"Ta, cepetan dikit. Barusan Loli sms aku kalo klien kita bakal sampe di hotel kamu 5 menit lagi." Kata Kania sambil melihat kedepan jalan.
"Ia. Ini juga aku udah tancep gasnya."jawab Tania santai. "Tapi tau gak ini semua gara-gara siapa kita telat?" lanjut tania melirik orang yang disampingnya yang sedang asyik sama androidnya.
Shania merasa orang yang dimaksud Tania itu dirinya dan sadar dengan lirikan matanya, Shania hanya tertawa.
***
Mereka tiba meskipun telat 5 menit dari perkiraan mereka. Keempatnya langsung turun setibanya di depan hotel dan berlari kecil mengejar waktu keterlambatan mereka. Tania melempar kunci mobilnya kepada salah satu petugas valet yang sudah mereka kenal.
"Van, titip mobilku ya. Nih kuncinya" Kata Tania kepada Evan petugas valet sambil melempar kuncinya ketika Tania hampir lupa karena terbawa suasana dengan ketiga temannya yang melaju dengan larian kecil mereka.
Mereka pun segera ke restoran tempat janjian bersama klien mereka.
Mereka membuka usaha bersama dari modal mereka sendiri tanpa ada campur tangan orang tua mereka semua. Usaha yang mereka rintis adalah Event Organizer baik itu acara-acara resmi perusahaan, konser ataupun wedding planer. Untuk urusan-urusan lainnya di beri tanggung jawab sama pegawai mereka namun soal pernikahan mereka berempat yang selalu turun tangan karena menurut mereka menjadi EO pernikahan gak akan menyita banyak waktu mereka yang notabene punya kesibukan yang lain. Itu alasan mereka bukan mereka suka dengan yang namanya pernikahan. Boro-boro nikah pacar aja gak punya mereka. Hahaha
Mereka duduk di sudut dekat kaca restaurant yang terletak di lantai 15.
Tania mengambil hp nya dan menelepon loli menanyakan keberadaan klien mereka. "Lol, klien kita udah nyampe belum? kita berempat udah nyampe nih."
"Ok. Kasih tau kita ya kalo dia udah di hotel dan bilang kalo kita duduk di sudut restaurant tempat biasa" Tania mengakhiri teleponnya dan bernafas lega.
"Huuuft... Syukurlah klien kita belum tiba." kata tania lega.
"Syukurlah" ketiganya pun lega
"Fan, kamu gak lupa kan bawa rancangannya?" tanya Shania sambil memegang buku menunya.
"Rancangan???" mata Fania melihat keatas diikuti dahinnya yang mengerut. Terlihat jelas Fania sedang mencerna pertanyaan shania.
Melihat hal itu Shania menatap curiga fania"Jangan bilang kalo kamu lupa ya Fan???"
Mereka bertiga menunggu dengan cemas jawaban yang akan terlontar dari mulutnya meskipun sudah tau.
Perlahan kening dan alis Fania kembali normal dan tiba-tiba bibirnya condong kedepan dengan wajah memelas yang tanpa fania bilang pun mereka tau dari ekspresi wajahnya.
"Ya ampun Fania. Kok bisa lupa sih???" tanya Kania gak percaya kalo temennya ini bisa lupa dengan barang penting disaat udah mau ketemu klien.
"Maap. Fania lupa." wajah Fania terlihat sedih."Trus Fani harus gimana??? Apa Fani balik rumah aja trus ngambil rancangannya???" tanya Fani.
trreeettt....
Hp Tania bergetar dan Tania melihat ada bbm dari loli.
Klien kita tiba-tiba membatalkan pertemuannya karena terjadi sesuatu yang mendadak.
"Udah Fan, gak usah. Klien kita tiba-tiba gak bisa datang. Dan untuk kedua kalinya kita selamat." Tania menenangkan fania.
"Syukurlah. Tapi penyakit kamu makin kumat deh Fan. Coba periksa gih sama Kania." celetuk Shania.
![](https://img.wattpad.com/cover/12135607-288-k530019.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
Literatura FemininaKehidupan 4 orang wanita yang telah bersahabat sejak masih kecil dan memiliki kisah cinta yang pedih. Mereka mendirikan sebuah EO yang berasal dari modal mereka sendiri tanpa adanya campur tangan dari para orang tua mereka yang terbilang sangat suks...