Author PoV
Tania terbaring di ruang gawat darurat. Bibir mungilnya terlihat pucat pasi. Wajahnya nampak sangat jelas tidak sehat. Dalam tidurnya seperti sedang memikirkan sesuatu hal yang berat.
Tania tidak sendiri. Dia ditemani oleh seorang pria yang sedang berbicara dengan dokter yang merawat Tania. Dia terlihat sangat cemas dengan keadaan Tania. Dokter menjelaskan semua tentang keadaan Tania. Sesekali pria itu menoleh ke arah Tania sambil mendengarkan penjelasan dokter.
Tania di pindahkan keruangan VVIP setelah melalui prosedur pemeriksaan di Trauma Center. Masih dalam keadaan tidak sadar ketika Tania dipindahkan namun dokter telah mengizinkan karena kondisi Tania sudah stabil dan hanya butuh istirahat.
Ketika di kamar, pria yang menolong Tania tetap setia menjaganya, duduk di sofa dekat tempat Tania berbaring.
Di tatapnya Tania dalam-dalam dan berpikir apa yang membuat dia jatuh sakit seperti ini serta stres berat seperti kata dokter barusan. Dokter menyarankan agar Tania tidak terlalu banyak berpikir dulu ataupun kerja berat yang dapat memicu tingkat stres sehingga sangat dianjurkan untuk melakukan hal-hal yang dapat menenangkan jiwa ataupun refreshing. Obat tania hanya itu ditambah istirahat yang cukup. Si pria terus berpikir apa yang membuat Tania stres sehingga jatuh pingsan??? seberapa berat tekanan yang dirasakannya??? Apa semua ini karena pekerjaan atau... masalah pribadi???
Kedua tangan pria itu dilipat di dada, berpikir mencari jawaban sambil menutup matanya. Matanya terpejam lama sehingga tidak menyadari jika wanita yang sedang dia pikirkan mulai bergerak dan sadarkan diri.
***
Tania PoV
Badanku terasa kaku dengan posisiku sekarang. Aku berusaha untuk menggerakkan badanku dimulai dari lengan dan jemari-jemariku serta sedikit mengubah posisi tidurku. Mata yang sedari tadi masih berat untuk kubukakan dengan sisa tenaga yang ada aku berusaha untuk membukannya secara perlahan. Ketika mataku terbuka sempurna, aku mulai melihat keadaan disekitarku.
'Ini dimana? Ini bukan kamar hotel tempat aku dan sahabat-sahabatku menginap. Bukankah tadi aku berada di pantai kuta dan...' kata hatiku dan terus mengingat kejadian setelah di pantai kuta.
Flashback
Setelah merasa tenang Tania berpikir untuk kembali ke hotel untuk merebahkan diri dan istirahat. Dia butuh tidur setelah semalaman berkutat dengan masalah yang sedang ia alami.
Tania melihat ke belakang dan menyadari dia berjalan cukup jauh sehingga posisinya sekarang jauh dari hotel. Tak memungkinkan bagi Tania untuk berjalan kembali ke hotel sedangkan jiwa dan raganya merasa lelah dan butuh untuk istirahat dengan segera.
Tania memutuskan untuk naik taksi menuju hotel. Tania berjalan menuju jalan raya mencari taksi yang banyak berlalu lalang. Ketika Tania tiba di jalan raya dan hendak memberhentikan taksi tiba-tiba kepalanya terasa sangat pusing dan pandangannya kabur. Kaki Tania tak mampu lagi menopang badannya dan akhirnya jatuh ke jalan. Beberapa orang berseru ketika melihat Tania jatuh pingsan. Segera Tania dipindahkan ke pinggir jalan sehingga jauh dari kendaraan yang berlalu lalang.
Ketika Tania dipindahkan, seorang pria menerobos dalam kumpulan orang yang mengelilingi Tania. Dia mengatakan untuk segera membawanya ke Rumah sakit kemudia membopong Tania menuju mobilnya yang kebetulan di parkir tidak jauh dari lokasi Tania pingsan. Dia mengatakan akan bertanggung jawab karena mengenalnya. Dan Tania pun dibawa ke salah satu Rumah Sakit Internasional di bali.
***
Tania berusaha untuk berpikir apa yang terjadi setelah dia berjalan-jalan di pinggir pantai. Semakin dipikirnya kepala Tania yang belum sadar total merasa sakit dan di pegangnya kepalanya. Tak sengaja mata Tania menangkap sebuah sosok yang sedang duduk di sofa dekat ranjangnya sambil melipat tangannya di dada bidangnya dengan memejamkan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
ChickLitKehidupan 4 orang wanita yang telah bersahabat sejak masih kecil dan memiliki kisah cinta yang pedih. Mereka mendirikan sebuah EO yang berasal dari modal mereka sendiri tanpa adanya campur tangan dari para orang tua mereka yang terbilang sangat suks...