G

5.7K 428 15
                                    

Hallo..

Balik lagi nihh.

VOTE✨

KOMEN👉👈

Happy Reading Guys✨


Seorang pria paruh baya sedang sibuk diruang kerjanya. Kerutan di dahinya menunjukkan bahwa ia sedang serius dengan kertas penghasil cuan.

Toktok..
Ceklek

Seorang wanita paruh baya duduk di sofa ruangan itu. "Papa beneran ngga mau jemput anak kesayangan mama nih?"

Pria itu menggeleng. "Biarin aja. Baru kali ini dia mau numpang sama orang."

Wanita itu menghala nafas. "Tapi tetap aja pa nanti kalo Arga jadi beban dan semena-mena disana gimana?"

Pria itu menatap istrinya. "Nggak mungkin. Kamu ngga inget selogan anak sendiri? Argadana Adijaya anak tunggal kaya raya yang tampan dan juga dermawan. Udah mama tenang aja papa udah pantau dia. Beberapa hari lagi juga dia pasti pulang. Itu juga rumah temen SMP nya."

"Arga nggak jadi kaya raya dong kalo papa block kartunya. Papa ngga blok kartu Arga kan?"

"Papa blockir semuanya."

Raka juga yakin pasti Arga masih punya seribu cara untuk mendapatkan uang entah itu dari mana. (Arga ngutang sama Juna om☺)

Raka sudah tau semuanya. Ia mengirim mata-mata untuk memantau anaknya. Raka sedikit bingung kenapa anaknya mau numpang dirumah orang. Padahal Arga anti yang namanya numpang. Lebih baik ia beli rumah sendiri. Raka menggeleng saat mengingat Arga gabut ingin suasana baru. Anak itu akan membeli apartemen untuk ditinggali beberapa hari setelah itu kosong. Sudah terhitung ada lima apart yang terbengkalai. Raka tidak mempermasalahkan itu karena ia bekerja keras untuk anak dan istrinya.

****
Arga baru saja selesai mandi. "No bad lah baju seratus ribuan." Arga berdiri di depan cermin dan meneliti baju barunya yang ia beli tadi malam bersama Diki.

Tadi malam Arga membeli baju dan celana bersama Diki. Rencananya nanti setelah ia menerima uang dari Juna, Arga akan membeli semua kebutuhan untuk tinggal disini.

Arga keluar dari kamar Diki melihat Kayla sedang menonton tv sendiri dengan mulutnya terus mengunyah. Langsung duduk di samping Kayla.

"Ngapain deket-deket?! sana geseran! jaga jarak 10 meter." Kayla mendorong Arga agar menjauh.

Arga tetap ditempat tidak bergerak. "Nggak mau. Orang rumah pada kemana?"

"Bengkel. Kalo nenek didepan." Kayla sudah pasrah jika Arga duduk di sampingnya ia akan mengabaikannya dan fokus nonton doraemon yang selalu tayang dihari minggu.

Arga mendekat ke Kayla tangannya terulur mengambil keripik. Kayla yang kaget reflek menengok. Wajah Arga sangat dekat hembusan nafasnya pun mengenai wajahnya. Belum juga terpesona suara Arga menyadarkannya.

"Gue ganteng kan?" Arga mengedipkan sebelah matanya.

Kayla mendorong kasa wajah Arga. "Idih najis. Lo kalah jauh! gantengan cowok gue!"

Arga tertawa mengejek. "Emang lo punya cowok? coba cowok lo bawa sini kita adu ketampanan."

Sialan Arga sangat menjengkelkan. Arga memang tampan sih tetapi Farel lebih tampan, cool dan jika tersenyum sangat manis. Tidak seperti Arga si tukang pamer dan menyebalkan. Tapi tampan kan? Ah sudahlah.

Farel seperti tokoh fiksi yang sering Kayla baca. Membayangkan Farel membuat hatinya berbunga-bunga. Pokoknya mas crush nomor satu. Ah tidak Kayla hampir saja melupakan jamal. Pria itu nomor satu dihatinya. Lopyu jamal.

ARGADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang