"Sha, kamu dimana?" tanya Kania saat sabungan telponnya diangkat oleh Shania.
"Emangnya kenapa kalo aku ada dimana?" balas Shania bertanya. Suara Shania terdengar lemah tidak bersemangat.
"Enggak apa-apa sih hanya saja ada yang kurang kalo gak ada kamu saat kita semua udah disini. Sudah selesai ketemuan sama kliennya?" jelas Kania kemudian bertanya kembali.
"Hhhmmm..." jawab Shania hanya dengan bergumam.
"Iiihhh sha... kok lesu gitu suaranya? pasti kliennya jelek trus bawel ya? hahahaha" sambar Fania yang ternyata sedari tadi teloponnya di loudspeaker oleh Kania.
"Ia... Jelek. Tapi jelekan kamu Fan." balas Shania datar.
"Iiiihhh...apaan sih... Jelek, Shania jelek..." Seru Fania kesal.
"Kenyataannya gitu mau diapain lagi..." masih dengan suara datar Shania membalasnya sambil membuka pintu sebuah ruangan.
"Aaaahhhh... Shania ja...hat..." seru Fania lagi dan tertahan sedikit karena orang yang sedang berbicara dengannya sudah berada di ruangan yang sama.
Shania mematikan sambungan telponnya sesaat sudah berada di ruangan yang sama dengan ketiga sahabatnya.
"Loh? kok gak bilang sih kalo kamu udah ada di kantor saat ditelpon tadi? terus apaan sih kamu bilang kalo aku lebih jelek sama klien yang barusan ditemui?" tanya Fania berondongan masih agak kesal dengan Shania.
Orang yang ditanya tak menggubrisnya. Shania terus berjalan menuju sofa empuk di ruangan rersebut dan langsung membaringkan tubuhnya seketika itu juga. Hari ini penuh dengan kejutan itu yang yang dipirkan Shania sekarang.
"Sha, kok kamu malahan tidur sih? aku kan lagi ngomong sama kamu. Jawab dong. Tambah bikin kesel deh. Fani marah ya kalo gak digubris omongannya. Hhhmmm..."
"Udah Fan. Jangan ngambek dong. Mungkin Shania perlu waktu sedikit. Dia kan tadi ketemuan sama klien pagi-pagi benar dan kamu tahu sendiri kan kalo dia itu gak bisa bangun terlalu pagi. Nanti aja saat dianya udah bangun." bujuk Tania saat melihat kondisi Shania yang memang ada sesuatu yang membuat dia seperti itu. Tania bisa membaca sikap Shania. Pasti ada sesuatu namun bukan sekarang nanti jika saat kondisinya sudah lebih baik lagi.
Tania dan Kania membujuk Fania biar rasa kesalnya hilang dengan memberi penjelasan sederhana agar si Fania mudah mengerti. Rasa kesalnya perlahan menghilang dan mereka kembali menyantap makanan yang dibawa oleh Kania.
***
Mata boleh tertutup seperti orang tidur namun pikiran Shania terus bekerja. Shania berusaha mencerna dan mencari jawaban yang pasti tentang kejadian tadi pagi saat bertemu klien yang ternyata adalah Andhika.
'What!? Tunangan? He is getting engaged? With who? But...why he asked me to be his girlfriend? dont say if he want to play me...? Aaarrggghhh...' batin Shania berkecamuk. Dia merasa Andhika sudah mempermainkannya dan hampir saja dia termakan oleh ajakannya yang gila itu.
'Dasar playboy cap kakap... bukan kakap lagi tapi cap emaknya kakap. Gila banget dia, udah mau tunangan tapi malah ngajak aku pacaran. Sinting gak tuh?'
"Aaahhh... Bodoh...bodoh...bodoh..." seru Shania tiba-tiba saat tak tertahankan lagi dan hal tersebut sontak membuat ketiga sahabatnya kaget bahkan Fania hampir mengeluarkan makanan di dalam mulutnya.
"Aaaaaaahhhh...." teriak Shania sambil menghentakan tangan, badan dan kakinya untuk meluapkan rasa marah, kesal serta yang terutama merasa ditipu dan dipermainkan oleh Andhika. Ketiga sahabatnya heran dengan sikap Shania barusan. Tak lama kemudian Shania bangkit dari sofa dan menuju ke tempat sahabatnya berada sekarang. Tanpa menghiraukan pandangan penuh tanda tanya dari sahabat-sahabatnya itu, Shania terus mendekat dan sedikit membungkuk untuk mengambil beberapa makanan yang di taruh di satu wadah, kemudian pergi keluar sambil mengunyah makanannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Chick-LitKehidupan 4 orang wanita yang telah bersahabat sejak masih kecil dan memiliki kisah cinta yang pedih. Mereka mendirikan sebuah EO yang berasal dari modal mereka sendiri tanpa adanya campur tangan dari para orang tua mereka yang terbilang sangat suks...