Shania PoV
Jam 09.00...
OMG...!!!
Sontak aku kaget saat melihat jam di layar hp ku. Aku bergegas beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Waktu yang ku habiskan di dalam kamar mandi tidak selama yang biasanya aku lakukan, mengingat no time untuk berhela-hela di kamar mandi.
Aku bangun kesiangan. Seharusnya jam segini aku sudah di bandara balik ke Jakarta. Mana juga aku belum sempat berkemas kemaren, tambah puyeng deh...
Wait...
'Kenapa gak ada satupun yang bangunin aku??? kenapa gak ada satupun yang gedor-gedor pintu buat ingetin aku kalo udah pada mau berangkat??? Kenapa dari tadi tak satupun suara atau teriakan salah satu dari ketiga sahabatku??? Enggak biasanya...' batinku bertanya-tanya.
Ku hentikan kegiatanku mengemasi barang-barang untuk melihat keadaan di luar. Perasaanku enggak enak. Gak biasanya setenang ini. Apalagi si Fania yang gak bisa diam kalo salah satu dari kita belum juga siap. Tapi ini aneh. Aneh banget. Mana si bawel Fania yang lucu??? Hhhmmm... Perasaan gak enak nih.
Ku buka pintu kamar dan menuju salah satu kamar temanku yaitu Tania. Kebetulan kamarnya gak jauh dari kamarku. Saat berjalan ke kamar Tania keadaan sekitar sangat sepi yang ada hanya suara ombak dan gesekan-gesekan daun-daun di pohon yang diterpa oleh angin.
Tok...tok...tok...
Ku ketuk pintu kamar Tania. Untuk kesekian kalinya tapi tak kunjung dibuka juga.
'Apa mungkin sedang sarapan???'
Akupun mencoba untuk menuju tempat biasa kami sarapan. Mudah-mudahan mereka semua disana menikmati sarapannya.
Mataku menangkap sebuah sosok yang sedang duduk santai sambil memegang sebuah cangkir di tangan kanannya dan Ipad di tangan kirinya. Saat semakin dekat, kulihat dengan jelas siapa sosok yang kulihat barusan.
"Huuuffttt...Syukurlah..." kataku saat melihat Andhika yang sedang menikmati sarapannya. Dan itu berarti dugaanku mungkin salah.
"Yang lain mana???" tanyaku santai sambil duduk dan mengambil roti sandwich yang sudah terhidang di meja.
"Di laut" jawabnya santai tanpa melihat padaku dan meminum kopi nya -eh, gak yakin juga itu kopi apa teh, anggap aja kopi, hehehe-.
"Di laut??? Ngapain pagi-pagi disana??? Sarapan???" Tanyaku balik.
"Mungkin" jawabnya datar dan masih konsen sama Ipadnya.
"Yaaahhh... Kalo ngomong orangnya diliat dong... Gak sopan banget jadi orang..." protesku dengan sikap Andhika yang sok cool, sok cuek dan gak perhatiin aku. Apaan sih yang lagi dilihat sama dia di Ipad? Serius banget sampe ngejawab pertanyaanku tanpa melihatku.
"Ciiihhh... Sok banget sih jadi orang. Emang dari dulu kamu tuh ngeselin banget. Bukan, tapi banget...banget...banget... BANGEEETTTT...!!!" Aku makin kesal karna dia masih tak menggubris perkataanku.
"Apaan sih, Sha...??? Mau kamu apa???" akhirnya dia mandang aku setelah ku raih Ipadnya.
"Emang Ipad ini lebih menarik apa sama aku sampe kamu pandangi terus...???" kataku kesal dan menjauhkan Ipad dari jangkauannya.
Dia hanya mengangguk.
Whaaatttt...????
Enggak salah??? Segitunya dia???
"Whoaahhh... Keterlaluan kamu..."
"Udah, Sha... Kembaliin Ipad aku...Datang-datang bikin ribut aja..." ucapnya tanpa ada rasa bersalah sekalipun.
![](https://img.wattpad.com/cover/12135607-288-k530019.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Seasons
ChickLitKehidupan 4 orang wanita yang telah bersahabat sejak masih kecil dan memiliki kisah cinta yang pedih. Mereka mendirikan sebuah EO yang berasal dari modal mereka sendiri tanpa adanya campur tangan dari para orang tua mereka yang terbilang sangat suks...