Kepingan Masa Lalu

516 40 0
                                    

Empat orang sahabat baru saja menyelesaikan tugas kelompoknya, sebenarnya masing-masing dari mereka merupakan sepasang kekasih dan dua lelaki yang menyandarkan tubuh mereka pada pohon pinus merupakan saudara kembar tak seiras.

Airisa dan Fernita sendiri merupakan dua sahabat yang tak pernah terpisahkan sejak kecil bahkan sampai mereka duduk di bangku SMA dan sekarang mereka berempat berada di tingkat akhir.

"Besar nanti, kalian mau jadi apa?" Tanya Airisa.

Ketiganya menoleh menatap gadis dengan surai hitam legam yang baru saja menggigit apel merahnya.

"Aku tentu saja menjadi dokter." Ucap lelaki pemilik senyuman manis itu.

"Aku tentu saja menjadi atlet" Jawab Chandra.

"Kalau kita sih sederhana." Fernita melirik Airisa dengan senyuman

"Apa?" Tanya Chandra penasaran.

"Tentu saja menikah dengan kalian." Jawab Airisa.

Keempat pasang kekasih itu tertawa bahagia dibawah cerahnya langit siang, Airisa menyandarkan kepalanya pada Chandra begitupun dengan Fernita yang menggenggam lembut tangan Jaka. Mereka hanya saja tidak tahu bahwa hari ini adalah hari terakhir dimana mereka berkumpul bersama sebagai sahabat.

***

"APA-APAAN PAPA INI? PAPA TAHU BUKAN AKU DAN AIRISA YANG BERPACARAN BUKAN KAKAK!! KENAPA JUSTRU KAKAK YANG HARUS MENIKAH DENGANNYA?"

Baru saja kedua saudara itu menginjakkan kaki mereka di rumah dan harus dikejutkan oleh pernyataan pria yang duduk di sofa dengan secangkir teh hangat ditangannya. Pria yang tak lain adalah Papa mereka sendiri mengatakan bahwa Jaka akan menikah dengan Airisa yang notabenenya adalah kekasih dari Chandra.

"Papa bisa apa? Ayah Airisa sendiri yang meminta supaya anak sematawayangnya dinikahkan dengan Kakak mu bukan dengan mu." Ucap pria tersebut kemudian menyesap tehnya dan meletakkannya diatas meja yang ada di hadapannya.

"Apa alasan Ayah Airisa menjodohkannya dengan Ku? Bukan kah Ayahnya sendiri sudah mengenal Chandra?" Tanya Jaka penasaran.

"Singkatnya Ayah Airisa tidak ingin memiliki menantu dengan masa depan atlet." Katanya sembari melihat kearah anak bungsunya.

"Hanya itu?" Chandra tidak terima jika memang hanya itu satu-satunya alasan yang membuat hubungannya tidak direstui oleh pihak perempuan.

"Jika hanya itu Aku akan....."

"Dan Ayahnya tidak ingin memiliki menantu seorang pemakai." Suara rendah itu membuat keduanya bergetar takut. Bagaimana bisa Papanya tahu jika Chandra pernah memakai narkoba? Berawal dari hanya coba-coba dan berakhir menjadi candu dengan barang nikotin itu.

"Kalian terkejut? Ingat Papa bukan orang sembarangan, kalian pasti tahu itu bukan?" Pria dengan surai hitam berhias sedikit putih yang menyebar di sekitar kepalanya berdiri melangkahkan kakinya mendekat kearah Chandra.

"Jika Kamu memang mencintai Airisa dan ingin bersamanya, Kamu harus membersihkan dirimu terlebih dahulu dari narkoba dengan cara rehabilitasi." Ucap sang Papa.

"Apakah bisa?" Tanya Chandra.

"Setidaknya Kamu harus mencoba terlebih dahulu bukan" Ujar Papa.

NIGEL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang