Chapter 5 : Wedding Planner

2.6K 92 2
                                    

Author PoV

Tania, Shania, Fania dan Kania nampak sibuk di kantor EO mereka. Nama EO mereka "4seasons" yang berarti 4 musim waktu dimana mereka lahir. 4seasons juga mengandung arti tak terpisahkan meski terus berganti namun tetap satu di satu tahun bahkan seterusnya.

Tania terlihat sibuk mempresentasikan konsep yang telah mereka siapkan yang sesuai dengan harapan klien mereka. Mulai dari konsep acaranya, dekorasi, undangan, tempat sakramen nikah, tempat resepsi, souvenir, dll. Tania memang paling mantap soal presentasi yang kaya ginian. Sangat meyakinkan. Dan memang benar, semua yang dia presentasikan diterima semua tanpa ada bantahan malahan diberi tepuk tangan. Klien mereka sangat puas. Tania dkk mempersiapkan semuanya dengan matang dan teliti berhubung klien mereka adalah orang penting alias anak dari salah satu pengusaha terkaya di dunia, salah satu relasi papa Tania. Proyek besar ini berkat bantuan papa Tania yang mempromosikan EO mereka. Tapi gak langsung diterima juga karena banyak EO lain yang ikut mengajukan proposal kepada klien mereka ini. Dengan kata lain bersaing secara sehat.

Mereka senang akhirnya konsep mereka diterima. Tapi ada satu kendala, waktu pelaksanaannya 2 bulan lagi. Waktu 2 bulan kayaknya gak bakal cukup. Meskipun demikian mereka tetap optimis dan berusaha dengan keras.

Mereka pun membagi Tugas agar 2 bulan cukup untuk semua kemauan klien.

Tania bertanggung jawab mencari tempat sakramen nikah dan resepsi  serta acara nya. Tania harus mencari para pengisi acaranya yang sesuai permintaan klien. Salah satu permintaa yang paling sulit adalah mengundang westlife untuk tampil di resepsinya.

Shania bertanggung jawab soal desain panggung tempat resepsi, rumah penganten,  pokoknya semua yang butuh desain interior sesuai profesinya.

Berhubung Fania profesinya sebagai desainer maka tugas utamanya adalah merancang dan membuat baju penganten beserta dengan yang akan di pakai oleh keluarga, bridemaids, penerima tamu dll. Berhubung juga waktunya singkat maka dari itu Fania hanya mengurusi soal busana.

Kania bertanggung jawab soal prewedding, souvenir, undangan dan chatering serta segala bentuk dokumentasi.

2 bulan ini akan menyita banyak waktu mereka dan tentu tenaga juga.

***

K-Cafe 11 Pm.

Mereka berempat terlihat sangat letih dan siapapun yang melihatnya pasti langsung mengetahuinya.

Wajah Fania menempel di meja dan tangannya dibiarkan jatuh menggantung di bawah meja sambil melihat orang yang lalu lalang di depan nya dibalik kaca. Sesekali terdengar dengusan nafasnya panjang.

"Girls, kayaknya tulang aku pada mau lepas semua. Udah beberapa hari ini aku sering lembur buat gaun penganten. Di tambah lagi pesanan sebelumnya udah dateline nih. Pusing." kata Fania lemas yang diakhiri tarikan nafas yang panjang.

Ketiga temannya tidak merespon saking capeknya mereka. Beberapa menit semua hanya diam membisu sampai akhirnya pelayan cafe datang menayakan pesanan mereka dan ini untuk kesekian kalinya karena satupun dari mereka gak ada yang respon.

Tania akhirnya membuka suara. "Aku pesan hot chocolate 1 sama spagheti ukuran large ya." kembali menghadap jendela kaca.

"Aku juga sama. Trus tambah french frice dan calamari." sambung Shania.

"Aku soup cream sama garlic breadnya trus ice grean tea" Kania ikut memesan.

Pelayannya nunggu fania mesan tapi tak kunjung datang. "Apa ada lagi yang mau dipesan?" tanya pelayan untuk terakhir kali.

Tania yang menyadari Fania belum memesan satupun memanggil Fania dengan posisi kepalanya masih tergeletak di meja sedari tadi.

"Fan, kamu pesan apa?" tanya tania

Four SeasonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang