Ada yang nungguin nih cerita update? Maap ye, Akunya sibuk beberapa minggu kemaren.
Plakk...
Plakk....
Plakk...."DASAR ANAK HARAM, SEHARUSNYA SAYA SEDARI DULU MEMBUANG MU DAN TIDAK MEMBIARKAN MU HIDUP."
Nigel dan yang lainnya baru saja kembali, namun mereka sudah dikejutkan oleh Pak Chandra yang tiba-tiba menampar Nigel tanpa ampun.
Nigel tersungkur sudut bibirnya mengeluarkan darah, semua anak Pak Chandra terkejut. Millo berjalan mendekat ingin membantu adiknya, namun belum sempat dia membantu perkataan Papanya membuat mereka semua terkejut.
"DIA BUKAN ADIK KALIAN. DIA HANYA ANAK HARAM."
Bagai disambar petir di siang bolong, ucapan Pak Chandra membuat Millo mengurungkan niatnya untuk membantu Nigel berdiri. Lelaki paling tua itu berjalan mundur beberapa langkah sebelum menatap wajah Papanya yang merah padam.
"Apa maksud Papa?" Tanya Millo.
Pak Chandra tidak langsung menjawab, dia melirik Nigel yang sudah berdiri cukup jauh disampingnya. Sudut bibirnya terangkat, biji matanya memandang sinis.
"MAMA KALIAN BERSELINGKUH DENGAN DOKTER JAKA KAKAK KEMBAR PAPA DAN DIA ADALAH ANAK HASIL PERSELINGKUHAN ALIAS ANAK HARAM." Pak Chandra menunjuk tajam Nigel. Lelaki itu bergetar, pelupuk matanya terlihat berair namun dia berusaha untuk menahan air matanya agar tidak terjatuh.
"PAPA JANGAN ASAL BICARA." Bentak Haidar.
Ini kali pertamanya Haidar membentak Papanya. Pak Chandra maju mendekat kearah Haidar. Dicengkeramnya dengan kuat pipi gembil anaknya itu. Kepala Haidar mendongak kedua matanya bersitatap langsung dengan Papanya.
Bola mata yang paling tua itu menatap tajam mata yang muda. Cengkraman tangannya di pipi Haidar secara tak sengaja melukai pipi lelaki itu. Kukunya yang panjang menembus langsung ke kulit sehingga mengeluarkan sedikit darah.
Joan yang melihat Haidar kesakitan maju untuk melepaskan cengkraman Papanya yang semakin kuat. Semakin lama kuku itu menembus semakin dalam dan darah yang keluar semakin banyak.
"PAPA STOP" Joan menarik kuat Papanya membuat pria itu mundur beberapa langka.
Haidar menyentuh lukanya yang perih, bisa dirasakannya pipinya yang sobek dengan darah yang terus keluar. Zidan mendekat kearah Haidar menuntun Kakaknya untuk duduk di sofa.
Pak Chandra pergi begitu saja, tanpa ingin tahu keadaan Haidar atau sekedar meminta maaf karena menurutnya itu buka kesalahannya.
Nigel menghampiri Kakaknya yang meringis kesakitan. Baru saja dia ingin menyentuh luka itu Haidar menepis tangannya dengan kasar.
"GARA-GARA LO PAPA NYAKITIN GUE. SEUMUR HIDUP PAPA NGGAK PERNAH MARAH KE GUE, APALAGI SAMPEK BIKIN GUE LUKA KAYAK GINI. SEHARUSNYA SEDARI AWAL GUE NGGAK PERNAH BIARIN LO MASUK DALAM HIDUP GUE. ANAK HARAM." Setelahnya lelaki itu menangis, Zidan dengan suka rela memberikan bahunya bahkan membiarkan air mata Haidar membasahi bajunya.
"Ta tapi Aku....."
"Lo anak pelacur, anak haram nggak pantas jadi keluarga kita." Kali ini Zidan yang berbicara.
"Tidak Aku bukan...."
"Bukan Apa? Bukan Anak pelacur?" Terus Lo pikir yang di ucapin sama Papa tadi apa? Bohong?" Kata Agham.
Nigel menggelengkan kepalanya, tidak percaya jika hidupnya kembali seperti awal. Gelap, hampa, tidak diinginkan. Baru saja tadi dia tertawa lepas bersama keenam saudaranya, namun kenapa sekarang seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGEL (TAMAT)
Teen FictionIni kisah tentang anak bungsu bernama Nigel Ghaitsa yang selalu dibanding-bandingkan dengan keenam kakaknya, kata siapa jadi anak bungsu itu enak. Siapa yang mengatakan jika anak bungsu itu dimanja dan apapun yang diinginkan di turuti. Buktinya Nige...