Chapter 21

118 18 0
                                    

WELCOME TO THE DARKNESS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME TO THE DARKNESS!

Jika terdapat kata atau adegan yang kurang pantas mohon untuk tidak di contoh.

Noted: sebelum mulai membaca mohon untuk memberikan dukungan dengan vote dan comment positive dicerita ini. Terimakasih.

***

Ruang kelas yang riuh membuat suasana semakin kacau. Pasalnya di dalam kelas tersebut baru saja terjadi pencurian satu buah ponsel disaat jam pelajaran olahraga dimulai, satu persatu murid mulai saling menuduh atau bahkan ada juga yang menuduh kelas lain.

"Ya bisa jadikan kelas sebelah yang ambil secara kita lagi dibawah olahraga, kelas kosong." ucap salah satu murid laki-laki mengompori.

"Ditambah mereka juga lagi jam kosong makin enakkan buat beraksi."

"Jangan kelas orang dulu yang dituduh bisa aja kelas kita sendiri. Bilangnya izin minum ternyata nilep hp."

"Tapi feeling gue kelas sebelah sih. Yakan kalian tau kalau anak IPA sebelah kumpulannya anak-anak bermasalah."

"Kita samperin aja kali tanya aja langsung kalau perlu kita geledah tasnya satu-satu biar langsung ketangkep."

"Kalau kelas lo butuh buat nyamperin anak Draco gue siap sekarang. Emang kumpulan anak sok jagoan sekali-kali harus dikasih pelajaran."

"Apaansi kenapa jadi nyalahin anak Draco."

"Udah sih gausah saling nyalahin dulu sampe pada ribut kaya gini, tunggu Pak Mawan aja kali kan lagi di cek juga." ucap Siti–ketua kelas XII IPA 3.

"Bukannya begitu Sit. Ini udah hp kalau kedepannya lebih parah gimana? yakin banget gue kalau kelas sebelah yang ambil Arsenio dkk." ucap salah satu murid lelaki yang sejak tadi selalu menjadi kompor.

BRAK!

Bantingan pintu yang dibuka secara kasar oleh orang dari luar kelas membuat orang didalam terperanjat kaget. Muncul Rafka dan juga Agra dengan tas hitam yang hanya tersampir disatu pundak mereka dengan seragam yang terlepas menyisakan baju hitam polos.

"Maksud lo ngomong begitu apaan nyet?" tanya Agra yang masih terdengar sedikit santai.

"Ga salah denger nih gue?" tambah Rafka yang mulai maju beberapa langkah ke gerumbulan manusia yang meributkan pencurian hp.

"Jelas engga. Tapi gue engga terlalu heran juga sih kalau salah satu temen lo nilep hp, orang didikan Arsenio iya ngga?" jawabnya menantang sambil mengangkat dagunya tinggi.

KILL the PAST [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang