Chapter 30 Revealed

1.9K 80 14
                                    


'Kemana Angga pergi? Dimana dia tidur semalam?' tanya Kania dalam hati tentang keberadaan Angga.

Saat ini Kania sedang duduk manis di loby Rumah Sakit, menunggu taksi pesanannya. Kania memilih naik taksi dibanding mengendarai mobilnya. Dia tidak mau mengambil resiko mengendarai mobil disaat kondisi yang tidak fit.

Selama di loby tak ada yang dilakukan Kania selain mempertanyakan keberadaan Angga sekarang. Sebenarnya dia ingin sekali menghubungi Angga dan menanyakan keberadaannya sekarang, namun dia masih menahan diri.

Kania mengambil smartphonenya di dalam tas. Diusapnya lahar smartphonenya, namun tak ada satupun sms atau panggilan masuk dari orang yang sedang dia pikirkan sekarang. Beberapa kali dia memeriksa kotak pesan, email, daftar panggilan ataupun berbagai macam messenger namun tak ada satupun dari Angga.

Tiba-tiba Kania tertawa dengan tingkahnya barusan. Dia merasa ada yang aneh dengannya. Memang Angga siapa nya dia sehingga harus memberitahukan keberadaannya sekarang? Kania menggelengkan kepalanya sambil tersenyum geli dengan tingkahnya itu.

Untuk mengalihkan pikirannya, dia membuka salah satu sosial medianya dan menuliskan sesuatu.

Tidak ada satupun yang dapat menghalangi kapan 'itu' datang dan meruntuhkan benteng yang selama ini berdiri kokoh di dalam hati. ~K~

Tak lama setelah dia memposting itu, banyak komen-komen yang masuk, entah itu dari folowernya, pasien ataupun ketiga sahabatnya.

# 'Itu' nya apa bu dokter?

# Ini status galau apa kabar gembira nih kak?

# Penasaran nih apa maksudnya 'itu' dokter...

Tak ketinggalan juga ketiga sahabatnya mengometari hal itu.

Tania
# Pagi bu dokter cantik... Tumben update status nih... Kabar gembira atau buruk nih? ;)

Shania
# 'Itu' apaan sih? 'Buldozer' itu ya? buatan mana sampai-sampai bentengnya mulai runtuh? Hihihihi ;D

Fania
# Satpamnya tidur kali Ka, sampai gak bisa halangin 'itu' masuk... hehehe

Kania tertawa melihat komen-komen yang masuk. Apalagi komen dari ketiga sahabatnya. Kania tenggelam dengan membaca semua komen yang masuk, sehingga tak menyadari seseorang sedang memanggilnya.

Kania membalas satu-satu komen yang masuk dan tak menyadari orang yang tadi memanggilnya sudah duduk disampingnya.

"Ternyata kamu banyak fans juga ya? Sekali update status langsung banyak yang komen." Ucap orang yang disamping Kania sambil matanya mengarah ke layar smartphonye Kania.

Hal itu membuat Kania kaget dan segera memandang orang tersebut. Kekagetannya juga bertambah ketika orang tersebut adalah Angga. Orang yang membuatnya bertanya-tanya dalam hati.

"Ang...Angga..." perkataan Kania terbata melihat Angga yang kini duduk dekat disampingnya.

"Pagi bu dokter... Giman tidurnya semalam?" Sapa Angga dengan senyum hangatnya.

Kania diam. Dia melihat Angga yang sekarang dan kemarin sangat berbeda. Angga yang dilihatnya kemarin sangat rapuh dan terluka. Sekarang, dia terlihat berbeda, menjadi Angga yang seperti dulu meski tak sepenuhnya karena mata bengkak dan guratan di wajahnya belum hilang sepenuhnya.

"Bu dokter...?" Panggil Angga ketika Kania tak ada respon sama sekali sambil melambaikan tangan di depan wajah Kania.

Saat menyadari hal itu, Kania hanya tersenyum.

"Hai..." ucap Kania.

"Gimana tidurnya semalam? Nyenyak kan?" Tanya Angga sekali lagi.

Kania hanya mengangguk.

Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang