKHHHHH..." teriaknya seraya menjabak rambutnya sendiri dengan penuh emosi. Deru nafas wanita itu sudah tidak beraturan, wajahnya sudah sangat memerah.

Ia mengambil ponsel dan mendial beberapa nomor hingga terhubung dengan seorang pria di sebrang sana.

"Siapkan satu mobil sekarang." ucapnya dan langsung menutup panggilan begitu saja.

Keadaan wanita itu benar-banar kacau. Rambut yang berantakan, mata memerah karena terlalu banyak meminum alkohol, dan bahkan lipstik yang menempel di bibirnya sekarang sudah tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

Ia bangkit dari duduknya dan berjalan keluar ruangan menuju kamar utama. Langkah kakinya terseok-seok, pusing yang melanda kepalanya membuat dirinya mengharuskan berjalan sambil berpegang pada tembok. Untuk sesaat ia menyumpah serapahi rumah yang dibangun oleh suaminya yang terlewat luas. Baru akan membuka knop pintu sudah lebih dulu terdengar suara seorang remaja perempuan yang memanggil dirinya.

"Mah?"

Walaupun terasa berat tapi mau tidak mau wanita itu berbalik badan dan melihat anak perempuannya yang sedang membawa segelas susu putih.

Kyra yang melihat kondisi mamahnya sangat kacau dengan cepat menghampiri Maura dan merangkul pundaknya. Hal pertama yang cewe itu rasakan adalah bau alkohol yang menyengat juga suhu tubuh mamahnya yang terasa hangat.

"Mamah kenapa? mamah baik-baik ajakan?" Kyra benar-benar khawatir.

"Gapapa." jawab Maura parau.

"Biar Kyra anter ke kamar sekarang." tapi belum sempat cewe itu memapah Maura sudah lebih dulu mendorongnya pelan hingga rangkulan itu terlepas.

"Gaperlu. Mamah bisa sen--" perkataannya terputus karena ia sudah lebih dulu kehilangan kesadarannya membuat Kyra terkejut dan menjatuhkan gelasnya.

"Mah! Mamah! Mah bangun mah!" panggil Kyra menepuk-nepuk pipi Maura. Cewe itu duduk di lantai dan memindahkan kepala mamahnya ke pangkuan dirinya.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang