"Kalian dimana?" Tanya Shania di group line khusus untuk mereka berempat.
Belum ada satupun yang membalas.
"PENTING...!!!" kembali Shania mengirim pesan.
"Hai, Sha. Sorry. Barusan mandi makanya baru dibaca. Ada apa?" Tania langsung membalas ketika membaca pesan yg dikirim oleh Shania.
"Ada apa, Sha? Aku di rumah sakit." Kini Kania yang merespon pesan Shania di line.
"Fania mana?" Tanya Shania ketika satu sahabatnya belum juga nongol.
"Hadir..." sahut Fania ketika namanya disebut.
"Gawat. Ini gila namanya." Seru Shania.
"Gawat kenapa?" Tanya Tania.
"Ayo jelasin sekarang, Sha." Tambah Kania.
"Otaknya Andhika dah geger. Gak tahu apa kalo waktu persiapannya dah dekat." Ucap Shania gantung.
"Maksudnya? Fani gak ngerti." Tanya Fania polos.
"Gimana gak geger otaknya tuh. Barusan dia telepon aku terus gak ada angin gak ada hujan, langsung dengan seenaknya merubah konsep acaranya." Jawab Shania sambil mengetik dengan perasaan kesal.
"Jangan lewat group line bahasnya. Video confrence aja sekarang." Usul Tania ketika merasa tidak puas jika membahas masalah penting lewat group chatting.
Tania menghubungi satu per satu sahabat-sahabatnya. Mereka kini saling bervideo confrence. Tania teelihat sedang berada di kamarnya, Kania di ruangan dokternya dan Fania masih berbaring di ranjangnya.
"Ayo dijelaskan lagi Sha..." ucap Tania langsung ketika semua sudah tersambung.
Shania mengatur nafasnya menahan rasa kesalnya terhadap Andhika.
"Andhika ingin merubah konsep acaranya. Acara pertunangannya tidak akan digelar di gedung tapi di sebuah taman. Acara Ulang Tahun Perusahaan diundur karena tidak ingin digabung acara pertunangan dan perusahaannya. Dia ingin acara pertunangannya di sebuah taman yang menghadap lautan secara langsung." Ujar Shania menahan rasal kesalnya.
"Apaaaa...!!!" Seru Fania. "Terus, konsep bajunya dirubah dong? Aaahhh... Fania gak bisa jamin kelar tepat pada waktunya. Iiiihhh... kenapa sih Andhika pake acara rubah segala. Emang dia apa yang tunangan..." Kata-kata terus keluar dari mulutnya tanpa disaring terlebih dahulu.
Semua diam. Tania, Kania dan Shania bingung dengan perkataan Fania terakhir tentang ' emang dia apa yang tunangan'. Melihat ketiga sahabatnya itu diam, Fania merasa bingung dan penasaran.
"Kok diam? Kenapa?" Tanya Fania.
Hahahahaha...
Ketiga sahabat Fania tertawa secara bersamaan. Mereka merasa lucu dengan pola tingkah Fania. Mereka tak menanggapi serius perkataan Fania tersebut. Mereka mengira jika Fania hanya asal ngomong saja, meskipun yang dikatakan Fania barusan secara tidak sadar adalah fakta.
"Fania...Fania... Ya iyalah ini acaranya Andhika. Wong dia yang bakal tunangan, dia jugalah yang berhak merubah konsepnya. Ada-ada aja kamu Fania." Ucap Shania.
Fania kembali mengingat perkataannya barusan dan sadar jika dia sudah keceplosan.
Fania menutup mulutnya. Dengan wajah polosnya dia berpura-pura untuk menutupi kegugupannya.
"Oh ia... benar. Ini kan memang acaranya Andhika. Ha..ha...ha" Fania sedikit tertawa gugup.
"Terus gimana? Menurut kamu waktunya cukup kah, Sha?" Tanya Kania mengalihkan kembali ke topik awal.
![](https://img.wattpad.com/cover/12135607-288-k530019.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
ChickLitKehidupan 4 orang wanita yang telah bersahabat sejak masih kecil dan memiliki kisah cinta yang pedih. Mereka mendirikan sebuah EO yang berasal dari modal mereka sendiri tanpa adanya campur tangan dari para orang tua mereka yang terbilang sangat suks...