A

21K 1K 135
                                    

Hallo...


Salam kenal.

Semoga kalian suka sama cerita ini yaa.

Happy Reading guys✨

Seorang gadis menyusuri gang sempit yang remang-remang dimalam hari. Mulutnya tak henti mengunyah permen karet. Tujuannya saat ini ke depan gang untuk membeli nasi goreng. Tidak ada rasa takut karena gadis itu sudah biasa melewati gang lewat jam 10 malam.

"Eh neng Kayla mau kemana?" Tanya ibu ibu yang sedang mengunci gerbang rumahnya.

"Mau beli nasi goreng didepan bu." jawab Kayla dengan ramah.

"Hati-hati neng ini udah malem." Kayla hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Srek srek..
Bunyi sendal ayahnya yang Kayla seret karena kebesaran. Tangannya masuk ke kantung hoodie yang ia kenakan.

"Lepasin gue bangsat!!"

"Lo udah nggak bisa kabur jadi sekarang lo ikut kita!!"

Kayla berhenti di tengah perempatan gang tersebut. Matanya menelusuri mencari sumber suara. Kakinya melangkah menuju ke kanan gang.

Kayla menghela nafas dan menaikan tudung hoodienya. Gadis itu mengintip dibalik tembok. Disana terlihat seorang pemuda memakai baju sekolah memberontak saat dibawa oleh beberapa lelaki seperti preman.

"Nggak seimbang empat lawan satu." Gumam Kayla hendak pergi tetapi diurungkan. Merasa kasihan melihat pemuda yang melawan empat preman sendirian.

Akhirnya Kayla memutuskan untuk menyelamatkan pemuda itu. Hitung-hitung dapet pahala bantu orang.

"Woy!!"

Mereka diam menatap gadis kecil yang berani mengganggu mereka. Keadaan pemuda itu sudah sekarat.

"Bocil ngapain kesini? sana mending pulang cuci kaki terus tidur." Kata orang yang berkumis tebal dan kepalanya botak.

"Jangan lupa baca doa," Celetuk temannya.

"Makasih om udah ngingetin. Om juga mending pulang kasian istrinya nungguin. Hati-hati om sekarang banyak brondong lagi ngincer istri orang." Bisik Kayla saat mengucapkan kalimat terakhir.

Mereka melotot, sepertinya termakan omongan gadis itu. Kayla bersiap memasang kuda-kuda untuk menghajar mereka.

Bugh
Salah satu dari mereka mundur beberapa langkah karena terkena bogeman di pipinya.

"Untung tangan gue kuat." Kayla memandang telapak tangannya.

"Sialan bocil belagu mau lawan gue!" preman itu maju melawan Kayla.

Terjadilah perkelahian didepan rumah kosong membuat sedikit horor. Ternyata badannya yang besar tidak menjamin kekuatan buktinya cukup mudah gadis itu mengalahkan preman tersebut. Jangan remehkan Kayla bos kecil-kecil gini jago beladiri.

Bugh
Brukk
Preman terakhir akhirnya tumbang juga. Kayla berjongkok menempelkan permen karet bekasnya ke jidat preman. "Besok lagi latihan beladiri yang bener om jangan perut doang yang digedein." Kayla menabok perut buncit preman.

Keempat orang itu sudah terkapar tidak berdaya mungkin pingsan. Kayla mengatur nafasnya yang ngos-ngosan tangannya membuka tudung hoodienya dan menyekat keringat yang membanjiri pelipisnya.

Kayla menghampiri pemuda yang bersender di tembok.

"Bangun woy!" Gadis itu menepuk keras pipi pemuda itu mungkin seperti tamparan kecil.

Pemuda itu mengerjapkan matanya bibirnya mulai mengeluarkan suara ringisan.

"Lo dirampok atau diculik?" Tanya Kayla penasaran. Tetapi pemuda itu hanya diam saja.

"Kasihan bisu." Ujar Kayla menatap prihatin.

Pemuda itu menatap Kayla tajam. "Enak aja lo bilang gue bisu, gue Argadana Adijaya anak tunggal kaya raya yang tampan dan juga dermawan asal lo tau," Kata Arga yang sedikit tidak nyambung. Itu hal yang wajib Arga lakukan jika bertemu orang baru mengenalkan dirinya dengan lengkap.

"Lemah lo lawan empat nggak bisa!" Ejek Kayla duduk di samping pemuda itu.

"Gue abis tawuran jadi tenaga gue terkuras makanya kalah." Jawab Arga bergumam.

Kayla berdecak "Gayaan ikut tawuran kalah kan mampus lo." Ejek Kayla.

Cowok itu tak menghiraukan ejekan Kayla. "Cepet bantuin gue kabur dari sini nanti gue kasih imbalan apapun. Uang? Lo mau berapa? bilang aja!" Dengan sombongnya.

Kayla menatap tajam. "Gue maunya nyawa lo."

Argadana melotot menatap gadis itu dengan sedikit panik. Arga belom mau mati. "Ga lucu!"

Kayla menatap datar. "Jangan mentang-mentang lo orang kaya semuanya bisa dibales pake duit. Bahkan lo udah ditolong nggak bilang terimakasih." Kayla benci orang kaya seperti Arga, sombong, belagu berfikir semua bisa dibeli dengan uang.

Kayla bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya meninggalkan Arga. Baru beberapa langkah gadis itu berhenti saat mendengar ucapan Arga.

"Makasih. Tapi kalo lo nggak bantuin gue bakal lapor polisi atas tuduhan penganiayaan terhadap bodyguard bokap gue." Arga tidak bisa berjalan karena pergelangan mata kaki kanannya sakit. Dan Arga tidak mau jika nanti bodyguard papanya sadar malah membawa dirinya pulang.

Kayla memejamkan matanya untuk mengontrol emosinya. Sialan Arga memang tidak tau diri. Mending tadi tidak usah kasihan jika tau kalau yang menghajarnya adalah bodyguard bokapnya sendiri. Dengan kesal ia berbalik untuk menolong Arga.

"Selain lo songong lo juga licik ya!" Gadis itu mulai memapah Arga yang tersenyum miring.

"Siapa nama lo?" tanya Arga memecahkan keheningan di gang yang sangat sepi.

Kayla hanya diam saja membuat Arga mendengus, "Cantik-cantik budeg."

"Kayla!" jawab gadis itu ketus.

"Biasa aja dong gue nanya baik-baik, apa wajah gue udah nggak ganteng lagi gara-gara tawuran tadi." Arga meraba wajahnya.

Kayla merapatkan bibirnya terlalu malas meladeni Arga karena masih kesal.

"Lo lesbi?" tanya Arga tiba-tiba.

Spontan Kayla melepaskan tangannya Arga membuat Arga jatuh.

Brukk
"Arghh Kaki gue!" Arga mengepalkan tangannya untuk menahan rasa sakit dikakinya.

"Kaki lo minta diinjek ya! Kita itu nggak kenal jangan asal tuduh!!" Kayla menatap Arga tajam. Bisa-bisanya dirinya dikira kaum pelangi.

Arga meneguk ludah kasar. "Gue kan cuma nanya. Buktinya lo biasa aja disaat gue tanya, biasanya nih cewek-cewek bakal salting brutal kalo dideketin gue." Ujar Arga membuat Kayla cengo.

Dari dulu Arga selalu narsis dan mempunyai percaya diri yang sangat tinggi dengan beranggapan semua gadis suka padanya. Dengan ketampanan dan kekayaannya Arga sangat mudah mengencani banyak gadis. Tinggal kedipkan mata maka puluhan gadis akan mengantri untuk menjadi pacarnya. Sudah good looking and rekening, min nya cuma di akhlak doang tapi itu tidak masalah.

"Lo terlalu percaya diri bos! Udah ngerasa paling ganteng?! gantengan juga jamal. Dan gue beda sama cewek-cewek yang lo maksud paham?!" Kayla mendelik seperti preman yang hendak malak.

Galak banget dah.

"Iyee iye bantuin gue lagi." Arga menarik tangan Kayla untuk membantunya berdiri.

"Sekali lo ngomong aneh-aneh lagi gue lempar lo ke comberan." Ujar Kayla memapah Arga kembali.

Baru kali ini Arga bertemu dengan cewek judes dan galak dan sayangnya cantik.

Bersambung......

InsyaAllah bakal sering up jadi ayo masukin ke perpus and Reading list okey.

Byee

ARGADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang